📌 I'M INTO YOU 📌

'Somebody that I used to know'

"Aku pergi duluan" kata Gun kepada Title.

"Hmm" Title hanya mengangguk "Hati-hati, jaga dirimu"

"Siiaapp" kata Gun sembari tersenyum.

Lalu mobil Mark pun menghilang dari pandangan Title. Melaju di jalanan yang tak begitu macet, menuju ke salah satu pusat perbelanjaan di kota tersebut.

"Kamu mau beli apa sih Mark?" tanya Gun saat mereka sudah sampai di dalam mall.

"Jam tangan" jawab Mark.

"Untukmu?"

"Bukan. Untuk sepupuku"

"Dia ulang taun?"

"Bukan juga, ini kado karna dia diterima masuk ke universitas"

"Kamu ternyata perhatian juga ya Mark"

"Mamaku yang nyuruh"

"Kirain inisiatif sendiri" Gun mendengus lirih.

Mereka masuk ke sebuah toko jam dengan merk terkenal. Mark menyuruh Gun untuk memilihkan jam tangan mana yang bagus karena Mark tak mau ambil pusing untuk memilih satu-satu. Gun akhirnya memilih sebuah jam tangan yang terlihat sangat maskulin setelah tadi dia sempat bertanya kepada Mark tentang kepribadian sepupunya. Dan Mark menurut saja dengan jam tangan pilihan Gun. Setelah selesai membeli jam tangan mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan keliling mall untuk sekedar menghabiskan waktu.

"Kamu pengen apa Kak?" tanya Mark.

"Aku?? Aku belum gajian Mark jadi aku gak pengen beli apa-apa" jawab Gun.

"Biar aku beliin"

"Gak mau" jawab Gun tegas.

"Kenapa?"

"Udah simpan aja uangmu, aku lebih suka beli barang-barang pake uangku sendiri"

"Tapi aku pernah bayarin belanjaanmu?"

"Itu beda. Kalo makanan sih gapapa, tapi kalo barang-barang kayak baju, sepatu & sebagainya aku gak suka dibeliin orang lain"

"Aku kan pacarmu, Kak Gun sendiri yang ngakuin kemarin"

Gun tersipu malu "Tetap aja Mark, aku bukan tipe orang yang suka ngabisin uang pacarku"

"Kalo aku pengen ngasih sesuatu?"

"Ya kalo itu terserah kamu, tapi kalo aku sengaja minta aku gak mau. Beda lho minta sama dikasih!!"

Mark tersenyum mengerti. Saat mereka sedang berjalan beriringan, dari arah depan Gun menangkap sosok yang tidak asing baginya. Sosok yang sedang berjalan sendirian berlawanan arah dengan mereka itu terlihat sedang asyik melihat hp nya. Mendadak Gun membelalakan matanya, jantungnya berdetak kencang tak karuan. Kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Gun berharap laki-laki bertubuh agak kekar darinya itu tidak mengalihkan pandangannya dari hp di tangannya. Sebenarnya Gun ingin sekali berlari namun sepertinya itu hanya akan terlihat aneh & mencurigakan. Gun mencoba berjalan dengan memalingkan mukanya ke samping & bersikap sewajar mungkin,dia tidak ingin melihat ke arah lelaki tersebut.

Namun keinginan Gun pupus. Laki-laki itu mengalihkan pandangannya & sejurus menatap ke depan. Mau tidak mau laki-laki tersebut langsung melihat Gun, karena memang kebetulan tak ada orang lain di sekitar mereka. Rambut Gun yang merah tentu saja menarik perhatian banyak mata, tak terkecuali laki-laki tersebut. Mata laki-laki itu terlihat terbelalak melihat Gun, dia menghentikan langkahnya. Gun sadar akan hal itu namun pura-pura tak tahu dengan tetap berjalan memalingkan muka. Mark yang melihat laki-laki tersebut menatap ke arah Gun dengan mata terkejut, melirik ke arah Gun yang ada di sampingnya. Mark dapat melihat jelas perubahan sikap di diri Gun, Mark bisa merasakan bahwa Gun berusaha untuk tidak melihat laki-laki tersebut.

"Gun" ucap laki-laki tersebut saat Gun & Mark mulai mendekatinya.

Gun pura-pura tak mendengar & menundukkan kepalanya serendah mungkin. Dia mempercepat langkahnya, tak peduli dengan Mark yang mulai bingung.

"Gun tunggu!!!" laki-laki tersebut mencoba mendekati Gun & memegang lengannya.

Terlihat jelas bahwa Gun sangat panik. Dia berusaha untuk lari namun sayangnya laki-laki tersebut lebih dulu berada di hadapannya. Laki-laki tersebut menghalangi jalan Gun.

"Gun" ucap laki-laki itu lagi saat Gun berada tepat di hadapannya.

Gun semakin menundukkan kepalanya, tak menjawab sedikit pun. Dia merasa dunia sedang berputar-putar hingga membuat pijakan kakinya bergetar. Mark yang merasa bahwa Gun sedang tidak baik-baik saja mendorong dengan pelan laki-laki yang ada di hadapan Gun saat ini.

"Maaf, menyingkirlah. Kami mau lewat" kata Mark menyela mereka.

Laki-laki tersebut hanya menatap Mark, tak memperdulikannya "Gun, ikutlah denganku. Kita harus bicara" laki-laki tersebut mencoba meraih tangan Gun, namun dihentikan oleh Mark.

Mark & laki-laki tersebut saling menatap tajam. Seakan saling mengisyaratkan 'jangan ganggu, pergilah jauh-jauh'. Gun yang sudah tidak bisa lagi berpikir mengambil kesempatan itu untuk pergi, dia berjalan dengan sangat cepat meninggalkan Mark & laki-laki tersebut.

"GUN!!!" teriak laki-laki itu, dia ingin mengejar Gun namun tangannya digenggam erat oleh Mark.

"Aku gak tau kamu siapa, tapi jangan ganggu Gun. Sepertinya dia gak mau ketemu kamu" ujar Mark dingin, sambil melepaskan tangan laki-laki itu.

"Emang kamu siapanya dia?? Gak usah ikut campur!!!" balas laki-laki tersebut dengan nada sedikit tajam.

"Aku pacarnya"

Laki-laki tersebut hanya terdiam dengan tatapan tajam yang terarah tepat di kedua manik legam milik Mark. Laki-laki tersebut berlalu begitu saja meninggalkan Mark. Gun sudah tidak terlihat lagi, namun Mark dapat menduga dimana keberadaan Gun saat ini. Mark berjalan dengan sedikit berlari menuju ke tempat mobilnya terparkir.Dan benar saja Mark mendapati sosok Gun yang sedang terduduk di samping mobilnya agak bersembunyi ke arah belakang sembari menenggelamkan wajahnya ke dalam kedua lengannya yang dia silangkan di atas kedua lututnya. Mark mendekati Gun dan itu membuat Gun agak sedikit terlonjak. Wajah Gun masih terlihat ketakutan & Mark tanpa berkata apapun langsung memeluk tubuh bergetar Gun sebentar yang kemudian dia tuntun untuk masuk ke dalam.mobil.

To be continued.

Celoteh author :

Konflik udah mulai menampakkan diri. Pengen bikin konflik yg bener-bener menyayat hati tapi takutnya gak berhasil hahaha. Biar dramatis gitu kesannya ✌✌

Oke, mana vote & komennya nih readers biar Vy tambah semangat menulisnya, biar dapat ide-ide brilian lagi hihihi ☺☺
Full love

🍂🍂 VY 🍂🍂