ch.28: You and Me

Start from the beginning
                                    

Sebelum kembali ke hotel mereka jalan-jalan di kota Athena, hanya berjalan kaki, menikmati pemandangan dan Sungmin mengabadikannya lewat kamera yang diletakkan diujung tongkat, sebenarnya kamera itu milik Kyuhyun, bukan karena dia narsis dan suka selfie di setiap moment jalan-jalannya, tapi sebagai arsitek Kyuhyun ingin mempelajari setiap bangunan yang dijumpainya, mengabadikannya dan menyimpannya dalam bentuk album. Kyuhyun sering pergi travelling tapi bukan sekedar untuk jalan-jalan, dia pergi travelling lebih untuk melihat-lihat bangunannya saja, karena itu Sungmin merasa sayang jika tidak mengabadikan momen mereka jadi dia mengambil tugas Kyuhyun untuk merekam acara jalan-jalan mereka.

Mereka sudah jalan jauh, masuk gang keluar gang, berbelok di tiap perempatan dan berjalan menyusuri trotoar hanya untuk melihat gedung-gedung. Sungmin merasa lelah, melihat Kyuhyun yang masih asik berjalan menikmati malam di Yunani Sungmin tersenyum nakal memikirkan suatu ide, dia lalu berlari dan melompat ke punggung Kyuhyun.

Meski Kyuhyun terkejut tapi dia tidak marah, mereka hanya tertawa dan Kyuhyun terus berjalan dengan menggendong Sungmin.

Akhirnya mereka kembali menuju hotel. Karena hari sudah malam Sungmin sudah tidak memotret kanan kiri, dia hanya memantau ponsel untuk melihat arah hotel dengan maps.

"Lee Sungmin.."
"Hmm," Mendengar namanya dipanggil Sungmin pikir Kuuhyun mau mengajaknya bicara sebelum dia mendengar kalimat berikutnya terasa janggal, "apakah kau bersedia untuk sehidup semati bersama dengan orang yang menggendongmu ini dalam suka maupun duka, dalam sedih maupun bahagia, dan dalam sehat maupun sakit?"
Sungmin tertawa mendengar 'lamaran' Kyuhyun, tapi dia tidak menjawab. Karena bagi Sungmin jawaban 'iya' itu merupakan hal yang tidak bisa di-bercanda-kan, satu kata itu akan mampu merubah hidup seseorang.
"Cho Kyuhyun..." Sungmin erat memeluk leher Kyuhyun dan mendekat ke telinga Kyuhyun, "apa kau tidak terlalu sering melamarku?" Kyuhyun terkekeh, dia pikir Sungmin akan mengucapkan hal yang sama dan dia sudah siap menjawab 'i do'.

Sungmin memainkan kakinya seperti anak kecil digendong ayahnya, diayunkan berlawanan arah kaki kanan dan kiri.
"Apa kau tidak merasa berat? Biar aku turun saja."
"Tidak, kau sama sekali tidak berat, aku heran kemana hilangnya semua lemak yang masuk tubuhmu".
"Aku sudah bilang kan, aku bisa makan apapun, aku tidak akan gemuk, hm..Kyuhyun..aku mau coba menggendongmu".
"Kau?"
"Hm..ayo turunkan aku".
"Jangan, kau tahu aku lebih besar darimu".
"Bukan berarti aku tidak kuat kan" Sungmin turun dari punggung Kyuhyun lalu berjongkok di depan Kyuhyun, "ayo naik".
Kyuhyun menganggap itu sebagai keisengan Sungmin, dia naik ke punggung Sungmin dan dia kepayahan untuk mengangkat tubuh Kyuhyun di punggungnya.
"Gendong aku sampai hotel" Kyuhyun mengerjai Sungmin.
"Mana mungkin, aku akan menurunkanmu di lamu traffic perempatan itu".
"Itu sangat dekat haha.."
"Kau sangat beratttt".

Sampai di perempatan Sungmin menurunkan Kyuhyun.

"Argh...beratnya.."
"Lalu sekarang apa? Kau mau kugendong lagi?" Kyuhyun bertanya.
"Tidak, kita bergandengan saja" Sungmin meraih tangan Kyuhyun dan mereka bergandengan jalan menuju hotel.

Karena mereka tiba saat sore tadi  jadi begitu selesai keliling sudah malam sekitar jam 10.
"Aku mandi dulu.." Sungmin mengambil handuk lalu ke kamar mandi.
Kyuhyun memperhatikan pintu kamar mandi yang tertutup.
Di dalam kamar mandi Sungmin menyalakan shower tapi dia tidak mandi, dia berdiri di depan cermin.
"Apa malam ini kami hanya akan tidur? Tidak mungkin kan? Kami sudah jauh-jauh kesini..jauh dari orang-orang yang kami kenal, sudah seperti honey...moon, dia tidak mungkin akan diam saja kan? Apa...aku harus siap-siap?" Sungmin bicara sendiri, dia tahu dan sadar diri dia tidak akan jadi Top jadi dia harus mempersiapkan mentalnya lebih lagi, karena menjadi bottom tidak mudah.
Bagaimanapun juga rasa sakit itu nyata.
Dan begitu otak memikirkan suatu hal akan menyakiti kita, secara otomatis tubuh juga akan memberikan pertahanan. Jadi Sungmin berusaha agar otak dan tubuhnya mau berkompromi. Dia memikirkan hal-hal yang akan dia nikmati, misalnya seperti job Kyuhyun.

AbidingWhere stories live. Discover now