1

14 0 0
                                    

Di pagi yang cerah. Seorang wanita dengan rambut sebahu berwarna coklat. Sibuk dengan kotak kardus di tangannya sambil memberi komando pada petugas yang bertugas dalam layanan pindah rumah. "Ahjussi, sofa ini tolong di taruh di sana ya."

Wanita bernama hyujin yang terlihat sibuk mondar-mandir membawa kotas dus berisi barang barangnya. Juga sibuk memantau para petugas layanan pindah rumah.

Tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampiri calon rumah hyujin.

"Hyujin-ah. Sejak kapan kau memulai pindah rumah mu?" tanya lelaki bernama wonjin.

"Oh ? Wonjin-ah. Baru saja ku sampai. Hei, ayo bantu aku beberes. Biar cepat kelar." jawab hyujin ramah.

"Kau tak memanggil ku dari tadi." ucap wonjin sembari menghampiri hyujin.

Hyujin menatap ke arah wonjin sambil bersila tangan.
"Heol"
"Hey, kita sudah berteman dari kecil. Dan aku sangat tau kebiasaan mu."
"Selalu bangun tidur di jam 1 atau 2 siang. Dan aku sampai sini dari jam 12. Sia sia lah aku memanggil mu untuk membantu ku. Toh kau masih tidur" ucap panjang hyujin.

"Ehehehhehe... Baiklah, maafkan aku. Ayok, lanjutkan beberes rumah mu." cengir wonjin saat hyujin menyadarkan nya tentang kebiasaannya.

Mereka melanjutkan beberes rumah nya. Hyujin pindah dari perumahan sebrang. Dan sekarang dia pindah ke rumah sebelah wonjin karena orang tua nya yang menyuruhnya.

Katanya "papa dan mama akan sering pergi ke luar kota bahkan ke luar negri untuk pengembangan cabang perusahaan yang baru di bangun. Jadi kau tinggal lah di dekat rumah wonjin, agar ada yang menjaga dan menemani mu. Wonjin adalah teman kecil mu, dan alm. Orang tua nya adalah teman papa dan mama. Jadi papa dan mamam sangat percaya dengannya. Toh kamu bisa menghabiskan waktu mu dengan nya jika kau bosan." nasihat panjang lebar orang tua hyujin yang membosankan menurut hyujin. Karena nasihat itu di lontarkan oleh mereka selama seminggu berturut turut. Jika di hitung mungkin bisa 25 kali dalam sehari mereka menasihati nya itu.

Ya, wonjin dan hyujin adalah teman dari bayi hingga sekarang. Dulu karena orang tua wonjin dan hyujin adalah tetanggaan. Wonjin dan hyujin juga lahir di rumah sakit yang sama, dan tanggal bulan tahun yang sama.

Sangat sering mereka di bilang kembar tapi beda orang tua.

.
.
.
.
.

Rumah baru hyujin sudah selesai dan rapih. Barang barang sudah tersusun dengan rapih. Dan keringat sudah membanjiri pelipis wonjin dan juga hyujin. Petugas layanan pindah rumah pun juga sudah pergi.

Kini hyujin dan wonjin duduk di sebuah sofa dengan kipas yang menyala.

"Hahh.. Lelahnya."
"Wonjin-ah. Terima kasih, kau sudah membantu ku beberes rumah." ucap hyujin menoleh ke arah wonjin.

"Hmm.. Sama sama. Baiklah, aku kembali ke rumah ku dulu. Aku ingin membersihkan tubuhku. Gerah jika tidak mandi." ucap wonjin.

"Tumben kau mau mandi. Biasanya seharian gak mandi pun kau biasa saja." ledek hyujin.

"Enak saja.

Our Story - Ham WonjinWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu