Taeyong mengernyitkan alisnya. Seseorang itu malah membuang muka, berpura-pura sedang memperhatikan papan tulis. "Maksudmu? Dia pacarmu?"

Lelaki itu menatapnya sebentar. "Bukan urusanmu."

"Kau menyukainya?" tanya Taeyong. Lelaki itu mendelik. Wajahnya memerah. "Kepo."

Taeyong tersenyum. Lalu, kembali memperhatikan pelajaran.

.
.
.
.

Pelajaran usai. Taeyong membereskan barang-barangnya. Taehyung dengan langkah ceria menghampiri Taeyong. "Ayok, kantin! Gua traktir!"

"Boleh! Emang, gak ngrepotin?" Taehyung menggeleng, "Gak lah! Lo kan, gua anggap adek sendiri! Hehehheh." Taeyong suka dengan senyum Taehyung. Senyumnya begitu unik. Berbentuk kotak dan manis. Membuat siapapun yang melihatnya gemas sekaligus pengen nyulik seketika.

Mereka melangkahkan kakinya keluar kelas.

.
.
.

"Ini, tteobokki mu!" Taehyung menyodorkan mangkok pesanan Taeyong. "Makasih!" Taehyung mengangguk. Lalu, duduk di sampingnya. "Enak kaga?" tanya Taehyung. Taeyong mengangguk. Masih mengunyah makanannya. "Iya, enak banget! Mau nyoba?"

Taeyong menyodorkan sumpitnya. Menyuapi Taehyung. Dengan senang hati, Taehyung membuka mulutnya. Namun, seketika makanan pemberian Taeyong dilahap oleh seorang laki-laki.

Taehyung mendelik. "Kau lagi, kau lagi! Maumu apasih?! Bikin rese aja!" teriak Taehyung. Ia juga tanpa sadar menggebrak meja hingga, anttention orang-orang teralihkan ke arah ketiga orang itu.

"Enak juga. Apa karena ini makanan gratis, ya?" Taehyung mengepalkan tangannya. "Makanan gratis itu emang enak!! Apalagi, hasil nyolong punya orang!"

Taeyong menyuruh Taehyung untuk duduk, menenangkan diri. "Udah, jangan bertengkar disini! Nanti, dipanggil guru BK!"

"Gak bisa gitu, dong! Dia dari tadi ganggu mulu! Lo siapa, sih?! Fans gua?! Ya, ngefans gak sampe kek ginilah! Merusak kehidupan gua!" teriak Taehyung. Lelaki itu mengangkat wajahnya, balik menatap manik-manik coklat Taehyung. "Fans? Siapa bilang gue fans lo?! Dan, maaf kalo gua merusak kehidupan lo! Gua pergi."

Lelaki itu melangkah pergi dari kantin. Taehyung bersmirk. "Bagus! Pergi sana! Yang jauh! Jangan kembali!" Taehyung mengibaskan tangannya.

Taeyong berdiri. "Tae, orang itu-"

"Iya, emang gila orang itu! Biarin aja dia pergi! Dia gak bakal ganggu kita lagi!" jelas Taehyung. Tersenyum menang.

"Dia suka padamu."

Taehyung mendelik. "Apa? Menyukaiku? Hah! Dia cuma fans!"

"Orang itu namanya Jeon Jungkook. Anak jurusan Seni. Ia sangat terkenal. Dan, sepertinya ia mengincarmu." jelas Taeyong.

"Aku tau jika aku ini tampan, tapi dia sudah kelewatan! Dia bertindak seenaknya padaku! Dia bukanlah fansku!"

"Tapi, ia adalah orang yang mencintaimu." sambung Taeyong. Taehyung berbalik. Menatap Taeyong. "Tau dari mana?"

Taeyong menyodorkan selembar kertas. Taehyung membacanya. "Susul dia. Sepertinya, dia terluka karenamu. Sebelum terlambat."

.
.
.
.

Taeyong masuk ke dalam rumah aka mansion Jaehyun. Ia meletakkan tasnya. Lalu mandi. Ia tampak sangat kelelahan hari ini. Tidak tau kenapa. Hanya saja, hari ini begitu panjang saja. Setelah keluar dari kamar mandi. Ia masih mengenakan handuk sepinggul. Hanya menutupi sampai paha. Dadanya tereskpos. Ia melihat bayangannya di cermin. Memperhatikan perutnya. "Apa iya aku hamil? Seperti sebuah kebohongan saja! Ini seperti lelucon!" katanya. Ia mengelus perutnya yang masih datar.

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Where stories live. Discover now