21. official (END)

Start from the beginning
                                    

Pulang sekolah kali ini, Renjun menaiki sepeda bersama Jeno. Ia meminjam sepeda ini dari satpam sekolah.

"Kita mau kemana sih Jen?" Renjun bertanya dengan tangannya yang mulai memegang pinggang Jeno. Ia takut terjatuh.

"Street food."

"Apa? T-tapi gue kan nggak bisa makan sembarangan."

Jeno mengerem sepedanya mendadak yang membuat dahi Renjun membentur punggungnya.

"Iya ya, maaf deh. Gue ubah aja acaranya."

Renjun hanya mengiyakan saja perkataan Jeno.

Setelah lima belas menit bersepeda, akhirnya mereka sampai di taman yang kelihatannya sudah tidak dikunjungi. Terbukti oleh banyaknya semak-semak yang tidak dirapikan. Jeno memakirkan sepedanya di semak-semak itu dengan seenak jidat.

"Heh nanti kalau dimarahin orang gimana semak-semak nya rusak?!"

"Nggak akan," Jeno mulai berjalan memasuki taman itu. Renjun mengikuti dari belakang.

Dua menit mereka berjalan, sampai pada akhirnya Renjun ternganga karena melihat sesuatu yang sudah Lee Jeno tunjukkan padanya.

Dua menit mereka berjalan, sampai pada akhirnya Renjun ternganga karena melihat sesuatu yang sudah Lee Jeno tunjukkan padanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wow."

Jeno pun tersenyum misterius, ia akan melancarkan aksinya sekarang juga.

Jeno pun tersenyum misterius, ia akan melancarkan aksinya sekarang juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback

Saat ini Jeno tengah memancing bersama Siwon. Sudah satu jam mereka menunggu umpan yang tak kunjung di lahap ikan. Jeno pun tiba-tiba menghadapkan tubuhnya pada Siwon.

"Om,"

"Iya Jen?"

"S-saya mau ngomong dan minta izin."

"Soal apa?"

"S-saya sudah lama suka sama Renjun. Jadi boleh nggak kalau saya mau jadiin Renjun pacar saya?" Jeno menggigit bibirnya karena takut.

"Kamu serius sama anak Om?"

"Serius banget Om, saya suka sama Renjun karena dia selalu memandang saya berbeda dari orang lain. Dia nggak pernah menyakiti hati siapapun kecuali orang-orang yang udah bikin dia sakit hati. Saya jatuh cinta sama Renjun bukan karena dia orang kaya, Om."

Jeno terengah-engah.

"Saya nggak tau bisa sesuka ini sama Renjun, bahkan hanya ngeliat dia senyum dari jauh hati saya rasanya udah seneng banget. Dan saya juga nggak nyangka bisa dipermudah dekat sama Renjun. Jadi, apakah Om mengizinkan saya?" Siwon masih mendengarkan pernyataan Jeno.

Menepuk pelan bahu Jeno, Siwon pun mulai membuka suaranya.

"Saya izinkan. Tapi keputusan tetap di tangan Renjun ya Jen. Saya salut sama keberanian kamu minta izin ke saya. Dan satu lagi, saya memberikan kebebasan buat Renjun untuk memilih yang terbaik buat dia. Semoga sukses!"

"Pasti Om!" Jeno pun bernapas lega. Ia hanya harus meyakinkan Renjun untuk mau memilihnya.



Flashback end.

"Renjun, mau main lempar batu nggak?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Renjun, mau main lempar batu nggak?"

"Hah?"

"Jadi kita lempar batu, siapa yang paling jauh bisa bikin permintaan."

"Boleh!"

Mereka berdua pun mulai melemparkan batu itu sejauh mungkin. Renjun dengan kemampuan abal-abalnya hanya bisa tiga lompatan saja. Dan akhirnya permainan itu dimenangkan oleh Jeno.

"Jadi, lo mau minta apa?"

"Be mine, Renjun."

Renjun langsung memandang Jeno tepat di kedua matanya. Netra itu menyiratkan kesungguhan yang membuat Renjun merinding.

"L-lo serius?" Anggukan kepala Jeno yang saat ini Renjun pandang.

Tenggorokannya tiba-tiba saja sangat kering. Jantungnya berdetak sangat kencang. Keringat di dahinya juga semakin banyak. Renjun tidak tau kenapa saat ini kupu-kupu serasa berkumpul di perutnya dan tengah mengadakan pesta.

"Ren?" Jeno memandang Renjun dengan harap-harap cemas. Ia takut tidak diinginkan oleh Renjun, Ia takut pengorbanan nya selama ini sia-sia, Ia takut jika—

"Yes," Renjun menjawab dengan malu-malu. Membuat Jeno langsung memeluknya erat. Ia rasanya ingin berteriak pada dunia karena sekarang Choi Renjun adalah miliknya. Milik seorang Lee Jeno.

"I love you, Choi Renjun. You're officially mine."

"Love you too, Lee. I love you just the way you are."

Senyum terus terpatri pada kedua anak laki-laki yang sekarang sudah resmi itu. Ingat saja jika usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Lee Jeno dengan segala usahanya untuk mendapatkan hati seorang Choi Renjun, pada akhirnya Ia lah yang menggenggam hati itu.









END.

***









Hehe, akhirnya... Setelah ngebut ngetiknya, nih ff kelar juga meskipun endingnya kea tai. Btw masih ada special chapter punya Chenle—Jisung, Jaemin—Lucas yaw.

Oh iya,

Happy New Year 2020 guys 🌈🎉✨

Love yourself more and more. Don't give up to be always happy. I love you!

Distance [JenoxRenjun] ✔Where stories live. Discover now