BEAUTIFUL SUNRISE -6-

Start from the beginning
                                    


Kali ini aku mengajak mereka ke Seoul Grand Park –kebun raya terbesar di Korea Selatan- mengingat terdapat kebun binatang dengan jenis hewan yang berbeda-beda, baik hewan yang langka maupun tidak. Kali saja mereka berdua belum pernah melihat hewan langka sebelumnya. Dan disini juga terdapat taman bunga dengan 250 tanaman asli dari korea. Jadi anak-anak seperti Kyuhyun bisa mengenali beberapa jenis tanaman yang ada. Sekalian belajar juga.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku merasa sangat lengkap dengan adanya Donghae dan Kyuhyun. Aku tidak memerlukan apapun lagi disaat bersama mereka. Melihat mereka bahagia, tertawa, bercanda sangat berarti untukku. Tanpa adanya air mata yang menghiasi kehidupan mereka.


Aku benar-benar menyayangi dan mencintai mereka. Aku akan menjaga dan melindungi mereka, bahkan aku akan mengorbankan hidupku sendiri untuk mereka. Jangan tanya kenapa aku sangat mencintai Donghae, karena akupun tidak tahu mengapa. Yang jelas aku sangat nyaman berada disampingnya, melihatnya tertawa bahagia. Ditambah dengan adanya seorang Kim Kyuhyun, lengkap sudah semuanya.


"Appa, Kyu lelah. Bisakah kita istirahat dan membeli cemilan?" rengek Kyuhyun.


"Kyu ingin membeli cemilan apa hmm? Bagaimana kalau es krim?" tanya Donghae seraya jongkok didepan Kyuhyun menyamakan tingginya.


"Boleh" katanya seraya mengangguk.


"Aku rasa disana ada kedai es krim." Kataku seraya menggandeng tangan Donghae dan mengendong Kyuhyun untuk langsung pergi ke kedai es krim.


Tak terasa waktu sudah hampir malam. Kami pun memutuskan untuk pulang. Karena terlalu kelelahan Kyuhyun sudah tertidur saat dia masuk kedalam mobil.


"Hae-ah, apa Kyuhyun pernah melihat binatang langka sebelumnya?" tanyaku saat aku sampai didepan rumahnya.


"Belum, waeyo?" dia balik bertanya seraya membuka pintu rumahnya.


"Aniyo, berarti tempat yang tadi kita kunjungi adalah 'sesuatu yang indah' yang kau maksud? Aku berhasil menemukannya kan?"


"Aku pernah ketempat itu sebelumnya Hyuk."


"Tapi kau bilang Kyuhyun belum pernah me—"


"Dia memang belum pernah melihatnya, karena aku dan Kyuhyun pergi ketempat itu saat Kyuhyun baru 1 tahun. Masih bayi." Jawabnya seraya mengambil Kyuhyun dari gendonganku. Dan aku hanya bisa tertunduk lemas-lagi-


"Selamat malam Eunhyuk-ah. Jeongmal gomawo untuk hari ini."


Dia melambaikan tangannya seraya tersenyum dan masuk kedalam rumah. Aku hanya bisa tersenyum menanggapinya. Aku berbalik dengan rasa yang entah bagaimana aku menjelaskannya. Yang jelas aku belum berhasil menemukan dan mengartikan 'sesuatu yang sangat indah' itu.


***Beautiful Sunrise***


Minggu berikutnya aku tidak mengajak Donghae pergi. Aku hanya memintanya menemuiku di café tempat biasa aku dengannya bertemu. Aku akan memastikan sesuatu seperti apa yang sebenarnya dia inginkan. Aku sudah tidak punya ide apa-apa lagi.


Sekitar 30 menit aku menunggu akhirnya dia datang dengan sedikit berlari.


"Apa kau sudah menunggu lama? Mian."


"Gwenchana. Duduklah, aku sudah memesan coffee kesukaanmu."


"Gomawo." Dia tersenyum dan langsung meminum Americano yang kupesan untuknya. "Apa yang ingin kau bicarakan Hyuk?" lanjutnya.


"Tentang syaratmu." Jawabku yang berhasil membuatnya melihat kearahku. Tak lama kemudian dia tersenyum.


"Hyuk-ah, aku akui semua tempat yang kita datangi memang sangat indah. Tapi bukan itu yang aku maksud Hyuk. Aku sudah pernah pergi ke tempat itu sebelumnya. Aku hanya ingin pergi ketempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya, dan melihat sesuatu yang indah juga, yang tentu saja tidak pernah ku lihat juga sebelumnya." Jelasnya.


"Lalu bagaimana aku bisa tahu tempat mana saja yang belum kau kunjungi. Kau tidak pernah mengatakan sebelumnya padaku." Protesku padanya.


"Kau tidak perlu mencarinya terlalu jauh."


"Kenapa tidak kau beritahu saja langsung kepadaku?"


"Lalu untuk apa aku memberimu syarat kalau kau tidak mau berusaha mencari tahu sendiri."


Aku hanya bisa terdiam dan menundukkan kepalaku.


"Kalau kau ingin menyerah, kenapa tidak sekarang saja." Sontak aku mendongakkan kepalaku menatapnya. Apa maksudnya? Dia ingin aku menyerah, begitu?


"...sebelum perasaanku semakin besar padamu dan kau juga semakin terluka karena menungguku." Lanjutnya seraya meninggalkanku sendiri yang masih belum mengerti dengan ucapannya.











TBC..

Jangan lupa comment dan vote yaa J

Menerima kritik dan saran <3 Maafkan kalo ada typo yaa..

Gomawoyeorobun *kiss* *bighug* 

BEAUTIFUL SUNRISEWhere stories live. Discover now