Fifty Shades Of Jay

Mulai dari awal
                                    

"Tentu tidak, tidak sekarang Tuan. Ia masih terlalu kecil dan polos. Aku tak mau merenggut masa-masa kecilnya dengan dipenuhi oleh pembahasan mengenai perang. Bisa-bisa, Tuan Mark stress. Dan, sang bunda juga sangat menyayangi Tuan Mark."

Jaehyun menghembuskan napas lega. Memang benar apa yang dikatakan oleh Hugo. Setidaknya, ia mau berbaik hati menunggu usia matang Mark. Tapi, apa yang bakal terjadi jika waktu itu tiba?

Seakan tahu apa yang dpikirkan Jaehyun, Hugo hanya memandangnya. Membalas semua kegundahannya. "Tidak usah khawatir. Tuan Mark adalah pria yang hebat! Ia akan menghentikan peperangan itu segera. Tidak akan ada lagi pertumpahan darah." jelasnya. Namun, Jaehyun semakin tidak paham akan apa yang dibilang oleh Hugo.

~~~~~

Sudah jam 10 pagi tapi, kedua orang tersebut masih belum bangun juga. Jaehyun perlahan membangunkan Mark. Ia mendusel-duselkan kepalanya. "Bangun jagoan daddy. Sarapan sudah menanti." Jaehyun juga harus pergi ke kantornya secepatnya. Ia sudah ditelpon oleh sekretarisnya. Bahwa ada rapat penting kali ini. Namun, Mark masih tidak mau bangun.

Jaehyun beralih untuk membangunkan Taeyong dengan cara mengurut penisnya. Taeyong melenguh di tengah tidurnya. Sontak, ia membuka matanya perlahan. "Iyahh, Papahh. Aku bangun." lirihnya. Jaehyun mencium bibir Taeyong.

"Morning kiss, babe. It's time to wake up." Taeyong merangkul leher pria itu. "Iya, papa. Muach!" balas Taeyong. "Jam berapa papa?" Jaehyun pura-pura melihat tangannya. Berpura-pura jika ada jam tangan disana.

"Sudah jam 12 sayang." Taeyong langsung melonjak. "Hah?! Jam 12?! Ahh, aku harus menyiapkan sarapan dan keperluan papa!"

Taeyong baru saja mau beranjak dari kasur dan Aghhh!

Taeyong merintih kesakitan. Tubuh bagian bawah seolah habis sobek. Perih mendera. Jaehyun sudah sigap menangkap tubuh yang hampir jatuh itu. "Kau tidak apa-apa, sayang? Masih sakit? Biar kuambilkan salep." Jaehyun segera pergi mencari salep nya. Taeyong masih merintih kesakitan.

Jaehyun kembali dengan salep di tangannya. Ia menitah pada Taeyong agar menungging ke arahnya.

"Sayang, hadap belakang. Naikkan pantatmu ke atas." Taeyong dengan malu-malu menyodorkan pantatnya. Terlihat jika Hole Taeyong kemerah-merahan. Dan sedikit berdenyut. Seakan menggoda Jaehyun untuk memasukinya.

Tapi Jaehyun masih mengontrol hormonnya agar tidak kembali memperkosanya. Kasian. Bisa-bisa Taeyong tidak bisa poop! Eh, tapikan dia seorang Peach Blossom!

"Ahhh! Perih Papah!!" teriak Taeyong saat Jaehyun mulai mengoleskannya ke arah Hole nya. Tangan Jaehyun membelai nipple pinknya. "Shhhh... Sayang. Tahan ya, tahan." Jaehyun memunggunginya. Mengecupi belakang leher Taeyong. Sambil tangannya secara lembut mengoleskan salepnya.

"Nah, sudah sayang." Jaehyun mengecup pipi Taeyong. "Jangan menangis lagi. Aku tuh jadi terangsang."

DUAKKK!!!

"MASIH SAKIT, PAPA!! HUWEEE!!"

Jaehyun mengelus-ngelus pipi Taeyong sebelum mengelus kepalanya sendiri. "Udah, udah. Ayo, kita sarapan."

~~~

Jaehyun menyuapi bayi besar kesayangannya. Taeyong senantiasa membuka mulutnya lebar-lebar.

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang