A Month Ago/Present

Start from the beginning
                                    

Ku pikir aku merasa terganggu karena orang tersebut adalah seorang pria, bukan wanita. Dan sekarang aku tahu bahwa ayahku lebih menyukai pria, berada di sekitarnya bahkan terasa aneh. Ku tebak aku berbicara omong kosong karena aku menyukai sebaliknya. Aku tumbuh dengan dia yang selalu memberitahuku untuk bertemu dengan wanita baik seperti Minji dan jangan pernah melepaskannya. 

Tetapi, jika Minji adalah wanita baik, 

Mengapa ayahku mengalihkan perhatian darinya? 

Mengapa hari itu dia bersama pria itu? 

Mengapa dia semakin intim dengan pria itu bukannya Minji? 

Mengapa dia lebih menyukai escort bukannya mengajak Minji ke setiap pesta yang mengundangnya?



Ayahku adalah dokter bedah plastik terbaik di Korea, semua orang mengenalnya, kamera selalu mengikutinya. Membuat Minji mengetahui fetish prostitut kecilnya. Minji tahu dia dihancurkan oleh orang terdekatnya sendiri karena masih bersama pria seperti ayahku. Dia melihat foto-foto dan dia tahu apa yang ayahku dan mereka lakukan saat kamera tidak meliput mereka.

Seperti yang sudah ku katakan, Minji tahu tetapi dia tetap masih mencintai ayahku. Cinta membuatmu bodoh. Tetapi aku menghormati betapa kuatnya dia. Minji adalah tipe wanita yang ingin aku nikahi.

Foto ayahku dan escortnya selalu ada di majalah. Aku sudah melihatnya, begitu juga Minji, tetapi aku berharap hanya aku yang melihatnya. Raut wajahnya setiap kali dia melihat ayahku dengan yang baru selalu menghancurkan hatiku. Dia menatap majalah dengan lama, dan aku hanya berdiri menjulang di atasnya dengan canggung karena aku tidak tahu harus mengatakan apa.

Ini memalukan dan ayahku mempermalukanku.

Seluruh populasi di Korea tahu desas-desusnya dan itu membuatku malu. Mereka membicarakannya namun selalu bersikap baik jika mereka mau wajahnya diperbaiki, tetapi memang begitu cara kemanusiaan bekerja.

Ayahku memiliki banyak escort sampai aku kehilangan hitunganku. Bahkan mereka memiliki daftar di majalah beserta wajah mereka satu persatu.

Aku sudah mempelajari bahwa ayahku memiliki 40 escort, dan majalah memberikan list yang berakhir di nomor "41". Tepat di samping "41" terdapat "siapakah wanita selanjutnya?"

Seandainya mereka tahu bahwa nomor 41 bukan wanita, melainkan pria.

Melihat tentang "41", ayahku sangat hati-hati saat sedang bersamanya di publik. Paparazi mengambil foto mereka namun "41" selalu tertutup dari kepala hingga kaki. Jika tidak terutup, dia akan mengenakan kaca mata besar dan topi koboi dengan rambut terurai sepinggang. "41" adalah pria yang tinggi, tetapi tidak lebih tinggi dariku.

Satu hal yang tidak bisa aku kritik dari "41" adalah dia tau bagaimana cara berpakaian.

Dari foto yang kulihat di majalah, "41" terlihat seperti wanita, maksudku seperti wanita sungguhan, dari wajah (ketika aku melihatnya di kamar) ke tubuh (minus dada rata dan area privatnya). Dia memiliki lekukan, seperti figur jam pasir kecil. Satu hal yang jantan yang tidak bisa dia sembunyikan adalah kakinya. Kakinya cukup besar untuk seorang perempuan.

Aku duduk di bangku penumpang memainkan ponselku ketika sedang lampu merah. Minji mengetukkan jarinya di stir sambil bersiul.

"Aku tidak-"

"Aku tahu kau tidak ingin pergi karena tidak pergi, tapi pergilah untuk ayahmu." Dia memainkan rambutku. Lesung pipitnya terlihat karena tertawa menyengir melihat reaksiku.

LadyBoy - Yunjae VerWhere stories live. Discover now