Minder

4.5K 692 116
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Karena aku lagi rindu banget momen Yuta-Matcha, jadi chapter ini khusus mereka berdua aja seperti kemarin hehe

😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎

😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Momen manis ini jarang sekali terjadi antara Marsha dan Yuta. Terlebih saat weekend tiba. Biasanya mereka akan sibuk dengan Tama dan Yuma. Bermain bersama tapi tidak ada waktu untuk berduaan. Sabtu ini Tama dan Yuma menginap ikut menginap bersama orangtua Yuta yang datang dari Jepang. Jadi hanya ada Yuta dan Marsha di rumah berdua sampai hari minggu besok.

Berduaan dengan Marsha adalah hal terbaik yang pernah ada bagi Yuta. Apalagi kalau sekarang Marsha sedang manis-manisnya. Biasanya Yuta yang meminta dimanja, walaupun itu sekadar diberi pelukan. Tapi kali ini Marsha yang lebih dulu menawarkan. Membiarkan Yuta membaringkan kepalanya di atas paha Marsha. Sementara Yuta mengoceh, Marsha mengelus rambut Yuta dengan sangat lembut. Sama seperti yang sering Yuta lakukan pada Marsha.

"Matcha, kalau nih kamu disuruh pilih satu antara aku sama Tama. Kamu pilih siapa?"

"Ngapain suruh milih kalau bisa dapat dua-duanya?"

"Enggak apa-apa. Pilih aja. Kan aku mau tahu bisa menang nggak kalau lagi rebutan sama Tama."

Marsha berdecak sebal. Yuta dan Tama masih saja sering bersaing merebutkan Marsha, dan menganggap salah satu dari mereka adalah yang terbaik. Marsha tahu itu sih mereka hanya sama-sama bergurau. Tapi greget juga melihatnya sampai Marsha pusing menghadapi Duo Manja yang tingkahnya tidak ada habisnya.

"Aku pilih Yuma aja. Udah paling aman sama dia. Enggak banyak mau kayak kamu sama Tama."

Yuta tertawa dan membiarkan saja Marsha dengan pilihannya. Toh pertanyaan Yuta juga tidak begitu serius. Yuta menutup matanya dan menikmati elusan tangan Marsha di rambutnya. Momen langka ini benar-benar tidak boleh dilewatkan oleh Yuta, yang jarang sekali dia dapatkan dari Marsha. Jadi Yuta benar-benar harus menikmatinya.

"Belakangan ini kok kamu jadi manis gini?" tanya Yuta sambil membuka matanya.

"Kenapa? Enggak suka?"

"Suka lah," jawab Yuta cepat. "Cuma kan agak kaget gitu belakangan ini kamu jadi manis banget. Biasanya aku yang minta dimanja. Sekarang kamu duluan yang manjain. Kan aku jadi seneng."

Marsha tersenyum senang mendengarnya karena Yuta tidak keberatan dengan itu. Ahh, Yuta tidak mungkin keberatan kalau sudah soal begini. Dia malah sangat senang. Sebenarnya perubahan itu tidak hanya pada Yuta. Tapi Marsha juga jadi lebih sering memanjakan Tama yang manjanya mirip-mirip dengan Yuta.

Return Where stories live. Discover now