1

1.7K 232 71
                                    

Sesosok pria manis tersenyum senang ke arah pengacaranya, "Terimakasih, Pak Wisnu." Ujarnya.

Sedangkan pria disampingnya hanya tersenyum, "Selamat, hak asuh keduanya jatuh ke tanganmu, Athan." Pria manis itu tersenyum sumringah, pasalnya ia memenangkan hak asuh kedua anaknya di pengadilan ini.

Perceraian antara sepasang mantan suami-suami itu berjalan dengan tenang, walaupun sesekali Athan sangat ingin memukul wajah mantan suaminya yang terkesan mengejek.

"Dasar lelaki bajingan, bisa-bisanya berselingkuh dibelakangku setelahnya meminta hak asuh anak." Athan memisuh tepat disamping Wisnu, sedangkan pria itu tertawa renyah sekali karena perkataan Athan yang tak segan-segan memaki mantan suaminya.

"Sudah-sudah, kamu bisa cepat tua kalau begitu, lho." Wisnu cepat-cepat menyudahi acara Athan yang senang memaki mantan suaminya itu dan menyeret pria manis itu untuk masuk ke mobil miliknya.

---------

Mario tertawa melihat keadaan sahabatnya ini, tentu saja keadaan Danish tidak tepat untuk dibilang baik-baik saja, pasalnya lelaki angkuh itu sudah kalah dalam persidangan perceraiannya yang merebutkan hak asuh anak.

"See? Bahkan hakim sendiri pun punya mata untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan hak asuh anak, bodoh."

Mario sangat kesal, temannya ini sudah tertangkap basah berselingkuh malah terus mengelak, hingga akhirnya Athan yang tidak tahan langsung meminta cerai.

"Sudah kukatakan aku tidak berselingkuh, sialan."

Mario mencibir Danish yang membaringkan tubuhnya diatas sofa miliknya, "Katakan itu pada kakimu sendiri, payah." Lelaki itu mendengus dan menendang kaki milik sahabatnya itu.

"Sudah berapa kali harus aku katakan??? Aku dijebak!"

Rasa-rasanya Danish ingin sekali menjatuhkan sosok temannya itu dari balkon ke lantai paling dasar, dan kenapa pula tidak ada yang percaya padanya??? Bahkan sang suami- ralat mantan suaminya pun tidak mempercayainya sama sekali sampai-sampai Athan melampirkan surat permohonan cerai.

Danish memijit pelipisnya, memikirkan bagaimana caranya untuk membujuk Athan memberikan akses agar ia dapat bertemu dengan kedua anaknya.

---------------

"Dasar bajingan,"

Tamparan Ravan bahkan tidak terasa sakit, Danish hanya tersenyum, menatap kakak iparnya sebelum akhirnya meminta maaf.

"Seharusnya aku tidak merestui hubungan kalian berdua sedari awal jika si brengsek ini berniat selingkuh dari adikku."

Wajah cantiknya kini merah padam, menahan amarah yang meledak-ledak, sedangkan sang suami hanya mengusap pundak lelaki manis itu, mencoba menenangkan walaupun ia tahu hal itu akan berakhir sia-sia.

Danish hanya diam, tidak berniat menanggapi semua perkataan Ravan, ia tahu apabila ia menyahuti semua perkataan Ravan ia akan berakhir menjadi bubur.

"Sudah, sayang." Ucap Damar, ia tidak ingin melihat Danish semakin dicaci-maki, atau yang lebih buruknya lelaki itu akan dihajar habis-habisan.

"Sebaiknya kita membantu Athan untuk mengemas pakaiannya."

Sontak Danish melirik sang kakak sepupu, "Athan mau kemana?" Ravan mendelik, "Jelas ia akan angkat kaki dari rumahmu itu, sialan." Setelah memaki Danish, lelaki manis itu berjalan mendahului sang suami, meninggalkan saudara sepupu itu berdua.

"Athan pindah?"

Damar mengangguk, "Dan maaf, Athan melarangku untuk mengatakan kemana ia akan pindah."

-----------

"Bunda? Ayah tidak pulang?" Tanya Daniar, ia melihat ayahnya sedang memasukkan barang-barangnya dengan terburu-buru.

"Papa... Menangis?" Tanyanya lagi, Athan mengalihkan pandangannya, mengusap airmatanya, "Tidak, sayang. Mata papa kemasukan debu, jadinya berair." Athan menampilkan senyum terbaiknya, membuat anaknya itu ikut tersenyum.

"Dimana Raskha?" Tanya sang ayah, yang ditanya tertawa gemas lalu menunjuk ruang televisi.

"Papa, ayah engga pulang?"

Tampak kepala menyembul dari samping dinding, kali ini bukan Daniar yang bertanya, tetapi Raskha.

"Tidak sayaang, ayah sedang ada kerjaan di luar kota, jadi ayah tidak akan pulang.

Sebisa mungkin Athan mencoba tersenyum dihadapan kedua anaknya, tetapi kejadian beberapa waktu silam masih begitu membekas.

------------

Jadi... Gimana????? kalian kuat?????




Daniar Arslan Adisana & Raskha Erslan Adisana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniar Arslan Adisana & Raskha Erslan Adisana

Forever Yours | HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang