"Tidak pada awalnya. Aku hanya detektif SMA biasa yang menyelidiki kasus ini tanpa bantuan pihak manapun. Aku tidak punya intel ataupun kenalan yang high profile. Tapi aku punya koneksi di tempat lain yang ku kumpulkan dalam dua tahun ini untuk bekerjasama menjatuhkan B.O. Dalam perjalanan aku bersinggungan dengan agen FBI dan akhirnya memutuskan untuk bekerjasama."

"Tapi kau hanya anak SMA," sahut yang lain. Ia tidak tampak berusaha meremehkan, hanya menyatakan fakta. "Mengapa kau sampai terlibat hal berbahaya macam ini?"

"Well," Shinichi berdiri dan saat itu semua orang bisa melihat ia berjalan dengan bantuan tongkat. "Mereka membuatku seperti ini. Memberiku racun mematikan yang akan membunuh seketika tanpa menimbulkan jejak. Beruntung racun itu bereaksi berbeda pada 1% populasi, sehingga aku selamat," ekspresi Shinichi berubah menjadi kelam. "Sebagai gantinya racun itu membuatku lemah. Selama dua tahun ini aku berjuang untuk bertahan hidup sambil mengumpulkan informasi tentang Sindikat. Hanya baru-baru ini saja, kenalanku berhasil menemukan penawar permanen. Tapi racun itu sudah terlanjur merusak tubuhku dan meninggalkanku dalam keadaan seperti ini," ia duduk di pinggir meja sambil meluruskan kakinya. "Sejak Gin memasukkan pil itu ke dalam mulutku, aku bersumpah, jika aku harus mati, maka aku akan membawa sebanyak mungkin orang-orang sindikat untuk mati bersamaku."

Shinichi membiarkan keheningan yang berat itu diantara mereka, memberikan waktu pada mereka untuk mencerna ucapannya.

"Jadi apa rencanamu? Kau tidak akan memanggil kami semua tanpa rencana."

Shinichi mengangguk, "Apa kau tahu kelemahan kita yang menyebabkan kita tidak pernah berhasil menjatuhkan Organisasi Hitam?"

"Kita tidak pernah tahu gerakan mereka?" Tebak Jodie.

"Benar. Tapi tidak hanya itu. Untuk berhasil menghancurkan organisasi sekelas B.O kita perlu serangan yang bersifat global dan itu perlu kerjasama dengan organisasi intelejen yang lain. Tidak cukup FBI, NPO dan PSB. Bila perlu kita bekerjasama dengan CIA atau bahkan M-15. Sayangnya, Organisasi Hitam, sebagai organisasi yang telah berdiri selama lebih seratus tahun, telah banyak menyusupkan anggotanya ke berbagai organisasi pemerintahan. Membuat kita tidak bisa percaya satu sama lain," Shinichi menghela napas. "Karena itu komando ini harus bersifat terpusat dengan kalian yang ada di ruangan ini sebagai porosnya. Selain semua orang yang ada disini, jangan percaya pada siapapun. "

Mereka semua saling menatap.

"Kenapa kau yakin tidak ada diantara kami yang membelot?"

Shinichi menyeringai, "Aku melakukan background check secara pribadi dan sisanya adalah teman yang sudah berjuang selama ini bersamaku. Ada beberapa orang yang tidak berada dalam ruangan ini, tapi kalian lain. Hanya pada kalian aku akan menceritakan rencana secara penuh. Jika rencana itu bocor, maka aku bisa tahu penghianat itu salah satu dari kalian," lalu seringai itu digantikan ekspresi ceria, hampir seperti ekspresi Conan saat otaknya mulai menyusun rencana. "Tapi jangan khawatir, aku tahu kalian bukan penghianat."

"Tapi mengapa kami harus mempercayaimu?" sahut yang lain.

"Well. Kalian memang tidak pernah bekerjasama denganku. Tapi aku pernah bekerjasama dengan kalian."

"Ap—"

"Amuro-san atau Rei Furuya, atau yang kalian sebut Zero beberapa kali bekerjasama denganku. Bahkan bertukar informasi tentang organisasi," Agen PSB menatapnya tidak percaya. "Salah satu tujuanku adalah mendapatkan Amuro-san kembali. Aku yakin kalian mau bekerjasama soal itu?" Para agen di ruangan itu, bahkan FBI baru melihat dengan mata kepala sendiri sebahaya apa pemuda di depan mereka. Tidak mengejutkan ia disebut Jenius. "Sebelum kalian menjawab, aku ingin kalian benar-benar paham, apabila kalian menyetujui ini, kita akan melakukan penyelidikan tertutup."

The Silver Bullet and His SniperNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ