"jika kau meminta maaf sekali lagi, kau akan dapat masalah" goda Yohan membuat Jaera berhenti menangis. Hal itu membuat Yohan terkekeh geli.

"lagi pula ada Hangyul yang menggantikanku. Jadi, jangan khawatir, mengerti?" Yohan mengusap pipi Jaera yang berair. Gadis itu mengangguk, meski dalam hatinya ia masih merasa bersalah pada Yohan.

"gadis baik" Yohan tersenyum mengusap kepala Jaera.

Berbicara tentang Wooseok, Jaera sepertinya harus berkata yang sejujurnya pada Yohan tentang masalahnya dengan Wooseok.

"anu, Oppa.." panggilan Jaera membuat Yohan kini menatap Jaera sembari memegang tangan gadis itu.

Jaera terlihat ragu, padahal setelah kemarin Riri mengatakan sesuatu pada Jaera, gadis itu sangat berani, namun kenapa sekarang tidak.

"aku yakin Yohan akan berpihak padamu jika kau mengatakan semua padanya. Bukankah, jika masalah ini kau pendam terlalu lama, Yohan pasti akan mengetahuinya. Kau tahu, mengetahui Rahasia seseorang dari orang lain akan lebih menyakitkan dibandingkan mendengarnya langsung dari yang bersangkutan. Tak apa, aku akan membantu menjelaskannya pada Yohan jika ia marah padamu"

Kalimat Riri kembali terngiang di kepalanya, membuatnya membulatkan tekad untuk segera menjelaskannya pada Yohan. Lagi pula, hati Jaera tak tenang jika ada yang ia sembunykan dari Yohan.

"masalahnya-"

"Yohan-ah!!!" teriakan seorang Lee Hangyul yang tiba-tiba datang membuat Jaera dan Yohan terperanjat.

Hangyul tersenyum lebar sembari memamerkan medali emasnya. Membuat Yohan dan Jaera bersorak senang.

Yohan memeluk Hangyul yang notabene basah karena keringat.

Jaera senang namun ia terlihat tersenyum kecut. baru saja ia berani untuk menjelaskannya pada Yohan. Sunggung ia kehilangan timing yang tepat.

Hari ini adalah hari bahagia dimana semua anggota sangat senang, termasuk Yohan Oppa. Aku tak ingin merusak kebahagiaannya dengan menjelaskan masalahku padanya. Ini hari yang sempurna untuk bahagia. Besok saja. Ya, besok saja aku akan menjelaskan pada nya.

***Me After You***

Jaera merebahkan badannya ke kasur empuk. Menenggelamkan wajahnya pada kasur, seolah hal itu mampu membuat tenaganya kembali terisi. Membiarkan tas tangannya jatuh dari kasur, membuat Riri yang berada di kasurnya melirik sekilas kearah Jaera namun segera fokus pada laptop yang ada didepannya.

"bagaimana? Sudah membicarakannya dengan Yohan?" pertanyaan Riri membuat Jaera kembali mengehela nafas berat kini menolehkan kepalanya agar bisa menghadap Riri.

"sepertinya waktu belum berpihak padaku" gerutu Jaera

"huh?"

"aku selalu kehilangan timing yang tepat" terang Jaera kesal.

"Tidak meminta Yohan makan malam bersama dan menjelaskannya?" Jaera menggeleng, tak perduli Riri melihat gelengannya atau tidak.

"kami satu klub sudah makan malam bersama, dan ketika aku mengajak Yohan Oppa untuk berbicara, Hangyul mengajaknya untuk berpesta di rumahnya. Ia tak bisa menolak karena Hangyul Sunbae mabuk dan tak bisa pulang sendiri. AAAARGHH" Jaera kembali menenggelamkan wajahnya dalam kasur, membuat Riri menggelengkan kepala heran.

"telfon saja"

"kau tau sendiri, pasti akan lebih rumit jika dijelaskan lewat telefon"

"ah, kau benar" terang Riri tersenyum datar sembari menatap kosong kearah atap. Lalu kembali fokus pada tugasnya.

✔️ Me After You (FIN)Where stories live. Discover now