"Cie dapet kado dari doi nya." Jaemin menggoda Jeno.

Saat ini masih ada Jaemin, Haechan, Chenle dan juga Jisung di rumah Jeno. Jeno menyentuh bunga remuk yang Renjun berikan untuknya. Entah kenapa, hatinya menghangat.

"Buka dong Jen!"

Jeno menurut. Perlahan ia buka kado itu. Dan ternyata isinya ransel. Dan berwarna hitam. Di atasnya ada note kecil,

"Tas lo sobek di bagian samping, dan kayaknya lo nggak sadar. Jadi ini buat lo. Semoga suka ya!

Also, happy birthday to you hoodie boy!"

Jeno tersenyum senang. Hatinya membuncah. Renjun ternyata sangat memperhatikan dirinya. Ah dia jadi makin semangat mendekati Renjun.

"Anjir si Renjun nggak tanggung-tanggung, Saint Laurent mainnya." Haechan mencibir.

"Jeno suka sama Renjun?" Chenle berbisik pada Jisung. Dan diangguki olehnya. Memang hanya dirinya yang tidak tau apa-apa disini selain diajak Jisung memberikan kejutan untuk temannya. Dan ternyata adalah Jeno. Chenle juga terkejut mendapati Renjun yang juga datang.

Diam-diam Jaemin browsing mencari harga dari ransel yang diberikan oleh Renjun kepada Jeno.

"Kkamjjagiya." Jaemin berteriak karena terkejut. Enam belas juta adalah harga yang terpampang.

"Kenapa lo Jaem?" Jisung bertanya.

Jaemin hanya menggeleng dan tersenyum.

"Bikin kaget aja!" Jeno mendelik.

Jeno pasti jantungan juga jika mengetahui ini. Renjun benar-benar membuat Jaemin merasa kecil. Bahkan ia hanya memberikan kado kepada Lucas jam tangan yang seharga tigaratus ribu. Itu tidak ada apa-apanya dibanding ransel yang sekarang tengah Jeno sembunyikan di balik bantal sofa.

Akhirnya mereka semua pulang dari rumah Jeno pada pukul sebelas malam.

Akhirnya mereka semua pulang dari rumah Jeno pada pukul sebelas malam

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Jen,"

"Kenapa Jaem?"

"Tas yang lo pake, harganya sama kayak motor."

Jeno yang tengah menyedot susu kotak seketika tersedak.

"Serius lo?"

Jaemin mengangguk. Jeno hanya terdiam.

Mereka tetap berjalan menuju kelas dengan keadaan hening. Sampai saat akan memasuki kelas, Siyeon dan Nancy mengehentikan Jeno.

"Oh ternyata deketin Renjun cuma buat manfaatin hartanya doang?"

"Maksud lo apa ngomong gitu?"

"Itu tas lo, nggak mungkin anak beasiswa kayak lo bisa beli tas yang bahkan sama kayak punya gue!" Siyeon memang mempunyai tas yang sama seperti Jeno, berwarna putih.

"Suka-suka gue lah, julid amat jadi orang." Jeno mencibir tingkah laku Siyeon si ratu nyinyir.

"Wah udah berani ya sekarang lo, dasar anak beasiswa! Dasar orang miskin!"

"Minggir!" Renjun tiba-tiba datang dan langsung membuat Nancy dan Siyeon menyingkir dari depan pintu.

"Lo mau-maunya dimanfaatin sama anak beasiswa itu Renjun." Siyeon kembali bersuara.

"Gue nggak ada urusan sama lo, jadi nggak usah ngomong sama gue!"

"Dan lo Jeno, masuk! Ngapain ngeladenin nyai ronggeng kayak mereka, buang-buang tenaga." Renjun menyipitkan matanya dan berjalan menuju kursinya.

Jeno pun ikut menyusul ke dalam, meninggalkan Siyeon dan Nancy yang kesal bukan main.

"Brengsek, harus dikasih pelajaran si Renjun."

Nancy hanya menghela nafasnya. Ia sejujurnya takut harus berurusan dengan orang kaya seperti Renjun. Tetapi bagaimana lagi? Rahasianya dipegang oleh Siyeon, maka dari itu ia tidak bisa lari dari Siyeon.










tbc

Bunga remuk dari Renjun 😂

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Bunga remuk dari Renjun 😂

Dan itu ransel seharga motor🌝

Distance [JenoxRenjun] ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ