Chapter 2 : The Proposal

6.2K 793 55
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Jaehyun membaca semua kontrak yang tertera pada kertas di depannya. Semua ia baca dengan teliti dan ia tidak masalah dengan semua permintaan Doyoung. Kontraknya di luar perkiraan Jaehyun yang mungkin berisi tidak mencampuri urusan satu sama lain dan sebagainya. Kontrak ini lebih pada kontrak teman sekamar daripada kontrak pernikahan. Sungguh tidak ada yang janggal.

"Bagaimana?"

Jaehyun mengangguk lalu menandatangani kontrak itu, dan disaksikan oleh Renjun dan Johnny yang berperan sebagai saksi.

"Kalian akan memiliki copy-nya dan berkas asli akan disimpan di brankas keluarga Jung dan diketahui oleh pengacara Lee Taeyong. Nanti aku akan mengatakan padanya karena dia sedang tidak hadir sekarang." Johnny juga betindak sebagai pengganti pengacara di sini.

"Uh, aku membayangkan Doyoung Hyung saat menikah nanti," seru Renjun.

"Dia pasti sangat menawan," timpal Johnny.

Jaehyun memutar bola matanya malas, "Tanggalnya saja belum ditetapkan."

Renjun mengangguk, "Hyung harus bertemu orang tuaku malam ini."

"Kau benar, kita tidak punya banyak waktu. Kau harus meyakinkan orang tuaku agar mantanku segera menajuh dariku," seru Doyoung.

Renjun mengangguk, lalu kedua pemuda itu pamit untuk bersiap-siap di rumah mereka. Jaehyun menghela nafas, ia masih belum tahu akan menyesal atau tidak tentang keputusannya. Kalau dipikir memang semuanya terlalu cepat, bahkan membuat kontrak kerja sama tidak sesingkat ini. Kemarin ia baru bertemu lagi dengan Doyoung setelah sekian lama lalu hari ini keduanya malah menandatangani kontrak untuk menikah.

"Kenapa tidak ada batas waktunya?" tanya Johnny.

"Kami membutuhkan status ini sepanjang yang tidak kami ketahui, jadi kami sepakat untuk tidak menambahkan batas waktu."

Johnny menyeringai, "Romantis sekali."

Jaehyun mendengus, "Tolong jangan memujiku, aku bisa mual."

Yang lebih tua terkekeh, "Marriage with benefit, huh."

Jaehyun diam tak menanggapi.

"Kau harus mempersiapkan dirimu untuk nanti malam Jay," seru Johnny.

Jaehyun mengangguk, ia berpamitan pada Johnny untuk mempersiapkan dirinya sebelum mengunjungi keluarga Kim lagi setelah beberapa tahun. Diluar dugaan memang, ia malah mengunjungi keluarga sahabat mendiang ibunya untuk melamar anak tertuanya. Jadi ia memutuskan untuk mampir ke sebuah butik, membeli sebuah setelan baru, toko kue langganan ibunya, terakhir toko perhiasan.

Begitu ia memasuki toko perhiasan, seorang pramuniaga menyambutnya, menanyakan apa yang dibutuhkan oleh Jaehyun. Perhiasaan di sana begitu berkilau dan cantik, tapi belum ada yang menarik perhatian Jaehyun.

"Kalau boleh, orang seperti apa yang ingin anda berikan hadiah?"

"Apa ada yang sederhana saja? Sepertinya cocok jika dia mengenakan sesuatu yang sederhana."

Pramuniaga itu tersenyum lalu mengeluarkan sepasang cincin dengan desain sederhana. Pertama melihatnya Jaehyun langsung takjub, ia tidak pernah membayangkan akan menemukan desain yang sederhana tapi elegan seperti ini. Ia tersenyum, sepertinya akan cocok dengan jari manis Doyoung.

Marriage With BenefitHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin