6 Tangan hijau dan sihir

Start from the beginning
                                    

Sesampainya di kediamannya, zhuoyue langsung memerintahkan gerbang, pintu dan jendela di tutup.

'Aku yakin pesta ulang tahun masih berlanjut walau ada sedikit gangguan. Bukan niatku tuk mengganggu suasana. Siapa suruh dia tidak ingat wajahku. Dasar ayah jahat. Karena dia memiliki ribuan bunga dan dapat menanam benih dimana saja, dia bahkan tidak mau tahu bagaimana merawatnya.'

__________________________________________

Malam ini bulan purnama darah. Sama seperti kelahirannya empat tahu lalu. Di kamar tidur Zhuoyue diterangi cahaya merah. Cincin peninggalan ibunya berubah menjadi rune dan membelit cari manis tangan kanannya.

_________________________________________

Keesokan paginya, Zhuoyue bangun dari tidur nyenyaknya. Helaian rambut putih memasuki pandangannya.

Dia buru-buru berdiri dan melihat ke cermin. Seluruh rambutnya menjadi putih!

'Tok tok tok' suara ketukan pintu mengagetkannya.

"Pangeran, Hamba Mei Ling. Hamba membawa air untuk membasuh muka. Apa pangeran sudah bangun?"

'Mei Ling! Bagaimana ini? Kenapa rambutku menjadi putih? Apa seseorang baru mengerjainya? Tapi itu tidak mungkin!'

"Pangeran?"

"Aku sudah bangun. Tunggu sebentar, jangan dulu masuk."

'Aku harus bagaimana? Aku harap rambutku kembali menjadi hitam lagi.'

Setelah berharap, rambutnya sedikit-sedikit berubah warna menjadi hitam.

'Apa yang terjadi? Ini sihir? Tapi dunia ini tanpa sihir.'

Setelah menenangkan diri, Zhuoyue membiarkan Mei Ling masuk dan membersihkan diri juga berganti pakaian. Pikirannya belum teralihkan dari rambutnya yang berwarna putih. Setelah berpakaian, Zhuoyue meminta ketiga pelayannya keluar dan tidak mengganggunya sementara waktu.

Ketiga pelayan itu mengira bahwa pangeran masih bersedih mengenai kejadian kemarin. Sebenarnya Zhuoyue ingin membuktikan sesuatu.

Dia kembali menghadap cermin.

"Rambut, aku harap rambutku menjadi putih."

Lalu keajaiban pun terjadi, rabutnya berangsur-angsur berubah menjadi putih. Zhuoyue memperhatikan penampilannya di cermin. Rambut putih memang pantas untuknya. Matanya yang berwarna biru menjadi lebih memukau. Dia memandang cermin, lalu bergumam dalam hati.

'Aku harap rambutku menjadi hitam kembali.'

Lalu secara bertahap rambutnya pun menjadi hitam.

Zhuoyue senang dengan penemuannya. Kemudian dia keluar dari kamar dan turun ke halaman di depan kamarnya. Dia mengambil kerikil. Keumdian bergumam.

"Kerikil, aku harap kerikil ini menjadi emas."

Kemudian Zhuoyue mengintip tangannya. Kerikil itu tidak berubah. Zhuoyue masih terus bereksperimen dengan kekuatan itu. Karena kelelahan, dia duduk di rumput.

"Aku ingin tahu, sebenarnya bagaimana kerja kekuatan itu?"

Tangannya menyentuh rumput di sampingnya. Tiba-tiba, secara perlahan rumput itu menjadi panjang, besar dan lebat.

Zhuoyue yang kaget pun menarik kembali tangannya. Rumput itupun berhenti tumbuh.

Dia mengecek anggota badannya. Tidak ada kekurangan apapun. Dia juga tidak kelelahan.

Kemudian Zhuyue mendekati pohon kecil dekat tembok. Dia menyentuh batang pohonnya. Pohon itu tumbuh sedikit demi sedikit dan daunnya pun bertambah lebat.

Zhuoyue melepaskan tangannya. Di memperhatikan pohon yang disentuhnya. Kemudian dia bergumam.

"Pohon, kembali keukuran mu sebelumnya." sambil menyentuh batang pohon.

Tapi Zhuoyue tidak menemukan perubahan apapun.

'Sepertinya tanganku dapat menumbuhkan pohon ketika memikirkannya. Tapi tidak bisa membutnya menyusut kembali.'

Semoga tidak ada yang menyadari perubahan pohon ini.

Zhuoyue mengambil sehelai daun.

"Daun, berubahlah menjadi emas."

Tidak ada yang berubah.

Kemudian Zhuoyue memikirkan daun itu berubah menjadi pohon. Terjadi perubahanpohon itu tumbuh dan membentuk ranting dan daun dan masih terus tumbuh. Zhuoyue memberhentikannya dalam pikirannya. Dan ranting itupun berhenti tumbuh.

Zhuoyue mengambil sehelai daun bambu. Dia membeyangkan daun itu membentuk seperti pisau dan setajam pisau. Daun yang jadinya melengkung mulai berubah dan mengeras. Kemudian permukaannya mengkilat. Daun itu berubah sesuai dengan pikirannya. Kemudian dia mmembayangkan daun itu kembali seperti semula. Dan demikian jadinya.

'Jadi kekuatan ini hanya berdampak pada tanaman. Dan dapat merubah tanaman sesuka hati.'

Mungkin jika semua orang memiliki kekuatan ini, maka tidak akan ada hutan yang gundul dan tidak ada pemanasan global.

BECAME A PRINCEWhere stories live. Discover now