Prolog

44 5 0
                                    

Hai, gw aldo. Ya, aldo sama yang seperti dulu. Bego, penakut, baperan, apa lagi dalam soal percintaan. Aldo yang pernah mengejar seorang wanita kekasihnya tetapi dijauhin begitu saja tanpa ada alasan. Ya, semua berjalan begitu tidak masuk akal, tapi itulah yang terjadi, gw ga bisa berbuat apa apa
Yang bisa gw perbuat sekarang adalah bagaimana caranya untuk melupakannya. Waktu demi waktu pun berlalu, tetapi tetap saja gw memikirkan virta. Gw gatau kenapa, susah rasanya untuk melupakannya. Apakah gw harus datang kembali pada dirinya? Tapi, untuk apa? Aku akan jatuh ke lubang yang sama,bukan? Di lain sisi, gw juga sadar gw masih belum nerima keadaan yang telah terjadi. Keputusan apakah yang harus gw ambil?

Kembali mengejarnya atau mencoba mencari yang baru agar bisa melupaknnya?

Ya, gw harus mencari yang baru. Gw harus benar benar melupakan dia.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Hari ini begitu cerah, burung burung di udara berkicau merdu menenangkan suasana. Gw berangkat sekolah dengan penuh semangat, karena hari ini adalah hari pembagian kelas. Gw berharap bisa sekelas dengan anggota geng gw dan tentunya tidak sekelas dengan virta.

Teng~Teng~Teng

Ya! Saat yang ditunggu tunggu pun akhirnya dimulai. Seorang guru di depan mulai membacakan satu per satu dalam pembagian kelas. Tiba" namaku disebut sang guru, tetapi dalam kelas ku tidak ada satupun anggota geng gw yang berada dalam kelas gw.

"Woii sialll!!! Masa sendiri gw di situ?!" Gw teriak ke geng gw

"Mampus dah, sendiri lu kan haha" sahut habib

Gw ga kepikiran kalau virta itu masuk kelas mana. Dan sampai akhirnya, pembagian kelas pun selesai. Gw dan yang lainnya disuruh masuk ke kelas masing masing yang udah dibagikan barusan.

"Wah, sial! gw harus berbaur lagi nih. Mudah mudahan asik" dah orangnya"
Batin gw.

Saat menuju perjalanan ke kelas gw, gw melihat virta berada di depan kelas gw.

"Hah? Virta? Sekelas sama gw? ah paling dia mau ketemu temennya"
gw tetep stay positiv aja dah.

Tak lama kemudian, wali kelas kami masuk untuk perkenalan pertama kalinya. Tetapi yang gw heran, kenapa si virta malah duduk dalam kelas gw? apa bener dia sekelas sama gw?

Absen mulai di sebut 1 per 1 dan benar, nama virta ada dalam absen itu. Apakah ini menjadi hal yang paling apes bagi gw? atau malah jadi hal yang patut gw syukurin karna bisa kembali dekat dengan dia?

Mengejarnya 2Where stories live. Discover now