Tanda Baca

498 51 4
                                    


Pemateri : laju19
Materi : Tanda Baca

■■■

Q&A

1. Untuk kalimat 'kan', aku menemukan ada yang diapit dengan *koma* dan tidak.
Seperti: "Kau, kan, tahu aku ini tidak suka kopi hitam."
Atau kalimat ini: "Harusnya kamu pergi ke selat Malaka, kan, sebelum aku datang?"
Kalimat di atas benar atau tidak, ya?

Jawaban: "Kau tahu aku ini tidak suka kopi hitam." Ini kalimat yang lebih tepat, karena kalimat di atas merupakan pemborosan kata.

"Kau kan tahu, aku tidak suka kopi hitam." Kan di sini adalah logat yang kalian pakai.

"Harusnya kamu pergi ke selat Malaka, sebelum aku datang, kan?" Kalimat ini merupakan penerapan kan dengan tanda tanda tanya yang lebih tepat, susunanya lebih bagus.

*Kembali lagi, susunan bahasa untuk tokoh kalian, kalian sendiri yang tahu.

2. Masih ragu apakah 'Kan' itu disambung atau dipisah?

Jawab: Jika menyambung artinya sufiks kan, yang fungsinya menjadikan kata kerja. Nah, kalau kan yang dipisah itu singkatan kata, seperti kata bukan.

3. Penggunaan tanda baca koma setelah elipsis di tengah kalimat yang diikuti dialog tag itu bagaimana, ya? Mungkin bisa dijelaskan atau diberi contoh?

Jawab: Elipsis itu cuma tiga, yang membuat dia jadi empat itu adalah tanda baca penutup kalimat (tanda titik). Elipsis menunjukkan emosi dalam dialog.

"Dia ... rakus banget, tapi ...," ucapnya, berhenti karena takut melanjutkan.

Jadi, kebanyakan sekarang elipsis empat sebelumnya juga diberi spasi. Tapi, balik lagi itu selingkung. Misalnya kata EYD harusnya gitu, tapi kata gue enakan begini. Maka jadilah selingkung.

4. Saat kita menulis cerita atau puisi, tanda baca apa yang tidak boleh terlalu sering digunakan? Lalu sebaiknya diganti dengan apa agar cerita tersebut dapat ditulis dengan baik.

Jawab: Tanda baca yang tidak boleh terlalu sering digunakan? Tidak ada, kamu boleh sesering itu menggunakan tanda baca, asal tempatnya tepat. Asal penggunaannya betul.

Cuma, mungkin kalau puisi, tidak sebagus itu dalam puisi banyak tanda bacanya.

5. Setelah tanda petik dalam percakapan, huruf yang digunakan kapital atau biasa?

Jawab:  Kalau setelah petik ada dialog tag, anti kapital. Kalau langsung kata kerja, wajib kapital.

6. Bedanya penggunaan petik dua dan petik satu selain untuk mengutip atau dialog?

Jawab: Dari bentuknya juga udah beda ya, hehehe.

- Petik tunggal, digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, penjelasan kata, atau ungkapan, baik berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Contoh: Gue udah bilang kalau makan itu jangan banyak-banyak, secukupnya aja. Namun, dia tetap 'kekeh' memesan banyak.

7. Saat kita menirukan perkataan seseorang di dalam dialog, apa kita menggunakan petik tunggal?
Misal begini: Masa mama bilang gini ke aku 'kamu jangan keluyuran malam ya, Pril' terus dia pergi.

Jawab: Iya.

■■■

Demikian rangkuman materi kali ini. Semoga bermanfaat!😉
Terima kasih sudah menyimak.
Sampai jumpa di materi selanjutnya😁


Materi MenulisDonde viven las historias. Descúbrelo ahora