Jinwoo terdiam berfikir. "Katakan kalau Hyeongjun sudah tidak ada" ucap Jinwoo

"Kau gila?" ucap Hyewon

Jinwoo melihat ke arah Hyewon dengan gurat khawatirnya "aku tau, kau mengetahui bahwa ramalan itu tidak benar. Alex mengatakan itu untuk memainkan perasaan Lucifer agar menghambat rencana gila Prof. Kim. Sekarang pun, kita bisa memanfaatkan perasaan Lucifer. Jika Lucifer tau Hyeongjun tidak ada dia akan marah dan kemarahan nya akan bisa mengalahkan setengah dari merek-

"Hanya setengah. Jika Lucifer terluka karena para peri itu maka kita akan kalah total. Disaat seperti ini kita membutuhkan Hyeongjun. Hanya Hyeongjun yang mampu mengalahkan semuanya-

"Hyeongjun Hyung dan para peri itu akan menjadi urusanku" ucap Jinwoo

Hyewon mengerutkan keningnya bingung "apa maksudmu?"

"Sudah waktunya benalu ini berguna untuk Hyeongjun Hyung kan?" ucap Jinwoo tersenyum

"Jinwoo-ah"





.
.
.





Hyeongjun masuk ke dalam ruang yang sebelumnya Hyeongjun tidak tau ini ruangan apa.

Dia hanya tau ruangan ini memiliki pintu besi yang di berikan pengamanan yang ketat. Bersyukur setidaknya Hyeongjun masih bisa mengeluarkan kekuatan nya meski samar.

Tapi yang di lihatnya sekarang membuat Hyeongjun mengepalkan tangan kirinya dan mematung tidak percaya.

"kau benar Haraboji. Mereka Monster nya"

Karena nyatanya yang Hyeongjun lihat adalah terdapat Puluhan ribu Tabung kapsul yang di bicarakan Dongwook padanya.





.
.
.






Minhee menatap gedung hitam di depannya. Tangan nya mengepal erat. Dia yakin Hyeongjun berada di Bateia tapi Minhee bingung bagaimana cara dia masuk terlebih dia tidak pernah menggunakan senjata.

Tapi, setidaknya dia punya sedikit kekuatan bukan?

Bagaimana cara nya?





.
.
.





Jinwoo berlari dan menendang kuat manusia modifikasi yang berbentuk kelelawar ketika dia hampir menerkam Dongpyo.

"Ya! Kembali ke atas! Apa yang kau lakukan?!" ucap Dongpyo

"Harus ada yang memancing Hyeongjun marah bukan?"

"Apa mak- Yak! Jinwoo!!"

Jinwoo berlari membuat para peri yang berada di atasnya mengerutkan keningnya bingung.

Sedangkan Hyewon sudah menatap ke arah Wooseok "Lucifer"

Wooseok melihat ke arah Hyewon yang menggeleng kan kepala padanya.

Iblis memang di ciptakan memiliki sifat licik bukan?

Wooseok diam. Tidak mengerti dengan maksud Hyewon.

"Hyeongjun dia...-

Wooseok terdiam mematung pikiran nya mendadak kosong ketika dia tau kemana arah pembicaraan yang akan Hyewon sampaikan padanya.

Tiba-tiba ingatan ketika dia melihat senyum pertama Hyeongjun, tangan mungilnya yang memegang jari telunjuknya, bagaimana Hyeongjun selalu bersikap yang paling kuat di depannya terputar.

Tidak mungkin jika anaknya sudah tidak ada.

Matanya berubah menjadi merah.

Ini semua karna mereka.

NOIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang