20.

1.9K 143 28
                                    

Semalaman gue gak bisa tidur. Ya, omongan Mommy yang bikin gue gak bisa tidur. Sedari tadi yang gue lakuin cuma meratapi nasib. Gimana nantinya kehidupan gue? Apa gue akan punya anak?

Dering telpon membuat gue sadar dari lamunan gue. Dan gue liat Lay yang nelpon. Gue pun mengangkat telponnya.

"Apa?" Kata gue.

"Kamu dimana? Kok gak ada di apartemen?" Gue gak balik dari tadi bangsad. Dan lu baru nanyain?:) lelah gue yalord.

"Masih peduli?" Jawab gue dingin.

"Kamu tuh istri aku, jelas aku peduli." HALAH TAI KOTOK.

"Oh ya? Haha peduli mata lo lima." Kata gue sarkas

"Kamu tuh kenapa sih? Tadi perasaan di rumah sakit baik baik aja." Kata Lay kedengeran kesel.

"Tanya aja sama diri lo sendiri." Gue masih sarkas.

"Ya ya ya terserah. Em.. Kayanya aku gak bisa pulang. Jennie gak ada yang nungguin. Gak mungkin kan aku tinggalin dia sendiri?" Mendengar itu gue langsung naik pitam.

"GAK USAH PULANG SELAMANYA SEKALIAN! MAKAN NOH SI JENNIE." gue emosi.

"Aku bukan canibal sayang."

Sayang sayang pantat ayam. Sambungan telpon langsung terputus karena gue matiin. Abisnya itu orang kok bangsat banget sih. Disaat istrinya lagi kesel bukannya dibujuk malah ditinggal. Eh, kok gue tiba tiba mau dibujuk?

Tanpa sadar rona merah muncul dipipi gue. Entah, gue malu sama pemikiran gue yang minta dibujukin. Akhirnya gue tidur dengan pipi yang masih memerah layaknya kena tampar;v










SKIPTIME

Paginya gue terbangun karena ada tangan yang dengan usilnya mencet hidung gue. Ni orang mau gue mati apa gimana sih?

Dan saat gue buka mata, betapa kagetnya gue saat yang ada didepan gue itu Lay! Garis bawahi LAY!

Gue ngucek mata gue, karena kesadaran yang belum semuanya terkumpul. Gue lihat dia mendudukan dirinya di samping gue. Dengan senyum manisnya dia bilang,

"Good morning my wife." BANGSAT. Mimpi apa gue ampe diucapin met pagi sama dia?.

"M-morning too." Jawab gue dengan nada gugup.

"Ayo cepet cuci muka, kita sarapan. Mommy udah nunggu dibawah." Kata dia.

Tanpa sepatah kata pun gue beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi dengan perasaan yang nggak karuan. Haduh gue kan orangnya gampang kalo dibaperin orang:)

Saat gue keluar dari kamar mandi Lay udah gak ada. Mungkin dia udah turun duluan. Gue turun dari tangga dengan tergesa gesa. Entah apa penyebabnya, yang jelas gue mau cepet cepet ke ruang makan.

Gue lihat ada Mommy, Tao, Dan Lay yang nunggu gue dimeja makan, jangan tanya dimana Daddy, Dia lagi sibuk sama bisnisnya.

"Eh, udah jadi istri orang kok bangunnya kesiangan sih?" Kata Mommy.

"Hehe maaf Mom, semalem ily gak bisa tidur." Jawab gue terus terang.

"Yaudah ayo sarapan kasian tuh abang sama suami kamu udah kelaparan." Gurau Mommy dan kita semua terkekeh renyah.

Suasana sarapan kali ini terasa hangat, karena sesekali Lay melontarkan candaanya yang membuat kita semua tertawa.

Selesai makan Mommy minta gue sama Lay untuk ngobrol di taman belakang. Tao yang gak diajak pun pergi kekamar dengan wajah sepetnya.

"Yixing, gimana? Kapan kalian ngasih Mommy cucu?" Pertanyaan Mommy bikin pipi gue dan Lay bersemu.

"Kalau Yixing,pribadi sih udah siap. Tapi semuanya balik lagi sama keputusan Firly. Kan bagaimanapun dia yang mengandung dan melahirkan." Kata Lay bijak.

Mommy natap gue meminta penjelasan.

"Mm, secepatnya kita kasih Mommy dan Daddy cucu." Kata gue spontan.

Entah apa yang membuat gue melontarkan kalimat itu. Tapi gue seneng liat kebahagian terpatri di wajah Mommy.

"Kamu emang anak Mommy yang paling pengertian." Kata Mommy sambil meluk gue.

Dan saat mata gue bertatapan dengan Lay, gue liat dia ngasih smirknya yang mematikan.

Poor Firly.































TBC

Hello! Udah ya aku up meski udah lebih dari 25 tapi baru up.

Hayo loh Lay udah ngasih smirknya...

-wifenyaicing

Kiss Me![Zyx]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt