Jeno menatap tajam ke arah pria itu. Mengangkatnya keatas, mencekik lehernya. Meskipun tubuh pria itu terlihat lebih berat namun Jeno masih bisa mengangkatnya.

"Kau itu rabun ya? Aku ini tampan, aku ini dominan. Mana mau aku kau masuki? Bisa membayar jalang ini tapi tak bisa membeli kaca! Kau perlu kacamata!"  ia menjatuhkan kembali pria itu ke lantai. Pria itu tersedak, terbatuk - batuk. Tersungkur di lantai. Tak bisa bergerak. Tubuhnya terbanting dengan sangat kuat.

Jeno menyeringai, "Dimana Jaemin?"

Hyo seperti orang gelagapan. "Oh, Jeno tidakkah kau merindukan ku? Sini, peluk aku sayang."

Jeno menepisnya. "DIMANA JAEMIN! ? DIMANA DIA?!"

Hyo juga ikut berteriak, "AKU MENJUALNYA, KAU PUAS?!"

Tidak..

Ini tidak mungkin! Jaemin dijual?! Kepada siapa?!

"Jeno... Aku tidak mengerti..... Kau sangat menyayangi Jaemin ketimbang aku ! Kau pikir aku tidak tahu jika cinta mu itu lebih dari sekedar ayah dan anak?! DIMANA OTAKMU, LEE JENO!"

Jeno masih terdiam, tak mau membalas. "Katakan saja, kau menjualnya pada siapa."

Hyo menggeleng. "KAU HANYA PEDULI PADA JAEMIN! TAK MAU PEDULI PADA NASIBKU!"


"KARENA AKU HANYA MENCINTAI JAEMIN SEORANG! DIA HARTA BERHARGAKU!"

Hyo tersentak, ia merasakan sesak di dada. Oksigen mulai menipis. Matanya perih. Ingin menumpahkan cairan bening itu dan meneteskannya melewati pipinya yang cekung. Agar Jeno tahu....penderitaannya sudah sangat banyak dan Jeno tak peduli padanya sama sekali.


Hyo meremat rambutnya. "Silahkan cari Jaemin sepuasmu. Aku tak mau memberitahukan."

Jeno mendelik, ia segera mencekik wanita itu. Mengangkat tubuh nya dan membenturkannya ke tembok.

DUAKK!

"DIMANA JAEMIN?! KATAKAN ATAU NYAWAMU YANG TIDAK SELAMAT! KAU PIKIR MUDAH SEKALI MENEMUKAN MU DISINI?! AKU SUDAH MUAK DENGAN PERMAINAN MU!! "

"Akhhhh, Jennn-Akhhhh!"

Jeno melepaskannya. Wanita itu tersedak. Jeno memandangnya jijik. "Lihatlah dirimu yang tidak berdaya ini. Masih keras kepala tidak mau memberi tahu dimana Jaemin, hmm?" Jeno meniup telinga Hyo dengan sensual. Hyo semakin horny. Jeno adalah candu baginya!

"Yah, aku akan memberitahumu..... Setelah...."

Jeno menunggu. Menunggu kepastian.

Wanita itu melirik kunci mobil sang pria perut bucit yang sempat di taruh nya di nakas meja.

"Setelah aku pergi dari sini!" wanita itu menendang Jeno, menarik selimut lalu melarikan diri dengan membawa kunci mobil. Ia berlari sangat cepat, mendobrak pintu. Ia menuju tangga darurat. Jeno sudah mendecak sebal.

"Sial! Aku harus mengejarnya!" Jeno masih merintih kesakitan, bagian tengahnya nyilu berkat tendangan Hyo. Segera Jeno berusaha menyusul Hyo di bawah.

"Heyy, kunci mobilku! Ah, sudahlah lupakan. Aku akan membeli yang baru. Tapi, sekarang aku bersama Jeno. Hahahaha!"

Pria itu menengok sekitar. Jeno menghilang.

"JENOOOKUUUUUU!!!"

.
.
.
.
.

Jeno gagal mendapatkan Hyo kembali. Ia bahkan belum memberi tahu dimana Jaemin! Ah, malam ini ia harus menemukan keberadaan anaknya- tidak tidak, ia sangat menyayangi bahkan..  Hubungan ayah dan anak ini semakin rumit!

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang