Misi Dadakan Orion

8 0 0
                                    

Perjalan dari Medan ke Aceh kurang lebih memakan waktu satu jam. Orion dan Venus duduk terpisah. Venus memilih untuk tidur di perjalanan kali ini, berbeda dengan Orion yang sedari tadi sibuk memikirkan apa yang akan dia lakukan di Aceh, jujur dia belum ada tujuan sampai detik itu.

"Hmm apa ke Langsa ya, ke rumah Ijal. Tapi gue belum ngabarin dia. Kalau mau ke Langsa jauh juga dari Aceh, harus naik mobil"

"Kalau ke Aceh aja, bingung mau ke mana"

Orion terdiam kemudian pandangan nya berhenti pada gadis ya dikenalnya baru beberapa jam lalu, ya mata nya berhenti pada Venus yang sedang terlelap tidur di bangku yang berjarak lima baris dari Orion.

"Hah masa iya gue mau ikut tu cewek, tapi seru juga sih dia kan nggak kenal gue sama sekali"

"Alasannya apaan dong? Gue tersesat, gue lupa ingatan, gue kehabisan duit, gue nggak tau harus kemana, ih apaan dong. Lagian gue belum tau juga tu cewek mau kemana"

Orion masih sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai dia tidak sadar bahwa pesawatnya akan segera landing.

__

Venus berbegas turun dari pesawat,badannya sudah sangat lelah hari ini. Dia berencana untuk memesan hotel terlebih dahulu sebelum besok paginya dia akan menyebrang menggunakan kapal ke Sabang.

"Venus!!!"

"Ve!!!"

"Ve!!! ya ampun cantik-cantik budeg ya lu" omel Orion karena cewek yang dia panggil tidak berhenti ataupun menengok sedikit aja. Susah payah Orion mengimbangi langkah Venus, karena dia tadi masih ribet dengan kopernya di bagasi pesawat yang ketinggalan.
"Ve, orang mah kalau dipanggil tu nengok aturan"

"Eh Bintang, kenapa?" Venus terkejut karena tiba-tiba Bintang sudah ada di sampingnya.

"Astaga Ve Ve dari tadi gue panggil nggak nengok tu gara-gara lu pakek airpods! Ahhh!

"Kenapa emang?"

"Gini ve, gue tu sebenernya ke Aceh iseng ae gitu liburan. Ga ada tujuan jelas dah. Lu kan tujuannya jelas Ve, boleh nggak gue ikut lu aja?"

"Hah?" Venus menghentikan langkahnya

"Iya, Ve. Boleh ya ya ya? Gue nggak ngrepotin kok, makannya nggak banyak, badan gue ga bau, gue ganteng, gue pengertian, gue perhatian, gue bisa bawain barang-barang lu, gue bisa apaan aja dah, yang penting lu ijinin gue ikut elu yak?"

"Hah?"

"Ya ampun hah hah doang kek kang keong lu Ve, boleh ya ya ya?"
Orion memohon dengan memasang wajah sok imutnya, eh beneran imut sih plus ganteng lagi

"Gila ya lu" hanya itu jawaban yang keluar dari Venus. Kemudian dia melanjutkan jalan sambil menyeret koper nya

"Ve pliss lah masa lu tega gue ngga jelas lontang-lantung di Aceh ? Ntar kalo gue diculik gimana? Ganteng gini ni pasti banyak banget yang pengen nyulik" Orion masih terus berusaha memohon pada Venus

"Bodo amat"

"Ve kalau lu nggak mau ngijinin gue ikut, gue bakalan teriak di bandara ini. Gue bakal teriak kalo lu istri durhaka ninggalin suami di bandara!!"

"Ngaco! Terserah!" jawab Venus tak peduli dan tetap dengan langkahnya

"Oh gitu oke gue bakal teriak"

"Satu!"

"Dua!"

"Tiga!"

"Oke kalo itu mau lu"

"TOLONGGG ISTRI SAYA VENUS TEGA NINGGALIN SUAMINYA DI BANDA... HMMMPPPPBBHHH HMMMPPBBHHB!" Mendengar Orion benar-benar berteriak Venus pun menghentikan langkahnya, berbalik dan berlari ke arah Orion lalu kemudian membungkam mulut Orion

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rahasia BulanWhere stories live. Discover now