Lagi-lagi aku tersenyum, ikut bahagia melihatnya selalu bahagia, selalu jadi Kalya yang ceria, songong dan apa adanya.

"Masak apa lu?" Tanyaku.

"Sosis asam-pedas, telor dadar, tumis brokoli, sama tahu-tempe, tambah smoothies sih buat anak gue."

"Rame amat?"

"Biar semangat makannya bro!"

Adzan maghrib berkumandang, tepat dengan kami menoleh karena mendengar suara mobil yang berisik parkir di halaman rumah. Suaminya Kalya pulang.

"Ehh, ada Damar!" Sapa Aiden ketika ia mendekat, ia langsung mengulurkan tangan, aku pun menjabatnya, setelahnya ia menghampiri Kalya dan anaknya untuk mengecup pelipis kedua gadis ini.

"Masuk ayok, maghrib!" Seru Aiden.

"Yuk, Mar!" Sahut Kalya, aku mengangguk dan mengikuti keluarga bahagia ini masuk ke dalam rumah.

"Mau langsung pada makan apa solat dulu?" Tanya Kalya.

"Bebas." Jawabku.

"Solat dulu aja dah." Ujar Aiden.

"Yaudeh, gue wudhu duluan yaa." Kataku langsung ke bagian dalam rumah yang sudah kuhafal ini.

***

Tinggal serumah dengan adik lelaki dan pacarnya itu seru, sumpah, mereka berdua ini masih polos kayaknya yaa. Apa-apa canggung banget. Beda banget kalo dibanding aku dulu sama... ah udah deh gak baik bahas mantan.

"Aku cuci sendiri aja!" Seru Adrian, adikku.

"Ya sekalian, kenapa sih? Sini udah lah aku cuciin, kamu gak mau banget aku cuciin!" Sahut Kara, pacarnya Adri.

Mereka pagi ini sedang berdebat, tadi Kara sengaja masuk ke kamar Adri saat Adri sedang mandi, mengambil pakaian kotor untuk kesalian dicuci, tapi Adri ngamuk, katanya baju dia ya dia yang cuci.

"Heh! Tinggal masukin mesin cuci doang loh itu, ribet amat perkara siapa yang masukin." Kataku ikutan.

"Tau nih Kak, Adri gitu banget!"

"Ya kamu, ngapain masuk-masuk kamar aku?"

Aku berasa punya dua anak tau gak, ribut mulu.

"Sini udah, Abang aja yang masukin, sekalian Abang juga ada cucian kotor." Kataku.

"Gaaak!!!" Keduanya serempak menolak.

"Kalian kenapa sihhh???" Kutinggalkan mereka berdua, aku sudah rapi mau berangkat kerja, daripada sakit kepala ngurusin mereka, ya mending aku tinggalin deeh.

***

Pulang kerja shift 1 tuh kadang bikin aku selalu mau mampir ke rumah mantanku, tapi kali ini aku menahannya, aku memilih menenangkan diri dengan berjoging di area olahraga yang disediakan oleh pemerintah kota ini.

Lari sekian keliling, aku beristirahat di bangku batu yang disediakan, agak kesel sih karena liat lapangan ini isinya lebih banyak yang pacaran dari pada yang olahraga.

Males ngeliat pemandangan begitu, aku membuka HP untuk mengetahui kabar group geng-an, mengetahui perkembangan terkini.

Rifan:

Rifan:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dunia Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang