2

82 7 2
                                    

Aqmar mengerjapkan matanya guna menyesuaikan penglihatannya yang buram.Setelah jelas hal yang pertama ia lihat adalah atap berwarna putih dan bau obata obatan yang khas.Tanpa berfikir pun Aqmar tahu ia berada dimana,UKS.

Perlahan Aqmar bangkit dari pembaringannya dan bersandar pada tembok dibelakangnnya.Tangannya reflek memegang kepalanya yang kembali berdenyut.Ia belum sadar bahwa tak hanya dirinya saja yang berada diruangan ini.

Seorang gadis tengah memperhatikannya dalam diam,cukup lama gadis tersebut memperhatikan Aqmar yang belum sadar akan keberdaannya.Hingga akhirnya ia memecah keheningan.

"Lo gak papa?"tanya gadis tersebut sontak mengejutkan Aqmar.

Aqmar mendongak untuk melihat siapa gerangan pemilik suara lembut tersebut.Matanya membola sempurna melihat wanita cantik dihadapannya,netranya tak teralihkan menatap lurus pada manik hitam yang indah itu.

Jika saja ia sang pengendali waktu,ia ingin waktu berhenti agar ia bisa lebih lama lagi menatap wanita cantik didepannya.

"Cantik,"gumamnya pelan

Gadis tersebut mengernyit bingung melihat tingkah cowok dihadapannya,lama lama ia risih juga ditatap seperti itu.Memangnya ada yang salah pada dirinya?

"Dasar aneh,"ujarnya kemudian ia pergi tanpa memperdulikan Aqmar yang belum sadar dari keterpanaannya.

Jika ada orang yang melihatnya,mungkin Aqmar akan disangka orang gila,karena senyum senyum sendiri.Siapapun tolong sadarkan Aqmar.

BRAK

Seseorang membuka pintu dengan kasar,sehingga menimbulkan keributan diruangan yang nampak hening itu.Tak ayal gebrakan tersebut mampu menyadarkan Aqmar.

Celingak celinguk adalah hal pertama yang Aqmar lakukan.Dahinya mengernyit,otaknya mulai berfikir.Kemana gadis yang berada dihadapannya tadi?sekiranya itulah yang Aqmar tanyakan.

"Aqmar,woyy lo kenapa?"tanya si pelaku penggebrakan pintu.Aqmar menoleh kemudian mendengus melihat sang sahabat yang kini tengah menatapnya.

"Lo liat cewek yang tadi disini gak?"

"Hah?dari gue masuk juga gue gak liat siapa siapa,kecuali lo yang lagi celingak celinguk kaya anak ayam ditinggal induknya,"cerocosnya membuat Aqmar lagi lagi mendengus.Kok ada ya cowok modelan sahabatnya yang cerewet kayak cewek,untung ia sabar.

"Terus lo ngapain kesini Rafiq Syahputra?"

Cowok yang ternyata bernama Rafiq itu mendengus mendengar pertanyaan dari Aqmar."gue sebagai sahabat khawatir sama lo Aqmar Zaydan Arsalan,"Aqmar memutar bola matanya malas

"Lo bukan khawatir sama keadaan gue,tapi lo khawatir gak ada yang bayarin lo makan kan?"ujarnya sarkas,Rafiq hanya tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

"Ahh lo mah suka gitu,gue bener kok khawatir sama lo,walaupun ya tebakan lo bener sih,"ujar Rafid

Aqmar turun dari ranjang dan merangkul bahu Rafiq."yaudah yuk makan,gue laper.Lo kira atas dasar apa gue ada disini kalau bukan karena belum sarapan,"

Kemudian mereka berjalan keluar dengan beriringan.Begitulah persahabatan yang hanya terjalin dua orang itu.Bukannya tak ingin menambah banyak teman,tapi mereka lebih nyaman seperti ini.Menurut mereka percuma punya temen banyak tapi gak bikin kita nyaman.Berdua lebih baik.

Mereka menjalin persahabatan dari mereka masih kecil,artinya persahabatan mereka tak main main.Persahabatan dimana mereka saling melengkapi kekurangan masing masing,tentu saja dengan dibumbui dengan pertengkaran pertengkaran kecil.

                                     ****
Aqmar tengah fokus dengan baksonya dan Rafiq dengan game online di hpnya.Tak ada yang bersuara kecuali dentingan sendok pada mangkok yang berisi bakso berkuah merah milik Aqmar.Sesekali Aqmar mengusap keringat dibawah hidungnya karena pedas.

Kemudian Aqmar mendorong mangkok yang masih tersisa setengah itu,ia tak kuat dengan pedasnya yang tak main main,membawa minuman milik Rafiq karena miliknya telah habis.Meneguknya habis tak memperdulikan si empunya yang nanti akan mengomel.

"Lohh ni gelas bocor kali ya,kok minuman gue abis sih,"ujar Rafiq ketika ingin meminum es jeruk miliknya yang kini tandas entah kemana,menatap nanar gelas yang kosong molompong itu.Kemudian menatap Aqmar yang tengah menatapnya juga.

"Lo yang minumkan?"tanyanya dengan galak,sontak Aqmar mengeleng ribut.Tapi Rafiq menatapnya tak percaya.

"Bohong,"

"Tidak Roma,"ujar Aqmar seraya meniru gaya dari pemain film jaman dulu.

"Ishh,,masa gelasnya bocor.Gak mungkin Aqmar,pasti lo yang minum.Gue yakin soalnya lo pasti kepedesan,"

Skak mat,ucapan Rafiq benar sepenuhnya.Tapi ngomong ngomong kenapa ia harus takut kena omel si Rafiq?bukannya itu udah biasa.Dan juga ini cuma es jeruk bisa dipesan lagikan.

"Yaudah sihh,cuma es jeruk doang,tinggal pesen lagi apa susahnya sih,"ujar Aqmar santai,

"Yaudah pesenin,"

Tanpa menjawab Aqmar berjalan ke stand khusus minuman,dan memesan es jeruk untuk Rafiq,walaupun malas karena harus mengantri dan risih dengan tatapan para wanita yang menatapnya seakan ingin menerkamnya,tapi ia mencoba untuk tak peduli.

Setelah mengabil pesananya ia buru buru membayar.ketika berbalik seseorang menabraknya sehingga minuman yang ada digenggamannya tumpah mengenai baju seragamnya dan orang yang menabraknya.Saat akan memarahi si penabrak ia lagi lagi terdiam dan mengurungkan niatnya.Didepannya berdiri gadia cantik yang ia temui di UKS.

"Sorry,"singkat padat dan jelas,Gadis tersebut mengeluarkan tisu dari saku seragamnya.Mengarahkan pada baju seragam Aqmar untuk dibersihkan.

"Udah gue bersihin,sekali lagi maaf,"ujar gadis tersebut,kemudian meninggalkan Aqmar dan kerumunan siswa yang melihat kejadian tersebut.Aqmar tersadar ketika punggung gadis tersebut berbelok dan tak terlihat lagi.

Semua siswapun kembali ke aktivitasnya masing masing.

Aqmar lagi lagi tersenyum,mengingat kejadian yang baru saja ia alami.Ia rela seragamnya kotor,jika itu membuatnya bertemu kembali dengan gadis berwajah cantik itu.Semoga ia bisa bertemu kembali dengan dia si gadis berwajah cantik

Tuhan mempunyai cara untuk mempertemukan umatnya.Ia mengatur waktu untuk mereka saling bertemu,saling mengenal,dan nanti saling berbagi.Walau sebentar tapi akan ada pertemuan pertemuan lainnya.Begitupun Aqmar,ia percaya senja pergi untuk kembali.


Tbc
Maafkan typo

Leave to ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang