Bab 1.

1K 95 37
                                    

Rizki pov
Hari ini aku masih disibukkan dengan urusan kampus sebelum besok aku berangkat untuk off air di Jawa Tengah. Belum selesai urusan kampus dan tugas menumpuk yang membuat aku pusing, kini kekasih tercinta ku menambah permasalahanku. Dia kembali marah, entahlah akhir-akhir ini dia sering sekali marah padaku.
"Dede kenapa sih, perasaan marah mulu ke abi, kalo abi ada salah kamu ngomong dong sayang, jangan malah uring-uringan gajelas gini.

" Abi pikir aja sendiri. "Jawabnya tanpa menatapku.

Aku hanya bisa menarik nafas berat, jujur aku sudah jengah dengan kemarahannya.

" De, abi capek, besok kita udah mulai sibuk banget, abi pengen nyelesaiin ini sekarang, pliss dong de jangan kayak gini, kalo abi ada salah kami ngomong. "Jelasku mencoba lembut.

"Tanyain aja sama diri abi, kalo abi peka abi pasti paham. " Jawabnya yang lagi-lagi sewot.

Oke, aku mulai jengah.
Aku pun memutuskan untuk kembali ke kelas dengan menahan sedikit amarah yang timbul.
"Kenapa ki? " Tanya salah satu teman kampusku saat aku memasuki kelas dengan wajah kusut.

"Gapapa kog, lagi pusing mikirin tugas aja. "Jawabku mencoba tersenyum.

" Dosen selanjutnya ga hadir, jadi kita free, baru ntar jam 1 siang masuk lagi."Ucap salah satu teman kampusku.

Akupun mulai mengecek grafik yang akan aku jadikan untuk presentasi nanti via laptop. Tiba-tiba saja IPhone milikku berbunyi.

"Tadi marah, sekarang ngechat, dasar cewek. "Gumamku lalu membuka WhatsApp darinya.

Whatsapp room chat.

Sayang abi💕

Habis ini matkul free
Dede mau ngomong sama abi.

Iya.
Ngomong dimana?

Ikut dede ke taman kampus.

Okee.
Nanti abi kesana.
Masih ngecek bahan buat presentasi.

Dede langsung kesana yah bi.
Dede tunggu.

Iya.
Bentar yah.

***

Setelah selesai mengecek bahan presentasi aku pun segera ke taman kampus karena tak ingin menbuat kejora menunggu terlalu lama.
"De." Ucapku dari belakang dan langsung duduk di sampingnya.

"Ada apa sayangnya abi? " Tanyaku lembut sembari tersenyum menatapnya.

"Maaf dede tadi marah, bukan tadi doang sih bi, kemarin-kemarin juga dede marah. " Ucapnya langsung sembari menunduk.

"Gapapa, sekarang coba bilang sama abi, dede kenapa? " Jawabku tersenyum.

"Dede mau tanya, abi serius ga sama dede? " Tanyanya

"Ya serius atuh sayang, abi paham nih arah pembicaraan dede. " Ucapku menatapnya.

"Dede iri kan sama Ega yang udah nikah, sayang gini, nikah itu jangan karena iri, tapi karena kesiapan. Kalo masalah serius mah abi serius atuh, tapi kan dede juga paham kalo iki masih berusaha memastikan agar nanti dede hidup layak dan bahagia dengan aa', bapak juga belum ngasih restu untuk kita kesana kan, bapak pengen kita fokus dulu ke karier dan kuliah. "Jawabku mencoba menjelaskan.

Story Of RizkiLestiWhere stories live. Discover now