one

15.8K 2K 711
                                    

Drrrrrrtttttt-

Jeno mengerjap pelan. Suara getaran panjang ponselnya yang ia letakkan tepat di samping bantalnya membuatnya terusik. Lelaki tampan itu kemudian meraih pelan ponselnya, berdecak kesal ketika menemukan fakta bahwa sekarang adalah pukul tiga pagi dan sebuah nomor tak dikenal menelponnya.

Jeno menggeser ikon hijau di ponsel mahalnya itu, kemudian menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Halo-"

'Jangan coba-coba mengambil alih Wijaya Group. Saya ga akan segan-segan buat bunuh kamu.'

Jeno berdecak pelan sebelum berucap, "heh bangsat."

'Haha. Kamu takut sama ancaman saya?'

"Ngotak goblok. Mau nerror ya jangan jam tiga pagi dong. Lawak banget napa dih."

'Saya ga peduli, yang penting-'

"UDAH NERRORNYA LANJUT BESOK PAGI AJA GOBLOK, MASI NGANTUK NIH."

Pip

Prak

Jeno membanting ponselnya ke atas nakas. Kemudian pria itu kembali memejamkan matanya.

"AH BANGSAT GA BISA NGANTUK LAGI NIH. BEGAJUL EMANG!"

"Pak Randy, jadwal hari ini--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak Randy, jadwal hari ini--"

"Diem. Saya lagi konsen naik hoverboard ini. Entar kalo nabrak gimana?"

Sekretaris Jeno, Hyunjin, langsung bungkam begitu bosnya itu menyuruhnya untuk diam. Ngomong-ngomong, mereka sekarang sedang berada di taman kota. Jeno bilang, ia ingin melepas penat sejenak. Pria dengan bibir penuh tersebut kemudian berjalan sedikit cepat mengikuti Jeno yang menaiki hoverboard miliknya.

"Haris, arah jam dua."

Hyunjin yang sebelumnya sibuk memeriksa jadwal Jeno langsung mendongak. Menemukan seorang pria dengan hoodie hitam, mengenakan kacamata, topi dan masker tengah menatap ke arah mereka.

Jeno tanpa aba-aba langsung berlari, meninggalkan Hyunjin dan memutuskan untuk mengejar pria yang mencurigakan tadi. Hyunjin yang tak siap baru saja akan berlari menyusul Jeno, namun ia melihat hoverboard Jeno ditinggalkan begitu saja.

"BAPAK HOVERBOARDNYA KETINGGALAN!"

"BAWAIN LAH!"

Jeno kemudian tak lagi memedulikan pekikan Hyunjin tentang pemuda itu tak bisa menggunakan hoverboard. Pemuda itu tetap berlari mengejar pria mencurigakan yang kini berbelok ke arah luar taman, berlari membelah keramaian.

Namun Jeno memiliki mata yang jeli. Ia tetap bisa mengikuti pergerakan orang itu. Sampai pada akhirnya pria itu berbelok ke arah kanan, dan Jeno hampir menabrak seorang ibu hamil. Dan setelah itu, Jeno kehilangan pria tadi.

❝ Bodyguard ❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang