Ice Cream Matcha

6.2K 950 154
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Judulnya boleh manis
Isinya?
Belum tentu 😎

Gak bisa dibilang manis banget
Tapi lumayan lah
Berkat Yuta, jadinya manis 😂👌

Gak bisa dibilang manis bangetTapi lumayan lah Berkat Yuta, jadinya manis 😂👌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








"Papi sakit? Syukurin."

Itu yang dikatakan Nakamoto Tama saat Marsha memberi tahu kalau Yuta tengah sakit. Bukannya Tama tidak peduli, tapi lelaki kecil itu merasa sakitnya Yuta adalah balasan atas apa yang dilakukannya.

Toh hanya demam biasa. Jadi Tama tidak perlu heboh-heboh karena masih ada yang mau menjaga Yuta.

"Tama, jangan gitu ahh. Kasihan tuh papinya," ujar Marsha mengingatkan Tama untuk lebih sopan.

Tama hanya mengangguk dan tidak kembali merespon. Memilih untuk fokus pada televisi dan menonton kartun akhir pekan.

Marsha juga sedikit terkejut saat tahu kalau Yuta sakit. Hanya demam biasa sih, tapi cukup membuat Marsha kewalahan. Maklum. Kalau sakit, Yuta jadi pendiam. Apalagi momennya seperti sekarang. Jadi Marsha tidak tahu apa yang diinginkan Yuta.

"Mi, kok nggak di kamar nemenin Papi?" tanya Tama karena Marsha malah ikut menonton dengannya.

"Lagi tidur. Jadi biarin aja."

"Kok Papi bisa sakit?"

"Kecapekan kali, ya. Tahu sendiri Papi kamu tuh kerjanya kayak apaan."

"Kerja lembur bagai kuda ya, Mi."

Marsha mengangguk membenarkan. Sudah menduga kalau jadinya akan begini kalau seandainya Yuta terlalu memaksakan diri saat bekerja. Ditambah beban pikiran tentang keluarganya, dan Yuta pun belum bisa berdamai dengan semuanya. Termasuk Marsha.

Return Where stories live. Discover now