☆[S3] Chapter 26 : Jangan-Jangan Kau Jatuh Cinta Padaku?☆

Start from the beginning
                                    

Di seluruh lapisan Surga, dari langit ketujuh hingga kesatu, tidak ada yang tidak kenal pada Norman Bravery, yang merupakan anak biologis dari Sang Malaikat Elit Kesatu. Bukan hanya itu, Norman pun dikenal sebagai Siswa paling pandai dalam segala hal, mau itu akademik, olahraga, bahkan pergaulan. Dia juga diidolakan oleh banyak gadis karena ketampanannya dan keramahannya.

Dan sekarang, malaikat pengecut seperti Melios sudah dikenali oleh Norman Bravery dan bertemu dengannya secara langsung dengannya. Padahal dia lebih nyaman jadi sosok siswa biasa yang tidak dikenal oleh semua orang dan juga hanya menjadi peran pendukung di kehidupan orang populer seperti Norman. Namun saat ini, dia bukan lagi sebagai karakter sampingan di kehidupan Norman Bravery, karena Melios sudah melakukan sesuatu yang membuat namanya terkenal ke seluruh Surga.

Bahkan, apabila Melios juga dikenali oleh orang-orang populer semacam Norman Bravery di sekolah ini, atau lingkungan masyarakat, itu akan membuatnya tertekan. Ah, ternyata benar, tindakannya melaporkan Raiga kepada pihak malaikat elit, membuatnya berada di posisi yang tidak nyaman. Karena menurut Melios, menjadi orang terkenal itu sangat menyusahkan, dia ingin menghabiskan sisa hidupnya sebagai malaikat biasa yang mempunyai pekerjaan tak terlalu mencolok dan memiliki keluarga yang biasa pula.

Sayangnya, angan-angannya sudah hancur, karena sekarang, semua orang di Surga mengenali Guntara Melios Locky, yang telah dijuluki sebagai Sang Penyelamat Surga.

"Oh, kita bertemu lagi!" Dan sialnya, Norman Bravery mengikutinya dari belakang, membuat Melios jadi ingin muntah seketika.

***
Sementara itu, di Dunia Rebula.

"Ngomong-ngomong, ada sesuatu yang ingin kutanyakan pada kalian berdua." Seketika Hill Yustard bersuara, membuat Zapar yang ada di sampingnya menoleh dan Yuna yang ada di kolam air hangat, melongokkan kepala ke arah lelaki elf itu. "Meskipun aku sudah tahu kalau kalian adalah seorang malaikat, tapi aku masih merasa ada sesuatu yang mengganjal."

"Kalau begitu, katakan saja, kami akan mendengarmu, kawan!" sahut Zapar dengan menyunggingkan senyuman lebarnya pada Hill Yustard.

"Tentu, kau berhak bertanya apa pun pada kami jika kau memang menginginkannya, Hill." respon Yuna dengan nada yang tenang.

"Jika kalian memang seorang malaikat, mengapa kalian baru sekarang menunjukkan diri di Rebula? Mengapa kalian tidak datang saat dunia ini diserang oleh pasukan iblis? Apa kalian tahu? Saat itu... Kami membutuhkan pertolongan kalian, para malaikat. Dan karena serangan iblis... Ibuku... Ayahku... Adik Perempuanku.. Mereka semua tewas terbunuh." Hill terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Dan sekarang, aku hidup sendirian di desa Kronic, rumah baruku. Walau semua penduduk di desa Kronic menyambutku dengan ramah, tapi aku masih menyimpan rasa pilu, aku... rindu pada suasana rumahku yang dulu. Jadi, mengapa kalian tidak datang untuk menyelamatkan kami?"

Mendengar hal itu, Zapar maupun Yuna mematung, mereka bingung harus menjawab apa, karena mereka tidak tahu soal penyerangan iblis ke dunia Rebula atau hal-hal semacam itu, lagipula, meskipun mereka seorang malaikat, tapi mereka masih anak-anak, yang tentu saja, tidak mungkin harus terlibat dalam sebuah pertempuran besar. Dan juga, mengenai mengapa para malaikat tidak datang membantu ke Rebula saat sebuah penyerangan besar-besaran dari Iblis menghancurkan dunia tersebut, itu juga, mereka tidak mengetahuinya.

"Emm..," Yuna akhirnya mencoba untuk angkat suara. "Hill, begini, kami tidak tahu alasan mengapa bangsa kami tidak datang membantu ke dunia Rebula saat pasukan Iblis menyerang bangsa kalian karena itu sebenarnya bukan tugas kami, dan juga, walaupun kami seorang malaikat, tapi kami belum sepenuhnya menjadi seorang malaikat sesungguhnya seperti yang kau pikirkan. Kami masih... belum matang. Kami masih harus dididik dan dilatih oleh malaikat-malaikat dewasa agar kami bisa menjadi malaikat yang sesungguhnya."

RAIGA ✓Where stories live. Discover now