.
.
.






Hyeongjun menyender pada kursi kemudinya, matanya tidak lepas dari Ketiga orang yang tidak sengaja bertemu ketika sedang mengikutinya.

Bodoh.

"Mereka mengikutimu?" tanya Dongpyo yang baru saja memasuki mobil sportnya.

"Mereka pikir aku tidak tau" ucap Hyeongjun

"Dimana Eunsang?" lanjutnya

"Sedang bermain dengan Jinwoo"

"Junho?"

"Tidak tau tentu saja"

Hyeongjun mengangguk. "Dongpyo"

"Apa?"

"Mau bertaruh?"

"Apa?"

"Aku akan menalkukan ketiganya"

"Sudah kau lakukan"

"Bagaimana jika aku buat mereka bertekuk lutut padaku"

Dongpyo menatap Hyeongjun.

"Akan aku buat mereka tidak bisa lepas dari jerat ku"

"Ambil kesetiaan mereka dan kau menang Ace"

"Apa gantinya Abaddod?"

"Apa yang kau mau?" tanya Dongpyo

Hyeongjun diam "taklukan Junho"

"Apa?"

"Taklukan Junho"

"Untuk apa?!"

Hyeongjun tersenyum "diam-diam Azazel ingin merubah takdirnya"

"Maksudmu?"

"Dia lebih ingin menjadi Lee Eunsang di bandingkan Azazel"

"Apa?"

"Dia harus segera di kendalikan atau-

"Atau?"

"Dia akan mati oleh Lucifer dan aku tidak bisa membantunya"







.
.
.







"Kau tidak tertarik pada Ace kan?" tanya Minkyu

Yohan diam. "Tidak"

"Kita semua tertarik benar?" ucap Wonjin

Yohan menatap Wonjin "lalu?"

"Tidak"

"Kita bertaruh" ucap Minkyu

"Apa?" Wonjin melirik Minkyu

"Siapapun yang bisa mendapatkan hatinya dia pemenang" ucap Minkyu

"Apa imbalannya untuk yang menang?" ucap Yohan

Minkyu tersenyum "kesetiaan"

Wonjin diam.

"Bagaimana?"

"Oke" ucap Yohan

"Kau tidak mau?" tanya Minkyu melirik Wonjin

"Kau yakin seorang Joker tidak ikut?" ucap Yohan

"Aku ikut"

Karena sejujurnya satu sama lain dari mereka sudah saling mengetahui bahwa mereka sudah jatuh pada Submissive itu.





.
.
.






Hyeongjun berjalan ke arah kamarnya sebelum matanya tidak sengaja bersi tabrak dengan mata Minkyu yang juga baru keluar kamar.

NOIR (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon