Hyeongjun diam dan Dongwook kembali tersenyum

"Bagaimana dengan Pallas? Medon? Dollius?"

Hyeongjun diam

Dongwook tersenyum. Mengerti dengan situasi yang terjadi di antara mereka.

"Kau mencariku?" tanya Dongwook

"Kau tau?"

"Kau selalu menyebut namaku seolah kau mencariku. Ada apa?"

"Aku rasa kau juga sedang menunggu ku untuk datang padamu" ucap Hyeongjun

Dongwook tertawa pelan "kau memang mirip dengan ibumu"

Hyeongjun tersenyum "meskipun aku tidak mau mengakuinya, tapi dia ibuku sudah jelas aku mirip dengan nya"

"Kau benar. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohon nya"

"Peribahasa yang lama"

Dongwook tertawa pelan "jadi.. Aku harus mendengarmu bercerita atau aku yang bercerita?"

"aku rasa banyak yang ingin kau sampaikan padaku hingga kau menunggu ku sangat lama disini" ucap Hyeongjun

Dongwook tersenyum mengangguk. "Dari mana aku memulainya?"

"Aku disini mendengarkan"

Dongwook menghela nafasnya "ini semua bermula dari aku yang membuat sebuah penelitian..."

Flashback Dongwook on

Dulu aku memiliki seorang anak angkat. Anak itu aku adopsi dari saudara perempuanku yang meninggal karena pemberontakan yang terjadi saat korea selatan mencoba untuk berdamai dengan korea utara.

dia memiliki seorang suami ahli merakit senjata nuklir pada masanya dan memiliki satu anak, dia manis sepertimu.

Korea selatan melakukan deleglasi untuk melakukan perjanjian untuk tidak melakukan perang lagi. Korea utara menyetujuinya dengan syarat memberikan salah satu perakit senjata nuklir yang dimiliki oleh militer Korea selatan untuk membantu negaranya membuat bom.

Meski awalnya mereka akan di kirim ke militer Amerika. Pemerintah tetap memutuskan untuk mengirim mereka ke Korea utara.

Semua berjalan sempurna ketika saudara perempuanku beserta keluarga nya pergi ke Pyongyang. Pemerintah mengatakan mereka hanya di tugaskan untuk membantu militer korea utara dalam merakit senjata nuklir.

Seiring berjalan nya waktu tidak ada permasalahan yang terjadi. Hingga setelah satu tahun pembuatan senjata nuklir, Dr. kim mengetahui bahwa dia di jebak. Pemerintah korea utara membelinya dan pemerintah Korea selatan memberikan dirinya tanpa bertanya padanya atau pun tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi.

Semua terjadi begitu saja ketika Dr. Kim mendengar bahwa senjata nuklir yang dia sedang buat akan di jatuh kan secara masal di negara-negara tertentu.

Dr. Kim menolak itu terjadi, karena jika terjadi hal itu akan kembali mengulang pada masa perang dunia ke 2. dia menghapus semua data base dan merusak apa yang sudah dia rancang hingga semua hancur. Pemerintah Pyongyang marah karena itu dan membakar nya hidup-hidup. Saudara perempuan ku pun mereka bunuh dengan keji.

Aku mendengar beritanya. Bersamaan dengan surat panggilan ku yang mengatakan Korea selatan membutuhkan ku dan menunjuk ku untuk menjadi salah satu ilmuwan yang mereka butuhkan.

NOIR (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat