"Adakah yang melakukan ini sebelumnya?"
"Sudah, satu orang." Mata Bellamy berbinar, ia mematung sebentar ketika Amy menanyakan itu, "Namanya Octavia. Dia tak lagi ikut program ini."
"Kenapa tidak?" Ketus Amy.
Wajah Bellamy mulai menegang, ia tak mau membahas soal Octavia. Itu membuatnya seperti trauma dan penuh rasa bersalah, "Dia tak sanggup menanganinya."
Amy melipat keduan tangannya, "Jadi apa yang kau ingin aku lakukan saat berada dalam memorinya?"
"Buck Brendt meledakkan apartemen ketika dia sedang mempersiapkan bomnya," Jawab Bellamy, kali ini ia duduk di kursi milik Rajan, "Kemudian bom kedua, tadi pagi yang meledak di perusahaan teknologi di Santa Monica."
Amy jadi ingat lagi tentang berita di televesi itu, "Perusahaan Applied Holographics. Jika Buck Brendt meninggal kemarin, bagaimana ia meledakkan bom tadi pagi?"
"Itulah pertanyaannya. Kami melacak transaksi di internet yang dilakukan Buck Brendt." Jawab Bellamy dengan nada semangatnya lagi, "Bulan lalu, dia memesan bahan peledak yang cukup, pengatur waktu, papan sirkuit, saklar tekanan untuk membuat empat bom."
"Empat bom?" Amy tak kaget, ia hanya sedikit melotot, "jika begitu, lalu masih ada dua bom lagi yang tersisa 'kan?"
"Itu skenario buruknya," tutur Bellamy, "Bom yang meledak di apartemennya Buck Brendt, itu cukup besar. Itu artinya ada dua bom yang belum diketahui. Dan kau yang harus mencarinya. Ada banyak nyawa yang dipertaruhkan." Bellamy mengangakat kedua alisnya naik-turun, menggoda Amy agar Amy tersenyum sedikit kepadanya. Sedari Bellamy menjelaskan, tak sedikitpun Amy tersenyum.
Amy belum sepenuhnya percaya pada Bellamy, "Apa ini benar-benar akan berhasil bekerja?"
Bellamy hanya mengangguk yakin.
Amy menatap tajam, "Tunjukkan padaku."
°°°
"Saat kau berada di dalam memori otak sampel itu, kau harus merasa kau ada di sana dan---" Bellamy menghentikan suaranya, ia melihat Amy keluar dari toilet dan sudah mengganti bajunya dengan baju yang disebut baju Catwoman. Bellamy menyukai Amy memakai baju Catwoman itu, tak sia-sia ia membuat baju tersebut dengan Rajan, karena baju itu sangat cocok dipakai oleh Amy.
"Dengan berpakaian seperti ini?" Amy memasang wajah malas, ia tak nyaman menggunakan baju Catwoman ini, sangat ketat di badannya dan sungguh baru kali ini ia memakai baju yang sangat ketat.
"Yap," sahut Bellamy dengan senyuman semangat, "baju itu terbuat dari serat poliyester dilapisi nikel seng hitam."
Bellamy dan Amy berjalan menuju ruang rapat yang tak jauh dari toilet tadi. Di ruang rapat ada pria berdiri di samping meja yang sedang mempersiapkan dua microfon kecil untuk dipasangkan di salah satu telinga.
"Ini dia temanku, Rajan." Kata Bellamy, memperkenalkan teman dekatnya pada Amy.
Rajan memasang wajah bahagia, sama seperti Bellamy, bahagia karena mereka berhasil membuat baju Catwoman itu, "Seharusnya kau telanjang. Tapi itu terlihat tak sopan, maka dari itu kita membuat baju itu untukmu."
Amy mulai malas dan berpikir bahwa orang-orang di Lab Hacker ini memang seperti kutu buku semua, bukan seperti saintis, "Dengan memakai pakaian seperti Catwoman dan seketat ini?"
"Oh itu keren," Sahut Rajan, "kami adalah para ilmuwan."
Kemudian Bellamy dan Rajan mengepalkan tangannya dan melakukan high five. Amy hanya menggeleng menghadapi dua orang ini.
YOU ARE READING
Hacker
Science FictionAmy, wanita yang tak pandai dalam bersosialisasi dengan orang lain, memasuki dunia yang memang tak pernah terbayangkan olehnya. Ketidaksengajaan masuk ke dalam pekerjaan misterius dan sangat rahasia, membuat dia memaksakan diri untuk mengorbankan se...
First Hacking
Start from the beginning
