🍀 Fanfict Mark & Gun dari LBC yang terinspirasi dari manga karya Takarai Rihito yang juga diangkat menjadi BL drama berjudul 'Sevendays'.
Mark akan menerima siapa pun yang pertama kali mengajaknya pacaran di hari senin. Namun akan memutuskan merek...
Gun mengernyitkan dahinya. Dia semakin bingung dengan tingkah laku Mark.
"Udahlah mandi sana, aku lapar" tutur Mark seraya melepaskan pelukannya.
"Mau aku masakin sesuatu? Kayaknya aku masih ada bahan makanan di kulkas"
"Gak usah kita keluar aja, kamu pasti capek kan seharian kerja"
"Udah biasa Mark, kalo iya aku masakin dulu baru nanti mandi. Kasian kamu keburu kelaparan"
Kata-kata Gun yang sederhana itu membuat hati Mark menghangat. Rasa kesal yang dia rasakan tadi perlahan sirna oleh sikap lembut Gun.
"Baiklah kalo kamu gak keberatan" jawab Mark.
"Tentu aja enggak Mark. Kamu duduk aja dulu, aku masakin sesuatu"
Gun meraih celemek miliknya. Mengambil bahan-bahan dari kulkas & mulai memotong-motongnya. Mark menunggu sambil memainkan ponselnya. Mark berbaring di kasur Gun, lama kelamaan dia merasa ngantuk & mulai tertidur.
"Mark kamu suka pedes gak?" tanya Gun.
Namun tak ada jawaban. Gun menoleh & didapatinya Mark telah tertidur. Gun tersenyum, dia menghentikan kegiatan memasaknya & menghampiri Mark. Ditatapnya wajah tidur Mark.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
'Ini udah senin malam, aku harap kamu nambah waktu denganku seminggu lagi Mark" tutur Gun dalam hati 'Aku masih pengen jadi pacarmu'.
Lalu Gun kembali melanjutkan aktivitasnya. Setelah masakannya selesai Gun membangunkan Mark.
"Mark ayo bangun, makanannya udah jadi" ujar Gun.
Mark merespon. Matanya mulai terbuka perlahan, dia menggeliatkan tubuhnya. Dia bangkit dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya. Mendudukkan dirinya di karpet yang di depannya terdapat meja yang sudah berisi makanan.
"Ayo makanlah" kata Gun.
"Suapin" sahut Mark yang masih mengantuk.
"Mark kamu udah gede, makanlah sendiri"
Mark masih bergeming, matanya setengah terpejam. Mukanya terlihat sangat imut, Gun tak tahan untuk tidak tersenyum.
"Baiklah..baiklah, karena mukamu imut banget sekarang ini aku bakalan nyuapin kamu" Gun mulai menaruh makanan ke atas piring.
"Aaaaaakkk...... " Gun menyodorkan sesendok makanan ke arah mulut Mark. Dengan patuh Mark membuka mulutnya & memasukkan makanan itu. Mengunyahnya dengan malas-malasan. Gun kembali tersenyum melihatnya. Seperti hamster pikir Gun.
Pada akhirnya Gun menyuapi Mark sampai habis & juga menyuapi dirinya sendiri, walaupun Mark sudah sepenuhnya sadar. Selesai makan Mark berencana untuk pulang namun Gun menyuruhnya untuk menginap saja, alasannya takut nanti malah mengantuk di tengah jalan. Bahaya kata Gun. Mark dengan senang hati menerimanya.
▶
▶
▶
Pagi harinya, seperti biasa Mark bangun terlebih dahulu. Dia tidak ingin membangunkan Gun yang lagi-lagi tertidur di pelukannya, namun Mark harus pergi kuliah karena dia ada kuliah pagi. Mau tak mau dia harus membangunkan Gun karna saat dia mencoba melepaskan diri dari Gun, tangan Gun malah memeluknya semakin erat.
"Gun, aku ada kuliah pagi" tutur Mark "Kamu berangkat kerja sendiri ya" Mark menepuk-nepuk lengan Gun.
Namun Gun tak mendengar, dia masih saja terlelap. Mark mendengus. Apakah dia harus menggunakan cara yang kemarin lagi untuk membangunkan Gun, begitu pikir Mark. Tapi tidak dia lakukan. Mark kali ini menengadahkan wajah Gun yang sedang tertidur. Meraih bibir penuh Gun lalu melumatnya. Melahapnya dengan seksama seakan itu adalah sarapan paginya.
"Nnghh... " bukannya meronta Gun malah mendesah. Mendengar desahan Gun membuat Mark semakin bernafsu ditambah dengan Gun yang membalas ciuman itu. Mereka terhanyut dalam ciuman panas di pagi hari. Sesuatu yang sudah berdiri menjadi semakin tegak berdiri.
"Kamu udah bangun kan?" tanya Mark di sela-sela ciuman panas itu.
"Hhhnnnn" jawab Gun dengan suaranya yang masih mendesah.
"Aku harus pergi kuliah, nanti aja pulang kuliah kita lanjutin lagi"
"Lalu gimana sama yang ini?" Gun menarik tangan Mark & meletakkan tangan Mark pada juniornya yang sudah berdiri tegak menantang.
"Uruslah sendiri dulu di kamar mandi" jawab Mark "Aku juga akan mengurus punyaku sendiri. Nanti pulang kuliah baru kita urus sama-sama" Mark mengecup kening Gun.
Dia bangkit dari kasur & lalu beranjak keluar. Meninggalkan Gun yang sedang terbuai oleh nafsu. Andai Mark tidak mencoba mengontrol dirinya, sudah pasti dia akan memakan Gun saat itu juga, apalagi melihat wajah Gun yang sedang sangat birahi itu siapa pun juga tak akan tahan untuk tidak memberantakkan jasmani Gun.
To be continued.
Celoteh author :
Vy merasa benar2 cabul disini hahahaha ✌✌✌ tadi pas Vy nulis ini baru setengah jalan mau Vy save dulu eehhh malah kepencet publish jadi deh Vy batalkan hihi bagi yang tadi dapat notif trus gak bisa dibuka, Vy mohon maaf yaakkk 😁😁😁