Chapter 1 - Angel of Death

37 4 1
                                    

-------------------------

Chika's pov

Hokaido, Jepang
13 Januari 20XX
11.40am

"Wah... lihat perempuan itu"

"Dia cantik sekali seperti malaikat!"

"Ih kayaknya cewe idaman nih..."

...

Namaku Chika, umur ku delapan belas tahun... aku anak tengah dari tiga bersaudara... banyak yang bilang aku ini anak malaikat karena membawa keberuntungan! Tapi aku todak percaya pada hal seperti itu tapi... boleh jujur...

Aku memang anak malaikat ehehehehe... tapi aku merahasiakan ini semua sih (kecuali kepada para reader sekalian UwU)

Banyak orang yang mendekati diriku... aku senang karena banyak orang yang ingin berteman dengan ku...

Tapi aku sedih... ada seorang anak laki-laki selalu di per'main'kan oleh teman-temannya... hah...

Beberapa hari kemudian anak itu mengaku kalau dia mengagumi diriku...

"Kakak!! Na...namaku Hewan!! ..a...aku..aku sangat mengagumi kakak! Kakak keren sekali! Cantik dan baik!! Mau kakak menjadi teman ku? Kalau tidak mau tidak apa-apa..." wajah putih mulus dan tatapan penuh arti itu... terlihat kalau anak ini mempunyai hati yang begitu suci dan murni.

Aku tersenyum sambil mengelus kepalanya dengan lembut... "Hai He...Wan? Kamu enaknya dipanggil Wawan sih ^^... hai Wawan~~ nama kakak Tamaru Chika... kau bisa memanggil ku Chika ehehehe ^^" setelah aku menyelesaikan ucapan ku... terlihat senyuman lebar nan manis menghias wajahnya itu...

Akhirnya kami berteman namun banyak anak yang mengomentari anak ini... salah satu nya ada yang bilang dia 'pemberi nasib buruk' tapi dia hanya anak biasa yang masih kecil sekali...
Aku terus-menerus menyuruh dia untuk tetap kuat dalam menghadapi hidupnya..

Dirinya itu, mengingatkan ku pada masa kecil ku... yang selalu ditindas...

Sehingga sebuah jam merubah hidup ku... menjadi benar-benar seperti malaikat pencabut nyawa dengan sabitnya, perbedaannya, busur dan panah adalah senjataku...

Entah jam itu juga akan datang untuk anak itu apa tidak...

Tapi... Wawan berbeda...yang membuat ku senang dari anak ini...

Dia masih mau tersenyum pada adik-adiknya walau sering ditindas...

Tapi aku tahu...

Senyuman itu senyuman palsu...

Aku sedih melihatnya seperti itu terus...

Suatu hari ku melihat Wawan sedang diatas pohon sedang... menyelamatkan seekor anak kucing?!

"Wawan astaga kamu ngapain?!"

"Aku sedang menyelamatkan seekor kucing OAO?" Teriaknya dengan tatapan polos yang ia berikan padaku,
"Kakak tolong tangkap dia" aku menuruti permintaannya dan membawa kucing itu turun.

Sementara Wawan masih kebingungan harus apa...

"Apa kau bisa turun?"

"Iya iya iya!!" Dia mulai turun dengan perlahan, dan tiba-tiba dia terjatuh dan membuat pergelangan tangan kirinya retak sampai dua bulan.

Dasar anak lugu ini...

-----------------------

Sampai di hari... dia putus asa... aku berlari menatap sekolah karena menyadari dimana dia sekarang...

Saat disana ku melihatnya berdiri tepat diluar pagar pembatas... dengan secepat kilat kulari kesana..

"TUNGGU!!!!" Seruku lalu dengan sigap menarik Wawan kembali kedalam.

Our Soul (On Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang