"Hyunnie~" panggil Taeyong pelan.

"Ya momm?"

"Kapan Hyunnie mau memanggil uncle dengan sebutan daddy?"

Taehyun diam. Ia memainkan jemarinya dengan bingung.

"Hyunnie tau kan, daddy Jae pasti sedih karena Hyunnie tidak mau memanggil daddy." lanjut Taeyong sambil mengusap kepala putranya dengan sayang.

"Eumm aku-"

"Ini untuk kalian berdua." Jaehyun datang dengan dua ice cream ditangannya. Ia mengulurkannya pada Taeyong dan Taehyun.

"Wah ice cream!" Taehyun meraih ice cream dari tangan Jaehyun.

"Eumm tapi aku ingin pipis." Taehyun kembali menyerahkan ice creamnya pada Jaehyun.

"Baiklah, ayo kuantar." Jaehyun bangkit.

"Tidak. Aku bisa sendiri." Taehyun langsung berlari kecil menuju toilet yang berada tak jauh dari tempat duduk mereka.

Jaehyun melirik Taeyong yang sibuk memakan ice creamnya. Ia terkekeh pelan saat melihat ice cream menodai sudut bibir tipisnya.

"Lihatlah, caramu memakan ice cream masih seperti anak balita." celetuk Jaehyun geli.

Taeyong menoleh. Bibirnya sedikit terbuka. Menampilkan ekspresi bingungnya yang terlihat menggemaskan.

"Astaga! Jangan menggodaku, Tae." Jaehyun gemas sekali dengan tingkah lelaki cantik itu.

"Apa?" Taeyong semakin bingung.

"Ya Tuhan! Kemarilah. Aku ingin mencicipi ice creamnya."

Taeyong mengulurkan ice cream ditangannya.

"Aku tidak tertarik dengan ice cream biasa. Aku lebih tertarik pada ice cream di bibirmu." Jaehyun tersenyum miring.

Taeyong terdiam. Mencoba mencerna apa yang Jaehyun katakan.

Melihat Taeyong yang sepertinya belum memahami maksudnya, membuatnya semakin gemas.

"Kemarilah, akan kutunjukkan." Jaehyun dengan sekejap mengikis jarak diatara mereka. Tangannya yang tidak memegang ice cream, bergerak untuk menarik tengkuk lelaki cantik itu.

Taeyong tersentak saat bibirnya merasakan rasa lembut bibir tebal lelaki didepannya. Rasanya ia tidak bisa bergerak. Pikirannya kosong. Jantungnya menghentak-hentak dari dalam dadanya.

Awalnya Jaehyun hanya menempelkan bibirnya. Namun seolah belum cukup, ia mulai melumat bibir tipis itu. Merasakan rasa manis bibir bercampur rasa manis dari ice cream yang menempel di bibirnya.

Jaehyun tersenyum ditengah2 lumatannya. Rasa rindu memenuhi dadanya. Dengan berat hati ia mengakhiri lumatan dengan kecupan-kecupan kecil dibibir tipis Taeyong.

Lelaki tampan itu menjauhkan wajahnya. Matanya meneliti raut wajah Taeyong yang dihiasi semburat merah padam.

Jaehyun terkekeh lalu mencubit pipi lelaki cantik itu.

"AW! JAE SAKIT! SIALAN!" Taeyong memukul tangan Jaehyun yang mencubit pipinya dengan kencang.

Taeyong mengerucutkan bibirnya dengan kesal saat Jaehyun melepaskan cubitannya. Tangannya mengusap pipinya yang memerah

"Dimana Taehyun? Kenapa dia lama sekali?" Taeyong sebisa mungkin mengalihkan topik. Ia bangkit lalu berjalan ke toilet untuk mencari putranya.

Jaehyun terkekeh. Jemarinya menyentuh bibirnya. Samar-samar ia masih bisa merasakan lembutnya bibir tipis itu. Rasanya ia ingin terus merasakan rasa lembut dan manis bibir lelaki cantik itu.

Alisnya terangkat. Pandangannya mengedar. Kenapa Taeyong lama sekali?

Jaehyun menyusul lelaki cantik itu menuju toilet. Ia mengerutkan dahinya saat melihat keadaan toilet yang sepi.

Lelaki tampan itu keluar dari toilet. Ia langsung menekan angka 1 pada ponselnya, lalu nada sambung terdengar. Saat tidak juga mendapat jawaban, ia mengulangnya beberapa kali.

Jaehyun mulai gelisah sambil berjalan menyusuri taman bermain. Ia diserang rasa panik saat tidak menemukan keberadaan kedua orang yang ia cari.

'Dimana kalian?'

TBC

Haloo

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Haloo..

Menurut kalian, misteri apa yang belum terjawab sejauh ini?

That's it, Thanks a lot for the support💕

Once Again (Jaeyong)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant