Chapter I Katanya Semakin Membenci Sesuatu, Semakin Sulit untuk Menghindar

Start from the beginning
                                    

"Mau bertanding denganku dengan tendangan seperti menendang bola begitu."

Anak laki-laki yang ada dihadapannya sudah bertingkah seperti ulat sayuran, berusaha sebaik mungkin untuk berbalik, kemudian bicara;

"Merepotkan, kenapa aku harus bertanding dimana aku sendiri tahu akan kalah, jangan bodoh"

Saat bicara, remaja berkulit gelap itu terkekeh sambil berusaha sekuat tenaga untuk menyeimbangkan gerakan kedua kakinya ke samping, terlihat sangat bersemangat mengikuti arahan dosen yang sedang menjelaskan gaya berenang, meskipun terlihat bodoh tapi dia memang tidak sebodoh itu, toh dia merupakan permain terbaik dalam sepak bola.

Saat ini Type ikut berada di pinggir kolam, sama sekali tidak ingin mengatakan apapun saat berada di dalam air dingin ditengah terik matahari yang menyengat, karena suasana ini terasa begitu menyenangkan untuknya. Setelah sesaat terdengar suara dari sebelah tubuhnya, menanyakan sebuah pertanyaan padanya;

"Kamu mau 'kan bergabung di tim sepak bola untuk bermain bersamaku"

"Malas, kamu tahu kemampuanku tidak sebagus itu dalam bermain sepak bola, cuma bisa bermain"

Type menjawab sesuai dengan kenyataan, mendengar ini kawannya ini hanya tertawa, kemudian meneruskan bicara;

"Kalau begitu, kamu bisa jadi perancang strategi, oke 'kan"

"Hoh~, kalau aku yang bicara memangnya kamu mau mendengarkanku? Paling-paling kamu hanya bersikap keras kepala sambil ingin aku menedang bola"

"Tapi yang penting menang 'kan"

Techno masih saja melanjutkan perdebatan. Jika diingat lagi, saat pertandingan olahraga waktu itu, mereka juga pernah merencanakan strategi, tapi ketika mereka berada di dalam lapangan, kawannya ini sudah merebut bola, membuat Type mendapatkan posisi gelandang, sejujurnya keberadaannya hanya untuk menjadi penjaga bola, sekaligus orang yang memastikan si penyerang dapat berlari dan menyelesaikan misinya.

"Ayolah, aku akan memberikan posisi penyerang"

Nafas mereka mulai menjadi berat, tentu saja berada di dalam air seperti ini sama beratnya berlari dan menendang bola di lapangan, kedua tangan yang menyentuh pinggir kolam sudah terlihat memutih. Pada akhirnya Type-pun mengangguk, kemudian bicara;

"Kalau aku bosan, aku keluar"

"Tidak akan bosan, okey, masuk saja. Biarkan aku mempertahankan penampilan terkeren selama setahun, aku punya rencana ingin mengendalikan penuh tim sepak bola itu kedepannya"

Jadi beginilah, sebuah kebenaran akhirnya terucap.

Kalau menyangkut soal sepak bola, No ini selalu berubah menjadi serius, setiap orang pasti sangat heran saat menemukan mengapa dia tidak mengambil mata kuliah wajib sepak bola yang dikuasainya malah ikut kelas renang. Alasan si kunyuk ini benar-benar jauh diluar dugaan saat menjawab;

"Waktu memilih mata kuliah, aku salah memasukkan kodenya."

Jangan pernah berpikir untuk mengatakan pada orang lain di depannya tentang masalah ini, apalagi bertanya pada Type tentang alasan konyol Techno, bisa dipastikan orang yang kepo akan menerima tendangan darinya, bagaimanapun juga alasannya ini merupakan sesuatu yang begitu kejam baginya.

"Oh ya Type, setelah ospek nanti siang, kita makan-makan yuk"

"Nggak bisa, aku sudah berpikir untuk membeli makanan dan memakannya di dalam ruangan, ini demi teman sekamarku. Selama ini aku bergantung nasi padanya, sudah cukup banyak aku makan makanan darinya"

"Eeh~! Jangan-jangan kamu..."

Ketika ingin melanjutkan tiba-tiba saja;

"A... AH... TYPE! TO..TOLONG!!!"

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now