'2

4.2K 394 5
                                    

Jongin bosan dengan keheningan ini, jadi dia kembali bertanya. Tentu dengan candaan yang di lontarkan. Siapa tahu Sehun terpancing kan.

"Aku harap kau tidak menyesal jika nanti aku jatuh cinta dengan mahasiswa baru itu."

"Kau tidak akan berani jatuh cinta padanya Jong, karena pesonaku tidak ada yang menandingi."

"Kau sangat pede sekali Tuan Oh Sehun."

"Aku tidak pede Jong, pesonaku memang membuat banyak orang bertekuk lutut."

"Baiklah apapun katamu."

"Hmm."

"Sehun, kau tahu Jungkook? Dia sampai mengejar TaeTae ke kampus. Tidak membiarkan TaeTae sendiri disana."

"Jungkook memang seperti itu. Karena dia sepupuku."

"Kenapa dia bisa sampai tergila-gila pada Taehyung?"

"Dia hanya bodoh mencintai adik alienmu itu."

"Kau itu, bagaimana juga Taehyung itu manis dan juga cantik saat bersamaan."

"Apa katamu saja."

"Kau ini, Eomma Jiyong itu manis dan Appa Seung Hyun itu hot Daddy sekali. Aku sampai tidak percaya kalau Seung Hyun Appa itu sudah punya anak sebesar Jungkook."

"Lalu kenapa kau tidak menjadi selingkuhan dia saja."

"Sehun jangan cemburu begitu, walaupun Seung Hyun Appa itu tipe idealku. Tetap saja cintaku hanya untukmu."

"Berhenti berkata menjijikkan seperti itu Jong."

"Kau sangat tidak romantis seperti Jungkook. Dia sangat peduli sama Taehyung."

"Kau bukan siapa-siapa ku Jong, ingat itu."

Jongin menundukkan kepalanya, sampai kapan dia akan terus di perlakuan seperti ini oleh Sehun apa dia menyerah saja. Tapi bukan Jongin namanya kalau menyerah semudah itu.

"Tapi kau kekasihku." kata Jongin sambil memeluk lengan Sehun.

"Jangan buat aku mengusir dirimu dari sini Jong."

"Baiklah." pasrah Jongin.

"Oh ya Sehun?" tanya Jongin lagi mendapatkan tatapan tidak suka Sehun.

"Apalagi Jong, kau sangat mengganggu jam istirahat milikku."

"Kau benar tidak akan ke kampus besok?" tanya Jongin.

Jongin sangat tahu Sehun pasti lelah. Dia menjadi CEO tapi juga masih berkuliah. Usia Sehun juga sangat muda, disaat semua orang menikmati masa mudanya Sehun malah sibuk dengan berkas yang ada di kantor.

"Aku tidak tahu, tugasku sangat banyak Jong. Apalagi besok ada meeting dengan investor asing."

"Apa kau tidak lelah?"

"Lelah tentu saja, tapi aku tidak bisa berbuat apapun Appa dan Eomma sudah meninggal, aku harus bekerja meneruskan ini."

"Benar juga, kalau begitu kau tidurlah. Besok pagi akan aku bangunkan."

Jongin menyuruh Sehun bangkit dari sofa yang ada di ruang tamu dan membawa Sehun ke kamar pribadinya. Sehun juga akan menjadi banyak bicara jika itu dengam Jongin, minus dengan kata-kata sadisnya.

Sehun kini sudah ada di ranjangnya, dengan teliti Jongin memasangkan selimut pada tubuh Sehun dengan lebih dulu melepaskan sepatu yang kenakan Sehun. Jongin sempat bertanya Sehun sudah mandi atau makan.

Sehun menjawab dia sudah makan dan juga mandi di kantor, karena tadi sangat panas. Dia tugas meeting di luar dan juga mengunjungi apartemen yang baru di bangun. Jadi badanya menjadi lengket.

"Selamat tidur Sehun," ucap Jongin sambil mengecup bibir Sehun sekilas juga kening Sehun, setelahnya Jongin keluar.

Jongin masuk kekamar lagi, setelah keluar untuk mengambil minuman menaruhnya di nakas samping tempat tidur. Setelahnya Jongin ikut tidur di samping Sehun, karena dia terbias tidur berdua dengan Sehun.

Bersambung...

BASTARDWhere stories live. Discover now