"Menurutku kau salah." Jawab Amy.
○○○
Kantor Kepolisian Divisi Los Angeles
Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke ruangan khusus tamu yang berkunjung dan berkonsultasi ke kantor kepolisian.
Amy dan Daniel berjalan berdampingan, melewati ruangan besar yang di samping kanannya banyak polisi yang sedang sibuk bekerja. Samping kirinya adalah ruangan-ruangan khusus untuk para petinggi kepolisian di sini.
Daniel masih berusaha untuk menguatkan argumentasinya bahwa Peter bunuh diri, "Saat seseorang menembak dirinya sendiri, dibandingkan saat ia ditembak oleh orang lain, terdapat beberapa indikator..." Daniel menghentikan penjelasannya, ia baru ingat bahwa apa yang ia jelaskan tak boleh menyinggung keluarga yang sedang berduka, "Apa kau yakin akan mendengarkan ini?"
Untuk ke sekian kalinya, Amy tak menggubris pertanyaan Daniel, ia hanya tetap bersikukuh jika Detektif yang ada di hadapannya salah meneliti kasus, "Apa? Terdapat beberapa indikator apa?"
Daniel menghela napasnya, sebenarnya ia tak harus menjelaskan bagaimana atau trik cara meneliti kasus seseorang, ini kan trik rahasia kepolisian, tapi orang yang ada di hadapannya cukup sulit untuk mempercayai Daniel.
"Ada beberapa indikator yang bisa dilihat dari luka tembakannya, serbuk pelurunya, jumlah tembakan dan sudut tembakannya," Tegas Daniel, "semua indikator tersebut mengarahkan ayahmu bunuh diri."
Akhirnya, sampailah mereka di ruangan tamu. Di ruangan itu terdapat meja panjang yang di samping kiri-kanannya terdapat kursi hitam yang ada rodanya. Ada juga televisi yang menggantung di sudut ruangan.
Di atas meja terdapat laptop kecil, lalu mereka berhadapan.
"Dia menembak dirinya di dada," sahut Amy dengan wajah yang serius, "menembak kepala tujuh puluh lima persen lebih disukai oleh orang bunuh diri."
Daniel tersenyum malas, "Itu artinya menembak di dada dua puluh lima persen lebih disukai," Daniel terus menatap Amy yang mulai duduk di kursi yang ada di hadapannya, "Jelas Peter masuk ke dalam presentase dua puluh lima persen itu."
Daniel menyusul duduk, akhirnya mereka berhadapan.
"Bagaimana dengan senjatanya?" Tanya Amy.
Daniel langsung melihat laptop dan menekan tombol enter. Terlihat di monitornya ada banyak foto hasil dari TKP yang dilakukan Daniel tadi pagi di apartemen Peter.
"Jatuh di lantai sebelah dirinya." Jawab Daniel sambil memperlihatkan foto di mana Peter sedang tergeletak di lantai dengan dada kirinya yang bersimbah darah karena luka tembaknya.
"Di dekat tangan yang mana?" Tanya Amy sambil memerhatikan foto tersebut dengan seksama.
"Kanan."
Amy menatap malas, "Tapi di kidal, mengapa senjatanya di tangan kanan?"
"Tidak penting," sahut Daniel.
"Kenapa tidak penting?" Amy mulai merasa bahwa Detektif yang berada di hadapannya tidak sepintar dia.
Daniel mulai tegang, merasa bahwa Amy tengah menantangnya, "Dia menembak di jantungnya, lebih mudah dilakukan dengan tangan kanan daripada tangan kiri."
Daniel menutup foto Peter yang sudah mati itu, dan laptop memperlihatkan foto-foto yang banyak, hasil dari jepretan asistennya Daniel sewaktu di TKP.
Kali ini Amy sudah malas berdebat dengan Daniel, ia sudah tak percaya lagi pada Daniel karena menurutnya Daniel tak becus dalam hal memutuskan mana bunuh diri dan mana dibunuh. Ya mungkin karena Amy sudah tahu pasti, mana mungkin Peter bunuh diri tanpa alasan, ditambah lagi bunuh diri dengan menggunakan tangan kanannya?
YOU ARE READING
Hacker
Science FictionAmy, wanita yang tak pandai dalam bersosialisasi dengan orang lain, memasuki dunia yang memang tak pernah terbayangkan olehnya. Ketidaksengajaan masuk ke dalam pekerjaan misterius dan sangat rahasia, membuat dia memaksakan diri untuk mengorbankan se...
Peter's Dead
Start from the beginning
