Jarak

4.2K 691 180
                                    

Yang sayang sama keluarga Nakamoto, apalagi Yuta sama Matcha

Jangan lupa dukungannya dan ramaikan ^^

Sudah dua hari sejak Nakamoto Yuta pergi ke Jepang, dan dia baru akan kembali tiga hari lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah dua hari sejak Nakamoto Yuta pergi ke Jepang, dan dia baru akan kembali tiga hari lagi. Itupun kalau selesai sesuai jadwal, karena biasanya Yuta akan pulang satu hari lebih cepat dari jadwal. Apalagi sekarang Yuta dan Marsha sudah baikan. Yuta sering mencuri-curi waktu untuk menghubungi Marsha, dan pasti akan mengeluh ingin pulang karena rindu.

Nakamoto Yuta yang bucin sudah kembali, dan sekarang Marsha yang dibuat pusing karena tingkahnya. Tapi, tidak apa-apa. Daripada Nakamoto Yuta yang membuatnya sakit hati, Marsha lebih suka yang seperti ini. Lebih lucu dan menggemaskan. Apalagi kalau sedang berjauh-jauh seperti sekarang. Marsha dan anak-anak sering sekali menggoda Yuta.

Ya, seperti sekarang.

Yuta menghubungi Marsha lewat video call di malam hari setelah pekerjaannya selesai. Tadinya Marsha hanya sendirian di kamar. Namun, Tama dan Yuma muncul untuk mengganggu orangtuanya yang sedang akur.

"Papi, Tama lagi meluk Mami, dong." Tama yang ada duduk di samping kiri Marsha, memeluknya erat dan memamerkannya pada Yuta.

"Yuma juga. Kasihan, Papi nggak bisa peluk-peluk Mami." Yuma yang ada di samping kanan Marsha pun tidak ingin kalah.

Yuta iri bukan main melihatnya. Apalagi ketika Marsha mengusap puncak kepala Tama dan Yuma bergantian.

"Aku juga mau, Matcha. Aku mau pulang. Pokoknya aku mau pulang biar bisa peluk kamu juga."

Yuta merengek seperti anak kecil karena iri melihat kedua anaknya yang jauh lebih beruntung darinya.

"Enggak. Kamu masih dihukum sampai tiga bulan ke depan. Enggak boleh pegang, peluk, apalagi cium."

Tama yang sering bersaing dengan Yuta tertawa puas ketika tahu kalau papinya sedang dihukum. Bahkan dengan tawa jahatnya, Tama membayangkan bagaimana tersiksanya Yuta karena tidak bisa memeluk Marsha sepertinya sekarang.

"Syukurin. Tama sekarang menang, dong. Papi nggak bisa apa-apa sampai tiga bulan ke depan."

Tama terdengar sangat puas karena bisa mengejek Yuta. Ejekan Tama berhasil membuat Yuta panas. Apalagi melihat Tama yang menjulurkan lidahnya sambil memeluk Marsha. Begitu juga dengan Yuma yang ikut mengejeknya.

"Matcha, kurangin aja jadi sebulan, ya. Atau minimal boleh peluk, deh. Ini aku sedih banget nggak bisa meluk kamu. Enggak apa-apa kalau nggak bisa cium. Yang penting aku bisa peluk kamu. Ya, ya, ya?"

Yuta tampak memelas dan berhasil membuat Marsha tertawa karena melihat suaminya yang tersiksa. Sudah Marsha duga kalau hukuman yang ia berikan untuk Yuta sudah pasti berhasil. Yuta akan sangat tersiksa karena tidak bisa melakukan apa-apa pada Marsha. Hukuman yang tepat untuk Yuta yang tuman dan bucin.

Return Where stories live. Discover now