Stupid Stalker

Mulai dari awal
                                    

Jaehyun yang melihat interaksi itu itu hanya tersenyum, ia merasa sangat damai melihat pemandangan seperti ini.

Flashback On...

Seorang gadis dengan penampilannya yang sangat absurb berlari kencang menuju gerbang kampusnya. Ia bangun kesiangan karena harus mengerjakan banyak tugas, ia sangat tidak menyukai masa OSPEK ini. Jujur, ia lebih memilih pulang kuliah sore daripada menjalani pelatihan semacam ini.

Ia berlari ke arah seorang satpam yang sedang berusaha menutup pagar gerbang yang agak sedikit macet itu. "Pak, pak pak! Jangan di tutup dulu!"

Seolah tak mendengar teriakan gadis yang diyakininya seorang MaBa itu langsung menarik pagar itu agar sepenuhnya tertutup. Biar saja ia dihukum seniornya.

"Pak, itu masih ada yang ingin masuk kenapa malah ditutup gerbangnya?" tanya seorang pria mungil dengan kaca mata bulat bertengger di matanya.

"Dia' kan datang terlambat. Biar saja para senior itu membantai nya habis-habisan! Jika aku mengizinkannya masuk, aku bisa kena marah mereka, dan mereka melaporkanku pada dewan keamanan!" jelasnya, namun Taeyong menggeleng. "Aku salah satu dewan keamanan itu. Aku memerintah kan mu, Ahjussi bukakan gerbangnya untuknya saja. Nanti aku akan memberi voucher makan gratis di kantin."

Tentu ia sangat tertarik dengan penawaran yang sangat bagus ini. "Benarkah? Kau tidak berbohong?" Taeyong mengeluarkan voucher makan itu, si satpam yang berbinar-binar itu segera mengambil nya dari tanga Taeyong. "Baiklah, cuma dia saja bukan?"

Gadis itu berhasil lolos. Ia masuk dan menoleh ke arah Taeyong. "Terima kasih Sunbae."

"Cepat sebelum para senior datang menjemput kalian di kelas. Kau harus sudah ada di dalam sana." Lisa mengangguk, ia segera berlari kembali.

.
.
.
.

"KURANG KERAS!! BERAPA KALI AKU BILANG PADA KALIAN?! BUKA MULUT KALIAN LEBAR-LEBAR!!" teriakan para senior yang kejam itu bergema di sebuah ruang aula yang sangat besar. Semua peserta berusaha mematuhi peraturan yang agak nyeleneh ini.

Mereka sedang melakukan plank sambil menyanyikan lagu mars mereka.

Sambil bernyanyi, Lisa menoleh ke samping kiri kanannya. Beberapa temannya tumbang. Dengan segera, para petugas kesehatan berdatangan. "Hah! Kalian lemah sekali! Durasi lagu ini hanya 2 menit dan kalian sudah menyerah duluan? Bahkan, anak umur 4 tahun bisa melakukan ini lebih baik dari kalian!"

"Kenapa tidak kau lakukan sendiri saja? Aku yakin kau pasti sudah mengeluh duluan sebelum kami." suara itu datang dari teman satu kelasnya. Kim Sara.

"SIAPA YANG BERKATA TADI?! JAWAB!" teriakan itu seolah-olah menciutkan nyali para MaBa. Dalam hati, mereka merutuki orang itu.

"Kalau tidak ada yang mau mengaku, aku suruh kalian push up 50 kali sambil menyanyikan lagu kebangsaan secara terus menerus! Jangan harap kalian pulang ke rumah kalian!" semua MaBa menunduk, tak berani menatap mata sang senior. Lantas, Lisa menoleh ke arah Sara.

Gadis itu langsung berdiri. Sang senior memandanginya dari atas ke bawah. "Oh, ini yang mau jadi pahlawan kesiangan? Beraninya kau melawan seniormu?"

Gadis itu tertawa remeh, "Berani lah, kau bukan orang tuaku atau orang yang berpengaruh di kampus ini."

Sang senior itu mengepalkan tangan. "Aku suka nyali besarmu untuk melawanku. Tapi, aku tidak yakin kau akan lulus dari masa OSPEK ini. Bisa saja, aku akan mencobai mu sampai teman-temanmu lulus S1 mereka."

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang