CHAPTER 2

4.8K 442 80
                                    

Jilin, China

Terlihat seorang namja manis sibuk menyuapin seorang bayi yang sangat lahap menikmati makanan yang disuapkan padanya. Dia terus tersenyum kepada sang bayi yang juga tersenyum padanya dengan mata yang melengkung seperti bulan sabit.

Terlalu sibuk menyuapi sang bayi, namja manis tersebut tidak menyadari kehadiran seseorang disampingnya yang melihatnya hanya tersenyum kecil. Melihat kedua orang yang dicintainya begitu bahagia.

"Jeno. Sejak kapan kamu berdiri disitu?" si namja manis tiba-tiba membalikkan tubuhnya ketika merasa seseorang memperhatikannya

"Eum sejak kapan yah, mungkin sejak melihat orang yang ku cintai begitu bahagia saat ini" gombalnya yang membuat namja manis nya tersipu malu

"Haish hentikan gombalan tak bermutu mu itu. Apa kepalamu masih sering sakit? Ucapnya berubah menjadi khawatir mengingat suaminya sering mengeluh tentang kepalanya yang berdenyut sakit. Sepertinya sedang mencoba mengingat kembali memori yang hilang dalam ingatannya.

"Sudah tidak terlalu sering, maaf karena ini kamu menjadi repot" lirihnya sembari menggenggam tangan mungil kekasih hidupnya tersebut

"Aku tidak pernah merasa repot, aku sangat ingin kamu bisa mengingat tentang keluargamu lagi. Tapi kumohon jangan memaksakan dirimu sampai membuatmu tersiksa" mohonnya sembari membalas genggaman tangan jeno pada tangannya

"Terimah kasih renjun, aku sangat bersyukur memilikimu dan anak kita dihidupku" jeno lalu memeluk renjun dengan melingkarkan lengannya pada pinggang renjun

"Sama-sama aku juga berterimah kasih telah menerimaku dihidupmu" renjun pun membalas pelukan jeno tak kalah erat.

Namun mereka sepertinya lupa akan buah hati mereka yang sedari tadi bosan melihat kedua orang tuanya bermesraan, akhirnya bayi itu pun tertidur dikarpet tempat dia makan tadi.

"YAKKK TERUS SAJA KALIAN BERPELUKAN SEPERTI ITU

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


"YAKKK TERUS SAJA KALIAN BERPELUKAN SEPERTI ITU. APA KALIAN TIDAK MELIHAT ANAK KALIAN SUDAH TERLELAP? haishh darah tinggi ku bisa naik menghadapi keromantisan kalian setiap hari" omel sang mertua pada pasangan tersebut

"Eomma seperti tidak pernah saja bermesraan dengan appa, oh aku lupa. Kalian kan sudah tidak cocok untuk bermesraan kkkk" renjun terlihat menyukai menggoda sang ibu yang sudah siap memarahinya

"Jeno-ya kamu yang mengajarkan anakku seperti itu?" tanya nya kepada sang menantu tampannya

"Tidak eomma baek, itu mungkin sifat turunan dari eomma" jeno lalu menggengam tangan renjun dan berlari sebelum sang mertua semakin marah pada mereka

"YAKK KALIAN MAU KEMANA!" baekhyun semakin berteriak melihat anak dan menantunya bekerja sama untuk menggodanya sampai-sampai cucu nya kaget dan menangis

"Omo omo yesuh jangan menangis sayang. Halmeoni tadi hanya latihan vocal" baekhyun berusaha membujuk cucu nya untuk berhenti menangis, namun yesuh tetap menangis dengan keras sampai membuat baekhyun terlihat kebingungan

 Halmeoni tadi hanya latihan vocal" baekhyun berusaha membujuk cucu nya untuk berhenti menangis, namun yesuh tetap menangis dengan keras sampai membuat baekhyun terlihat kebingungan

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


Seoul, Korea Selatan

Dikediaman keluarga jung saat ini berbeda saat dipagi hari tadi yang begitu sunyi. Sekarang terlihat ramai. Bagaimana tidak, ada haechan dan jaemin yang datang berkunjung.

"Maaf eomma, jaemin ingin bertanya" suara jaemin sedikit berbisik kepada taeyong

"Menanyakan apa? Soal kapan minhyung melamarmu ya?" taeyong sedikit menggoda kekasih putra pertamanya itu

"A..bukan soal itu. Aku ingin bertanya soal appa, apakah keadannya mulai membaik?" tanya jaemin cemas namun tak dapat dipungkiri pipi nya memanas mendapat godaan dari ibu kekasihnya

"Ish haechan kenapa dari tadi hanya diam. Aku bisa kehabisan kata-kata jika menghadapi eomma" ucap jaemin dalam hati sambil menatap tajam haechan yang hanya menikmati cemilan dipangkuannya

"Seperti biasa sayang. Masih selalu melamun dan memanggil nama jeno. Jaehyun terlihat begitu merasa bersalah telah membuat jeno pergi dari kami" lirih taeyong

"Jaemin yakin jeno pasti akan pulang. Kita hanya tinggal menunggu jeno siap untuk pulang" uca jaemin sembari menggenggam tangan taeyong

"Semoga saja. Oh iya, kapan minhyung akan pulang?" tanya taeyong kepada jaemin

"Seminggu lagi eomma, aku kan sudah rindu" ujarnya sembari mengerucutkan bibirnya

"Tidak usah sok imut begitu. Aku tidak tahan melihatnya" ucap haechan

"Kalian selalu saja bertengkar, eum eomma dengar minhyung pergi ke jilin?" tanya taeyong kepada dua namja manis tersebut

"Iya eomma. Kata minhyung hyung sih begitu, iya kan nana?" haechan menjawab tanpa melepaskan cemilan yang dia pegang sedari tadi

"Yakk berhenti lah memakan itu. Kau akan semakin gendut" ucap jaemin lalu mencoba meraih cemilan cemilan yang berada didekat haechan

"Yak berhenti mengataiku gendut" kesal haechan karena diledek gendut terus oleh sahabatnya sejak tk tersebut

"Kalian berhentilah bertengkar. Ayo makan siang dulu" ajak taeyong kepada calon menanti dan keponakannya tersebut

"Ayo eomma tapi haechan tidak usah diajak. Dia pasti sudah kenyang" jaemin masih saja menjahili haechan

"Aku tidak merestuimu menikah dengan hyung ku" haechan merasa kesal sedari tadi karena ulah sahabat tercinta nya itu

"Aku tidak butuh restumu untuk menikah dengan minhyung hyung. Sudahlah aku ingin memanggil appa dulu" jaemin lalu melangkahkan kakinya menuju kamar taeyong dan jaehyun dilantai 2






To be continued

To be continued

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Next or no?

I CHOOSE TO LOVE YOUजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें