DiBALIK KISAH DUA GARIS BIRU

Start from the beginning
                                    

" Aduhh pemain utamanya kok belum datang juga ya? " tanya Gina pada siapapun yang ada disitu .

" Sabar toh gin masih jam 07.30 , kita kan bikin janji sama merekanya jam 8nan" Sahut sang produser , sang produser yang meyakinkan dirinya untuk mau menjadi sutradara bahkan ibu dari film yang sudah Gina tulis sejak Sembilan tahun lalu itu.

'Tok!!tok!!tok!!'

"permisi, selamat pagi" Sapa manis dari wanita cantik yang tingginya sekitar 151cm memakai kaos hitam senada seperti hatinya yang begitu kelabu, ya! Zara masih saja dengan perasaan takutnya itu memecahkan suasana hati Gina yang gugup.

"Halooo Zaraaaa selamat pagii" Sambut orang-orang yang ada didalamnya dan mempersilahkan Zara duduk, Zara yang ternyata sudah pernah bekerja sama dengan beberapa orang tersebut di project film sebelumnya begitupun dengan Gina sendiri, namun Gina masih saja gugup tapi ia tidak menunjukannya dihadapan Zara ia tetap senyum dan senang meyambut Zara yang baru saja datang.

"TokTok!!"

Hanya dua ketukan pria itu langsung masuk "Assalamualaikum, maaf sedikit telat" Sapa pria tersebut yang tingginya sekitar 175cm itu dengan rambut yang belum rapih atau memang gayanya yang seperti itu . "Walaikumssalam" Sambut orang2 yang ada didalamnya sambil melihat jam yang memang sudah menunjukan waktu 08.05 ya tapi tak apa hanya lewat 5menit saja dipikir orang-orang tersebut termasuk Zara, dan mempersilahkan pria itu duduk tepat di sebelah Zara .

"eh Zara" sapa pria itu dengan lembut dan membuat Zara tersenyum kaku, pria yang dilihatnya bulan januari lalu di premier filmnya.

"Eh Angga lagi" Begitu Zara menyambut sapaan pria itu Angga namanya . Entah mengapa Gina sedikit lega melihat awal perjumpaan mereka ya! Angga dan Zara , Gina merasa sepertinya tidak sulit memulai kisah pembuatan filmnya dengan mereka Gina merasa jika chemistry itu sudah ada di awal percakapan pertama pada pertemuan mereka , rasa gugup Gina tiba-tiba hilang 87% ya 13% nya masih gugup .

"Oke karena semuanya sudah berkumpul disini sebelum memulai kegiatan kita semua , mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing2 berdoa di mulai" Sahut sang produser yang bijaksana dan yang ingin sekali project ini di mulai. Zara bertanyatanya dalam hatinya apakah Angga yang akan menjadi lawan mainnya , jika iya kenapa rasa gugupnya menjadi lega dan seolah-olah dada nya yang serasa di timpa beban berat dari semalam terasa ringan baginya. "ekhem" begitu deheman Gina yang membuyarkan rasa bertanya-tanya Zara.

"Jadi Zara dan Angga kalian adalah pemain utamanya yang akan menjadi Dara dan Bima" Dengan berat hati karena rasa gugupunya masih ada namun sedikit lega Gina dengan to the point mengumumkannya .

"Haaa iyaaaah??? ahahahahaha" Begitu Zara menanggapi Gina, Zara sendiri bingung kenapa dia sebahagia itu dan kenapa rasa gugupnya sudah tidak ada lagi, masih sih tapi untuk sekarang tidak.

"Lah? iyaaaa? hahahaha " Begitupun respon Angga , tertawa bahagia sambil memandang Zara dalam , Entah apa maksud nya dari pandangan Angga, namun Gina lihat ada yang lucu dari mereka berdua dan melihat chemistry akan mudah di buat oleh keduanya.

"Oke sekarang ada sesi foto ya " Pengumuman Gina selanjutnya membuat keduanya kaget yang sama-sama sedang berhadapan tertawa senang . Angga dan Zara heran bagaiaman bisa ada sesi foto dirinya baru saja diumumkan sebagai pemain utama .

"Eh maksudnya foto-fotoan tenang aja foto ini gak akan saya upload dan akan menjadi arsip team kami saja mungkin di upload tapi tidak sekarang" Perjelas Gina yang melihat keduanya polos kebingungan

"Ohhh heheh kirain " sahut Angga sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu .

"okee nanti Zara di bantu sama kakak itu ya" Tunjuk Gina pada seorang gadis dari team nya tersebut . Foto ala ala pun di mulai Zara yang sudah siap mengenankan handuk yang di sumpel dan di taruh didalam bajunya pasdi perutnya seperti layaknya ibu hamil, dan Angga yang di rapihkan saja rambutnya . Angga dan Zara merasa geli sebenarnya akan foto layaknya pasangan suami istri yang akan menyambut kedatangan bayinya lahir . Namun mereka tahan dan dalam hal kecil seperti ini mereka akan buktikan pada sutrdaranya bahwa mereka bisa lakukan itu . Satu foto diambil , dua foto dan akhirnya beberapa foto terambil entah mengapa hati Gina melihatnya gemas sekali kedua pasangan ini ,entah mengapa rasanya Gina lega dan menjadi ingin secepatnya melewati hari-hari sibuknya dengan dua remaja ini, dan ada terbesit di benak Gina , mereka akan menjadi bintang nantinya, Bintang untuk karya yang pertama ia lahirkan.

DIBALIK DUA GARIS BIRUWhere stories live. Discover now