Distance [JenoxRenjun] ✔

20. thanks, Renjun

"Renjun," Jeno memanggil dengan lirih.

Renjun tadi pagi diantar oleh supirnya ke rumah sakit yang ternyata juga salah satu aset milik keluarga Choi. Renjun membawakan parsel buah-buahan untuk Mark dan juga sarapan untuk Jeno dan Haechan.

"Ya?"

"Tolong bantuin gue nyari pelaku yang udah nembak Mark hyung."

Renjun terlihat berpikir. Bagaimana bisa ia mencari informasi tentang pelaku itu? Dan kemudian lampu terang seperti menyala di kepalanya. Ia kan punya Choi Siwon!

"Gue bakal bantu, lo nggak usah sedih lagi." Jeno mengangguk. Ia rasanya lega sekali karena Renjun mau membantunya. Jeno sengaja belum memberi tau keadaan Mark kepada kedua orangtuanya.

"Gue ikut bantu Renjun," 

"Chan, lo nggak pulang? Gimana kalau Daddy Jo nyariin?"

"Gue udah dapet restu kesini, dan juga gue udah dibolehin pacaran apalagi sama Kak Mark huhu gue seneng banget."

"B-beneran?" Tiba-tiba Mark menyahut dengan suara seraknya.

Mata Haechan membulat,

"KAK MARK?!!!"

Setelah Mark siuman, Haechan memperlakukan Mark seperti Raja. Bagaimana tidak? Makan saja Haechan yang menyuapi. Mau ke kamar mandi? Haechan yang mengantarkan. Ganti baju? Haechan yang menggantikan.

Jeno hanya sebagai hiasan saja di sana. Duduk diam di sofa pojok ruangan. Untung saja Renjun mau berlama-lama disana menemani Jeno, jadilah ia ada teman ngobrol.

"Jen, kayaknya gue abis ini pulang deh."

"Kenapa?"

"Ayah udah dapet informasi soal Mark."

"SERIUS?!" Renjun mengangguk. Ia langsung menghubungi Ayah nya saat setelah Jeno meminta tolong padanya tadi. Dan dengan kekuatan bulan, Choi Siwon berhasil membantunya.

"Iya, makanya ini gue mau pulang terus jelasin ke Ayah siapa tau gue kenal pelakunya gitu."

"Mau gue anterin nggak? Tapi naik bus hehe."

"Pake mobil gue aja Jen biar cepet." Haechan menyahut dan diiyakan oleh Jeno.

Mereka berdua pun langsung bergegas menuju ke kediaman keluarga Choi.