Prank

5.2K 719 222
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚Biar aku makin semangat 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pi, Tama punya ide nih."

Yuta yang sedang menguncir rambut Yuma di kamarnya, langsung tertarik begitu Tama masuk dan mengatakan memiliki ide.

"Ide apaan?" tanya Yuta setelah menyelesaikan kuncirannya di rambut Yuma.

"Papi, ini kurang kenceng," protes Yuma sambil melepas kunciran itu.

"Kok dilepas sih? Kan yang tadi udah kenceng, ya."

"Kurang, Pi. Nanti kalau Yuma lari-lari, terus lepas gimana?"

"Kuncir lagilah. Kok kamu repot banget sih?" Giliran Tama yang bicara, membalas Yuma yang seketika bersikap manja.

"Pokoknya kuncirin yang yang keceng, Pi."

"Berisik. Sini Tama yang kuncirin."

Tama tiba-tiba mengambil alih posisi Yuta, mengambil ikat rambut di tangan papinya dan mulai menguncir rambut Yuma. Tapi karena sedikit kesal, Tama menguncir rambut Yuma dengan sangat kuat.

"Sakit," ringis Yuma sambil berusaha melepaskan tangan Tama di rambutnya. "Pi, Kak Tama nih jahat."

"Udah ahh. Kamu nih malah kekerasan sama adek sendiri," kata Yuta yang kembali mengambil alih posisi Tama.

"Enggak kenceng salah. Kenceng juga salah. Jadi Yuma tuh maunya gimana sih?" Keluh Tama yang masih gemas sendiri pada permintaan adiknya.

"Tama duduk aja. Ini sih emang tugas Papi," ujar Yuta yang kembali menguncir Yuma.

Kini sesuai permintaan anaknya yang ingin kuncir rambut kuat-kuat, tapi juga tidak sebrutal Tama sebelumnya.

"Udah nih segini?" Tanya Yuta yang memastikan kunciran Yuma sudah sesuai keinginannya.

Yuma mengangguk senang sambil menatap penampilannya di depan cermin. Akhirnya usaha Yuta membuahkan hasil.

"Makasih, Pi. Jangan lupa pabrik boneka." Yuma terkekeh karena ucapannya sendiri. Sengaja mengerjai Yuta yang selalu dibuat lemas setiap anak-anaknya meminta pabrik boneka.

Padahal hanya bercanda dan ingin menggodanya saja. Tapi Yuta tetap terkejut mendengarnya. Untung saja Yuta tidak punya riwayat penyakit jantung, dan hanya terkejut biasa setiap kali mendengar Tama atau Yuma meminta pabrik.

Ck.

Padahal untuk apa juga coba pabrik boneka?

"Jadi tadi Tama punya rencana apa?" tanya Yuta sambil merapikan kotak isi ikat rambut Yuma.

"Pi, kan kita udah lama nih mau punya youtube channel. Nah, Tama punya ide nih buat konten pertama kita."

Yuta yang tadinya ragu kalau Tama punya ide aneh, langsung tertarik dan mulai mau mendengarkan anaknya yang tampak memegang sebuah kertas. Tama menunjukkan kertas itu pada Yuta, dan memberi tahu ide apa yang sudah lama ia pikirkan untuk konten youtube pertama mereka.  

Return Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang