"Seungwoo-ah! Kau rupanya!"

Seungwoo tersenyum sumringah lalu duduk di kursi yang bersebrangan dengan pria itu. Ayahnya Hari melongok bungkusan yang dibawa Seungwoo.

"Apa ini?"

"Tadinya aku mau makan siang bersama Aboeji. Eh dia rapat sampai sore. Ahjussi sudah makan?"

Pria didepannya tersenyum sumringah dan menepuk tangannya. "Kebetulan! Baru saja tadi ada mahasiswa yang bimbingan. Aku tak sempat makan siang. Aku beruntung kau datang,"

Seungwoo membuka dua plastik sandwich lalu menyodorkan salah satunya pada Lee Dongjun. "Tanpa seafood. Seingatku Ahjussi tidak bisa makan seafood,"

Kali ini Lee Dongjun menepuk-nepuk bahu Seungwoo. "Kau masih ingat ternyata,"

"Ingat dong, bertahun-tahun aku memakan seafood bagian Hari kalau di kantin sekolah. Aku sampai diolok teman sekelasku karena sekelas junior sepertinya selalu mengerjaiku setiap makan siang,"

Lee Dongjun tertawa kecil. Ia menatap Seungwoo dengan penuh kasih. "Makanlah yang banyak. Kau kurus sekali. Menjadi idol memang berat ya?"

"Tidak juga kok. Ketika semuanya berjalan baik, rasanya aku tidak pernah lapar jadinya. Melihat fans senang, sudah cukup membuatku kenyang"

"Kamu memang komposer ya. Apa seharusnya kau menjadi penulis puisi saja? Bisa saja kamu berkata-kata," ujar ayahnya Hari itu sambil membuka bungkusan sandwich.

Sejenak keduanya sibuk sambil ditemani bunyi kunyahan. Lee Dongjun menatap Seungwoo lagi lamat-lamat. Tak terkira, pria di depannya ini dulu sering bermain di rumahnya. Memanjat pohon, menjaga Hari yang nekat ingin memanjat juga, atau menggendong Hari yang terjatuh saat belajar naik sepeda. Tak disangka, ia sudah menjadi pria dewasa sekarang. Ia memiliki pesona yang bahkan pria berumur sepertinya pun melongo melihatnya.

"Kau punya pacar?"

Seungwoo terbatuk. "Haha ahjussi--"

"Serius, kau punya pacar tidak? Biasanya antar selebritis suka ada rumor kencan kan?"

Seungwoo membersihkan mulutnya yang berceceran selai. "Tidak punya,"

"Bohong ah,"

"Iya ahjussi. Ngapain bohong?"

Lee Dongjun bersandar pada kursinya, menopang dagu. "Kalau gitu sayang sekali, Hari sudah punya pacar,"

Seungwoo mendongak, tersenyum tipis.

"Sejujurnya, aku tidak percaya diri dengan pacarnya Hari,"

"Kenapa?"

"Pacarnya itu bukan orang biasa. Aku takut ia terluka karena kami orang biasa,"

"Tapi cintanya kan luar biasa, ahjussi,"

Kening Lee Dongjun mengernyit. "Kayak lagu aja,"

Seungwoo hanya tersenyum tipis. "Yang terpenting Hari dan lelaki itu bahagia, ahjussi. Bukannya itu lebih penting dari apapun?"

"Ini jauh lebih rumit dari sekedar saling jatuh cinta, bahagia, lalu hidup bersama. Semua itu tak berlaku untuk konglomerat,"

Wah, pacar Hari konglomerat? nyali Seungwoo tiba-tiba menciut.

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Where stories live. Discover now