(EXTRA) 14th; Malam Pertama

Mula dari awal
                                        

"Oh... Oke. Makasih kak," balasku.



Untuk apa dia ke atap sekolah? Terlebih dia menungguku? Ada apa ini?



Mendengar itu, aku segera keluar dari ruangan lalu menghampiri Kak Taeyong yang sedang menungguku di atap sekolah. Untungnya, ruangannya ada di lantai tiga, atap sekolah ada di lantai enam.



Sesampainya di atap sekolah, aku disuguhkan dengan pemandangan kota Seoul di malam hari. Angin malam menembus helai-helai rambutku dengan lembut. Dan juga aku melihat pemandangan orang tercantik di dunia ini, siapa lagi kalau bukan Kak Taeyong?



Aku maju perlahan menghampiri Kak Taeyong agar dia tidak menyadari kehadiranku. Sekiranya posisiku sudah dekat, aku memeluknya dari belakang. Kak Taeyong terkejut dan menoleh ke arahku. Dia memukul tanganku lalu menatapku sinis.



"Kaget tau!" Omelnya. Aku hanya terkekeh mendengarnya.



"Setidaknya yang ngagetin kan aku, kak. Bukan hantu," ucapku yang masih memeluknya dari belakang.



"Sumpah demi apapun, Mark. Kalo nanti kakak kebawah liat kamu, kakak marah besar bodo amat," omelnya sembari memanyunkan bibirnya. Aku menahan tawaku.



"Pfftt. Kakak masih gak percaya kalau ini aku?" Tanyaku.



Kak Taeyong terdiam.



Aku membalikkan badan Kak Taeyong agar dia menghadap ke arahku. Tak menunggu lama, aku langsung mencium bibirnya. Tak kusangka Kak Taeyong malah mengalungkan tangannya ke leherku dan membalas ciumanku. Dia menikmati kegiatan ini. Aku membalasnya dengan memeluk pinggangnya.



Suara cipakan terdengar olehku walaupun suara angin malam cukup kencang. Tapi aku tak perduli. Yang aku fikirkan saat ini, aku sedang bercumbu dengan malaikat surga.



Tak lama Kak Taeyong melepas ciumannya, sehingga jarak wajah kami sangat dekat. Aku menatapnya bingung.



"Kok berhenti?" Tanyaku.



"Gak bisa nafas, bodoh," balasnya ketus. Aku tersenyum miring.



"Wah, bahaya dong kalau kita mau ke tahap selanjutnya? Apa yang bakal keluar ya? Suara desaㅡ"



Pernyataanku terhenti ketika Kak Taeyong mencium bibirku lagi.



"Kamu kalau ngomong yang macem-macem, kakak cium sampe bibir kamu dower," ucapnya setelah menciumku.



"Loh? Bukannya itu bagus?" Tanyaku sembari tersenyum miring.



"MARK LEE!!!"


•••


Skip time...



Di ruangan kelas, semuanya sudah tertidur kecuali aku yang masih setia memandangi wajah Kak Taeyong yang sedang tertidur lelap. Ia tidur dengan posisi terlentang dan lurus tegak. Aku bertanya dalam hati, "Kok bisa sih tidur nyenyak dengan posisi kayak gitu?"



Aku sangat menahan diri untuk tidak memeluk Kak Taeyong. Karena faktanya, aku tidak bisa tidur tanpa memeluk seseorang. Dari tadi, aku menggeliat tidak nyaman karena tidak bisa menentukan posisi tidur yang tepat. Tak kusangka, Kak Taeyong malah terbangun.



"Mark? Belum tidur?" Tanyanya.



Aku menggeleng.



Kak Taeyong tersenyum dan ia berkata, "Dasar bayi gede. Sini peluk."



Aku terkejut.



Tak ingin membuang waktu, aku langsung memeluk Kak Taeyong.



Kak Taeyong membelai rambutku sembari memelukku dengan erat. Aku tak kuasa menahan senyuman di dalam pelukan.



"Kamu gak bisa tidur ya kalau gaada bahan pelukan?" Tanya Kak Taeyong. Aku mengangguk. Kak Taeyong terkekeh. Ia masih membelai rambutku.



"Utututu bayi gede. Tidur, tidur. Kakak temenin sampe kamu tidur."



Ah, ini terlalu menyenangkan. Meskipun aku sedikit berharap kami melakukan itu malam ini, namun ternyata lebih baik menahan dulu. Aku tahu Kak Taeyong belum siap juga. Jadi, lebih baik di malam pertama kita tidur bersama diisi dengan keromantisan yang polos dulu kan?



Sebelum aku terlelap tidur, aku memantapkan hati.



Di masa depan, Kak Taeyong harus menjadi istriku.



End of Extra Chapter.


•••


Heyho! Ayem bek! Abis ujian akhir semester, rasanya jiwa dan raga menulis itu muncul lagi hehe. Aku kasih kalian asupan uwu uwu dulu, karena kalau langsung ke bagian parahnya, oh tidak. Saya belum bisa nulisnya hehe. Belum legal omg omg.

Btw, mau asupan extra chapter lagi gak? Kalo iya, sini kasih saya ide hehe. Kasih ide extra chapter di kolom komentar ya! Dan juga, konfliknya jangan ribet ribet T_T bukan extra chapter nanti namanya :")

Yowes sekian gitu aja, jangan lupa vomentnya yawww! Sankyu--!!

- ichinosekai.

[END] Seniority Program • MarkYongTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang