Dramatis (2)

3.8K 629 128
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚Biar aku makin semangat 💚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Papi, Tama mau makan."

Yuta yang tengah sibuk mencoba menghubungi Marsha sejak tadi, malah sebal mendengar suara Tama dari dapur.

"Makan aja sendiri," balas Yuta yang masih terus berusaha menghuhungi Marsha.

"Tama nggak mau masak, Pi. Takut salah nyalain kompornya. Soalnya Tama pernah salah, Pi. Terus wajannya rusak. Terus..."

"Banyak omong kamu. Udah delivery aja." Yuta langsung menyambar ucapan Tama yang banyak sekali bicara.

"Kata Mami, harus masak sendiri biar hemat. Emangnya Papi nggak mau makan apa?"

"Enggak. Papi maunya mami kamu."

Mendengar jawaban Yuta membuat Tama pun jadi semakin merindukan Marsha. Tama menghampiri Yuta di ruang tengah dan duduk di samping papinya. Yuta masih terus berusaha menghubungi Marsha, tapi hasilnya tetap nihil. Tidak ada jawaban dari Marsha, padahal sedang online. Ini sudah malam dan Yuta yakin kalau Marsha dan Yuma seharusnya ada di kamar hotel.

Tapi dia greget sendiri karena tidak diberi jawaban sama sekali. Menghubungi Keandra yang sudah pasti selalu ada di dekat Marsha saja tidak bisa. Padahal harapan terakhir Yuta untuk bisa menghubungi Marsha ya hanya Keandra, jika seandainya sang istri sulit dihubungi.

Marsha dan Yuma baru sehari pergi, tapi sepinya bukan main saat di rumah. Kemarin sih masih ada Mila yang menemani. Ada juga Taeil, Thalia dan Tyra supaya rumah lebih ramai. Tapi sekarang hanya ada Yuta dan Tama berdua saja. Jadi sepinya benar-benar terasa.

Beruntungnya rumah belum kacau, walaupun harus ada sedikit drama antara Yuta dan Tama. 

"Mami nggak bisa dihubungin, Pi?"

Yuta mengangguk lemas. Sudah mencoba berkali-kali dan tidak kunjung mendapatkan hasil sesuai keinginannya.

"Coba sini, Pi. Kalau Tama yang telepon, pasti berhasil."

Tama dengan percaya dirinya meraih ponsel Yuta dan mengikuti apa yang dilakukan oleh papinya. Menghubungi Marsha sambil berharap kalau akan ada jawaban pasti.

Tama memasang loud speaker supaya kalau diangkat, Yuta juga bisa mendengarnya walaupun sebenarnya ogah membiarkan papinya tahu.

Hingga akhirnya yang ditunggu-tunggu bisa dihubungi. Panggilan yang kesekian itu dijawab oleh Marsha dan langsung membuat Duo Manja heboh.

"Matcha!"

"Mami!"

"Aku kangen, Matcha! Kangen banget!"

"Tama juga kangen banget, Mi!"

"Sabar. Ngomongnya coba satu-satu. Jangan barengan gini. Mami jadi pusing."

Return Where stories live. Discover now