Chapter 1 : Ubuyashiki

3.6K 434 81
                                    

Yushio menunggu di engawa. Orang tuanya memasuki kamar untuk bertemu kepala dari klan Ubuyashiki. Sedikit bosan memang. Pagi menyingsing mereka langsung berangkat kesini di temani Urokodaki. Yang ternyata pria itu adalah pilar air, salah satu yang terkuat dari pemburu iblis.

Yushio mulai bangkit dari duduknya, kakinya berjalan dengan pelan menikmati hembusan angin pagi. Berputar di sekitarnya, Yushio menangkap sesosok orang seumurannya berambut hitam. Tampak anggun dan tenang, yah jujur memang sedikit cantik.

Lama Yushio memperhatikan di samping, sosok itu tidak beranjak dari duduknya. Membuat Yushio penasaran dan beranjak menghampiri dengan langkah tenang dan duduk di sebelahnya.

"Permisi, boleh aku duduk?" Sosok itu tersenyum dan mengangguk ringan. Setiap dari gerakannya nampak halus dan alami. Yushio sedikit tertarik dan menoleh untuk melihat di matanya.

"Namaku Yushio Mushigiwara, Mm., kamu?"

"Ubuyashiki Kagaya,"

Namanya mirip laki-laki., Yushio berpikir dalam hati dan melanjutkan, "Jadi Ubuyashiki-san,"

"Panggil saja Kagaya, Ubuyashiki terlalu panjang." Kagaya menjawab dengan santai, pembawaan atmosfir selalu damai. Yushio yakin orang akan merasa nyaman berada di sekitarnya. Dia sedikit mengangguk dan tersenyum sebagai tanggapan.

"Kalau begitu, panggil aku Yushio, dan tolong merasa nyaman tanpa formalitas."

"Hai'."

Yushio mempersempit jarak antara mereka dan memandangi wajah Kagaya. Pria itu selalu tersenyum. Dan senyumnya menular kepada Yushio.

"Jadi Kagaya-san, apa yang sedang kamu pikirkan? Kulihat kamu tidak beranjak dari dudukmu sedari tadi."

Penasaran terlihat di wajahnya. Kagaya terkekeh sedikit, dan menolehkan kepala untuk melihat Yushio. Mata sayunya menyapu wajah wanita di depannya yang masih terjebak dalam pertanyaan.

"Yushio-san, apa kamu mengintipku?"

"A-apa?! Aku tidak mengintip, aku hanya lewat!"

Dia benar-benar tidak tau kan?

Yushio menggembungkan pipi kesal sembari merajut alisnya. Tidak seperti ekspetasi, ternyata Kagaya ini juga bisa menggoda. Pria itu terkekeh ringan ketika melihat reaksinya. Lama sekali rasanya Kagaya berbicara tanpa formalitas.

"Aku hanya berpikir, apakah iblis masih memiliki perasaan mereka?"

Yushio mengangkat alis penasaran. Dia baru-baru ini mengenal iblis, dan tidak begitu banyak tau tentang mereka. Sedikit berpikir dia menopang dagunya.

"Namun jika memiliki perasaan, mereka seharusnya tidak memakan manusia kan?"

"Kamu benar, dan sampai sekarang masih belum ada yang tidak memakan manusia." Kagaya menjawab dengan sedikit kerutan samar di wajahnya. Yushio memandang matanya yang berubah sedikit agak sedih. Hatinya sedikit terdorong untuk menghibur pria di depanya.

"Suatu hari., suatu hari pasti akan ada." Yushio memproklamasikan dengan yakin dan kemudian mengembangkan senyum lebar, "Aku akan membawakannya kepadamu."

Kagaya mengangguk kecil, tidak meperhatikan Yushiro yang menarik tusuk rambut berhias bunga wisteria. Itu adalah desain baru yang akan dia beritahu kepada Hyoko, ayahnya, ketika tiba di Tokyo. Namun Yushio mengurungkannya mengingat ini adalah desain ciptaannya.

Yushio pikir ini cocok untuk seorang wanita cantik seperti Kagaya, menurutnya.

Perlahan tangannya menarik pergelangan tangan pucat milik pria Ubuyashiki itu. Dan tentu saja, Kagaya agak tersentak, tidak terlalu terbiasa dengan sentuhan. Yushio tidak terlalu memperhatikannya dan hanya membuka telapak tangan Kagaya.

Menaruh tusuk rambut itu di atas telapak tangan Kagaya. Dan menutup kembali tangannya, Kagaya melihatnya mengangkat alis dengan heran dan bingung. Mengalihkan pandangan dan menatap Yushio untuk meminta penjelasan.

Seakan mengetahui maksudnya Yushio menganggukkan kepalanya, "Ini adalah hadiah pertemanan antar perempuan, kuharap kamu memakainya."

Yushio tidak mengindahkan tatapan Kagaya dan terus melanjutkan ucapannya sembari menutup mata, tangannya menggenggam milik Kagaya yang sedang memegangi tusuk rambut itu.

"Dan jika aku membawa iblis yang tidak memakan manusia. Kamu harus memberiku hadiah yang lebih dari ini."

Yushio menyelesaikan perkataannya dengan khidmat. Namun segera dia merasa ada yang aneh ketika tidak ada suara yang merespon. Perlahan Yushio membuka mata, dan memperhatika Kagaya yang menatapnya balik.

Kagaya masih tersenyum seperti biasa, namun matanya memandang seakan Yushio telah membuat kesalahan.

"Baik, aku menantikannya. Tapi Yushio-san.,"

"Ya?"

"Aku., seorang lelaki."

Tangan Yushio menegang, senyumnya menjadi kaku dan matanya melebar tak percaya. Perlahan-lahan warna merah membanjiri wajahnya, Yushio tersentak dari linglung.

"B-benarkah?! M-maaf aku tidak menyadarinya," Yushio menarik kembali tangan yang memegang Kagaya. Dia bersumpah telah menggigit lidah beberapa kali. Seakan teringat kembali dia berkata dengan canggung.

"Kalau begitu aku akan mengambil kembali tusuk rambutnya.,"

"Tidak perlu., aku akan menyimpannya sebagai tanda pertemanan kita."

"Tapi kamu tidak bisa memakai--"

"Yushio! Mari kembali untuk pulang." Perkataan Yushio terpotong oleh suara samar ibunya. Yushio memandang Kagaya dengan mata meminta ma'af dan bangkit dari duduknya.

Dia berjalan menjauh sedikit sebelum kembali menoleh pada Kagaya, agak ragu untuk mengatakan kalimat yang dipikirkannya.

"Maka aku akan memberimu yang lain ketika kita bertemu., Sampai jumpa!"

Sosoknya menghilang ketika berbelok ke kanan. Kagaya memandang tusuk rambut yang diberikan padanya. Senyum terhubung diantara bibirnya, dan dengan sapuan riangan Kagaya menyimpan tusuk rambut wisteria di kimononya. Bibirnya bergerak ketika menghembuskan bisikan

"Saya menantikannya.,"

#################
Akhirnya bertemu Kagaya.,

Jika ada yang tidak tau Kagaya, dia adalah Oyakata-sama.

Bab berikut-berikutnya akan tersirat spoiler manga.

Jangan lupa vote dan komen!!

Leven_Ack

My Life Story || Kagaya X Reader X Muzan || Kimetsu No YaibaWhere stories live. Discover now