"Hyeongjun memanggilmu? Ada apa Memangnya?"





.
.
.





"Percaya padaku. Aku tidak mungkin berhianat pada Ace" ucap Eunsang

Dongpyo diam

"Jika kita saja tidak bisa akur bagaimana kita akan menjadi kuat-

"Kau yang membuat aku jadi ragu padamu azazel"

"Abaddod"

"Apa yang kau sembunyikan dariku dan Ace?"

Eunsang diam

"aku anggap kediamanmu jawaban kalau yang kau katakan hanya alasan"

"Aku akan menceritakan padamu. Berjanji untuk tidak memberitau pada Ace?"





.
.
.





"Kenapa tiba-tiba kau ingin tau mengenai Alex?" tanya Hyunbin

Hyeongjun diam. Tangannya dia gunakan untuk mengusap kepala Jinwoo yang tertidur di pangkuannya

"Siapapun itu aku selalu mendengar bahwa dia yang menciptakan Lucifer. tapi aku tidak benar-benar tau siapa dia. Moura dan Eunbi tidak mau memberitau tetang apapun padaku"

"Tapi setidaknya aku pernah tidak sengaja mendengar pembicaraan Wonjin, Yohan dan Eunsang" lanjut Hyeongjun

"Mengenai apa?"

"Tidak ada manusia Modifikasi, atau Vampire yang dia buat sejak kecil. Bahkan kekuatan yang aku miliki di luar logika untuk semua mahluk yang sama dengan kita"

"Setiap aku bertanya mereka akan mengingat semua hal tentang mereka sebelum menjadi Vampire ataupun Werewolf. Tapi, aku tidak mengingat itu semua"

"Jadi sebenarnya aku siapa?" tanya Hyeongjun

Hyunbin diam. Sudah dia tebak cepat atau lambat Hyeongjun akan bertanya hal ini padanya.

"Kau tau alasanku kenapa memiliki 4 mata jika aku tidak menggunakan cairan ramuan?"

Hyeongjun menatap Hyunbin "aku tau"

Hyunbin tersenyum "aku berasal dari gen seorang Gigant, Vampire dan Werewolf"

"Aku tau. Aku lebih suka melihat wajah aslimu Hyung"

"Kau tidak takut?"

Hyeongjun menggeleng "tidak. Hyung dulu tergolong pada Foenix bukan?"

"Ya. Dan alex satu-satunya orang yang mau menerimaku sebelum dirimu dan Jinwoo"

"Aku bahkan hanya memberikan kesetiaanku pada Vampire cilik yang bernama Ace dulu"

"Hyeongjun terkadang ada sesuatu yang bisa kita hindari dan tidak bisa kita hindari. Siapa dirimu? Kau harus mencari tau sendiri siapa dirimu sebenarnya" lanjut Hyunbin

"Tapi-

Hyunbin tersenyum "kau akan terkejut jika aku memberitau mu yang sebenarnya"

"Hng?"

"Aku akan tetap disini. Kau bisa memanggilku kapan pun kau mau" ucap Hyungbin menggendong Jinwoo dan berjalan meninggalkan Hyeongjun yang terdiam bingung






.
.
.







Malam ini Dongpyo berjalan sendiri. Kota Seoul sudah memasuki musim salju dan suasananya cukup dingin saat ini. Meski begitu dia tidak menggunakan baju hangat seperti pada umumnya. Toh dia memang tidak akan merasa kedinginan.

NOIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang