1. the hands

6.7K 1.1K 81
                                    

bel pulang sekolah berbunyi. akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga.

yeonjun membereskan buku-bukunya di meja dan peralatan sekolah lainnya dengan terburu-buru.

"soobin, udah belom? lama ih, cepetan!" seru yeonjun saat melihat jam dinding di kelasnya menunjukkan waktu yang ditunggu.

"iya, iya, sabar dong," seru soobin kewalahan membereskan buku-bukunya.

yeonjun mendengus, "yaudah gue keluar duluan. yeji udah nungguin tuh depan kelas."

soobin mengangguk mengiyakan perkataan yeonjun.

tak berapa lama, soobin telah selesai membereskan buku-bukunya dan menyusul yeonjun yang saat ini sudah diluar bersama kesembilan temannya yang lain.

"selalu, yang paling lama," desis ryujin sambil menatap jam tangannya.

soobin tersenyum tanpa dosa, "maaf dong. emang sekarang udah jam berapa deh?"

"jam empat lewat lima puluh sembilan menit," kata taehyun, juga menatap jam tangannya. "satu menit lagi, datang."

mereka bersepuluh bersiap-siap di depan gerbang sekolah, ingin melihat sebuah keanehan yang sudah mereka selidiki.

dan akhirnya, truk itu lewat.

truk hitam yang selalu lewat di depan sekolah mereka, di waktu yang selalu sama–jam lima sore, yang bahkan pengemudinya pun tidak dapat dilihat oleh mata mereka.

"itu, itu!" seru yuna heboh sambil menunjuk-nunjuk truk yang baru lewat.

mereka tidak bisa melihat apa-apa ke dalam truk tersebut. semuanya hitam. rupanya di dalam truk tersebut dilapisi tirai hitam sehingga mereka tidak bisa melihat apapun ke dalamnya.

tapi tiba-tiba saja, pada hari ini, tepat di hari kesepuluh mereka mulai mencurigai truk itu, akhirnya mereka bisa mengidentifikasikan sesuatu.

sebuah tangan tiba-tiba muncul pada kaca belakang truk tersebut. pergelangan tangannya seperti... penuh dengan darah?

tangan lainnya tiba-tiba muncul dan menarik tangan satunya itu, lalu menutup tirai kembali rapat-rapat.

"haah, tadi, tadi apa?" tanya kai bingung.

mereka bersepuluh yang melihat hal yang sama pun, sama bingungnya.

"wah ada yang engga beres ini," ujar beomgyu gelisah.

yeji mengangguk, "tangan siapa coba itu? gila kok kasian banget sih? ga sia-sia kita curigain truk itu selama ini."

"kita harus bertindak," ujar lia tegas. "gabisa kita diem-diem aja kayak gini padahal kita tau truk itu bermasalah."

"gimana kalo kita selidikin lebih lanjut?" usul chaeryeong. "kayak misalnya–"

"engga, engga boleh," soobin menggelengkan kepalanya. "ga boleh."

"kenapa gaboleh?" tanya yeonjun heran, yang lainnya pun ikut terheran.

soobin menggigit bibir bawahnya, "gini deh, kita aja belum pasti kan apa yang dibawa truk itu selama ini? gue gamau aja kita selidikin lebih dalem. gue takut salah satu dari kita kenapa-kenapa."

"gini," ryujin berdeham. "kita ini bersepuluh, kalaupun salah satu dari kita kena masalah, pasti yang lain bisa bantu kan?"

taehyun mengangguk, "kita engga bisa terus diem kayak gini. kasian korbannya dong yang ada di dalem truk itu?"

"iya bener apa kata taehyun," chaeryeong mengangguk.

mereka bersepuluh hening. tidak ada yang berbicara setelah chaeryeong, kalut dengan pikirannya masing-masing.

wajar saja kan kalau mereka berpikir yang tidak-tidak? apalagi setelah melihat pergelangan tangan–yang sepertinya milik seorang gadis–itu bersimbah darah.

"aduh!" seru yuna memecah keheningan. "gue lupa ada acara keluarga di rumah, gue balik duluan ya? kita omongin lagi di grup chat."

yuna berpamitan kepada temannya, begitupun yang lainnya.

"iya, udah sana balik gih, kalian-kalian juga pada balik. nanti malem on ya," seru yeji yang juga berpamitan.

dan begitulah. di hari yang kesepuluh ini, mereka berniat untuk membuat sebuah rencana.

rencana yang bahkan mereka sendiri pun tidak tahu, apakah membawa keuntungan atau membawa malapetaka.

the truck | txt itzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang