Ah.  Ia jadi teringat kejadian itu.

Ichiro berhenti sebentar di sebuah gang kecil,  berjongkok karna merasa energi nya telah terkuras habis.

......

Malam itu Ichiro yang baru saja keluar dari panti asuhannya sedang berjalan menuju markas TDD,  Ia melewati sebuah gang kecil yang sempit.  Tudung jaketnya Ia pakai agar menutupi sebagian wajahnya,  memasukan tangan ke dalam saku celana dan berjalan santai.

"AAA TOLONG,  LEPASKAN AAAA"

"BERHENTI BERTERIAK SEPERTI ITU,  BOCAH SIALAAN"

"HUWAAAA. "

Ichiro segera memutar badan berusaha mencari arah datangnya suara dan  segera berlari di antara kedua tembok yang menjulang tinggi. Sampai dimana ia mendapatkan sebuah pemandangan dimana seorang gadis kecil yang terduduk di tanah dengan surai coklat panjang  yang ditarik paksa oleh salah satu preman yang ada disana seraya tertawa senang melihat gadis itu tertindas

"Hentikan perlakuan kotor kalian." ujar Ichiro dengan nada dalam dan rendah dengan mata merah memicing di tengah gelapnya malam

Beberapa preman disana yang melihat orang asing semacam Ichiro sebagian terlihat bingung dan yang lainnya tertawa mengejek.

"Hee? Apa yang dilakulan bocah ber gakuran di tempat sepi dan malam seperti ini?" Nada bermajas litotes keluar mulus dari bibir dengan bekas sayatan milik seorang preman dengan kepala gundul yang mulai tertawa  histeris.

"Tutup mulut kotormu, segeralah bersiap menuju ajal setelah apa yang kau lakukan." ucap Ichiro seraya berjalan mendekat dan semakin mendekat tanpa ada rasa takut

"Aku anggap itu tantangan,  gaki!  Ayo serang!"

"Dasar orang bodoh beraninya keroyokan! "

Ichiro segera menendang silang telak ke arah kepala sang preman tersebut, dan mengambil kesempatan untuk segera menonjok perut nya dan membuatnya tak berdaya tersungkur

"Cih "

Terlalu bangga karna dapat menjatuhkan preman bermulut kotor yang barusan menghinanya membuatnya lalai dan tak sadar salah satu anak buah yang lain berusaha menyerangnya dari belakang,  Ichiro berusha berfikir cepat namun tak sempat saat tinjuan pada pipi kiri dan ditambah hantaman pada perut yang sukses membuatnya tersungkur jatuh ke tanah.

"Ughh ... " pemuda berjaket merah itu menyeka sudut bibirnya yang mengucurkan darah  segar seraya memegangi perut yang sakit. Sial, Ia tak bisa bertarung dengan full power jika begini.

"Ahahah..  Hanya segitu kemampuan mu? "

Ichiro mendelik tajam berusaha bangkit saat lawannya mulai mengangkat pipa bekas dan berniat melawannya dengan senjata

Sejenak Ia melirik sebentar ke arah gadis kecil yang meringkuk menatap dia dan preman itu dengan tatapan ketakutan.

Dengan sigap  sebelum lawannya menyerang Ichiro segera mengeluarkan hypmicnya dan menyerang secara brutal ke arah lawan dengan rap dan runtutan kata berlirik tajam.

Ia tak bisa berfikir jernih setelah melihat raut ketakutan di wajah gadis kecil tak bersalah itu.

Karna telalu membabi buta membuat Ichiro tak sadar serangannya menjadi senjata mematikan dan membuat lawan segera tumbang serta jatuh tersungkur dengan darah membanjiri sekelilingnya.

Tunggu,  dia baru saja....

Pemuda berumur 17 tahun itu tak sengaja menjatuhkan hypmicnya saat melihat apa yang baru Ia lakukan, 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUNARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang