prolog

112 80 78
                                    

   Senjani hormat menghadap tiang bendara sambil mehanan panas terik matahari hingga tak terasa keringatnya mulai bercucuran dikeningnya. Sebenarnya senjani tidak tahan dengan terik panas ini tetapi mau bagaimana lagi Senjani harus melaksanakan hukuman dari bu Dessy guru fisika kelas 12 yang cantik tetapi sayang killer.
   Terlalu fokus hormat kepada tiang bendera Senjani tak sadar akan kehadiran lelaki yang ada di sampingnya itu, terlihat lelaki itu juga hormat seperti Senjan. Lelaki itu melirik ke arah bed nama Senjani tertara namanya disana " Senjani Adresha " kemudian lelaki itu menyerngitkan dahinya dia rasa seperti tidak asing nama perempuan disampingnya ini.

"Di hukum?" tanya Aksara

iya nama lelaki itu Aksara Abigail Abimanyu biasa dipanggil Aksara anak 12 ipa 3 sedangkan Senjani 12 ipa 1

"Hm iya, " senjani menjawabnya tanpa melihat Aksara

"ipa berapa?"

"ipa 1."

"Oh bu Dessy ya."

Senjani menoleh ke arah Aksara, "iya kenapa?"

Aksara menggeleng, "buku fisika kamu hilang?"

Senjani mengangguk, "mangkanya dihukum."

Aksara tertawa

"Kok ketawa sih?"

"Buku fisika kamu ada di saya," katanya santai

Senjani melototkan matanya, "kok bisa sihh?!"

"Ya bisa."

"Balikin ga sekarang, Senjani lembur ampe tengah malem ngerjain pr nya."

"sekarang?"

"taun depan."

"yaudah."

"lah, iyaa sekarang ishh," katanya kesal

Aksara diam tak menghiraukan Senjani

"Woy Aksara," panggil Senjani

"Tau nama saya dari mana?"

"tuh," kata senjani menunjuk bed nama Aksara dengan jari telunjuknya

Aksara tertawa kecil, " nama saya kurang satu kata lagi."

"Apa?"

"Aksara Abimanyu Aldegaran ganteng."

Senjani memutar bola matanya, "plis deh nyesel nanya."

******************
   Senjani merapikan alat kebersihan kelasnya hari ini jadwal Senjani piket kelas tapi entahlah dikelasnya hanya tersisa Senjani seorang yang membersihkan kelas entah teman temannya kemana mungkin kabur. Senjani mengambil jaketnya lalu keluar dari kelasnya saat hendak menuju gerbang sekolah terlihat Aksara berdiri di depan gerbang itu lalu menyapa Senjani.

"Abis piket kelas ya?"

Senjani mengangguk

"pulang sama siapa?"

"Di jemput papa."

"Anak papa," ejek Aksara

Senjani tidak perduli

"Ayo pulang sama saya!" ajak Aksara

"gak mau."

"Kenapa? saya pake motor ya?"

Senjani diam tak menjawab bahkan dia mengalihkan pandangannya

"Sekali kali naik motor biar rasain udara segar."

Senjani hanya mengangguk , "Pulang duluan ya," katanya lalu pergi keluar gerbang

"Kapan kapan pulang sama saya ya, kalo ga mau berarti buku fisikanya ga saya balikin," kata aksara teriak.

aksara senjaniKde žijí příběhy. Začni objevovat